Akan selalu ada sisi positif dan negatif dari suatu kemajuan teknologi seperti yang digandrungi tidak hanya remaja dan orang dewasa namun orang tua pun mulai membuka diri untuk mengikuti apa yang disajikan sosial media. Bahkan kalangan elit politik juga menjadikan sosial media menjadi salah satu kepentingan tersendiri baginya. Pak Presiden sendiri punya yang namanya twitter.
Ini mncerminkan betapa sosial media sudah merasuk ke lapisan masyarakat manapun di negeri ini atau mungkin di negara-negara lain. Saya sendiri sangkin addictednya, bukanlah guling atau bantal yang diperlukan saat tidur, melainkan hp. HP harus senantiasa ada dalam jangkauan tangan. Ketika terbangun dari tidur hal yang belakangan ini ku lakukan adalah membuka situs fb lewat hp ku. Parah memang. Namun saya belum bisa seperti saya sedia kala sebelum mengenal fb dan segala macamnya. Sambil makan, bahkan nongkrong di wc pun, tidak afdol rasanya kalau tidak pegang hp. Konyol memang aku sekarang ini.
Ku sadari betapa aku sudah terdominasi oleh magnet sihir social media ini. Namun separah dampak yang telah ku rasakan ini, ternyata masih banyak lagi dampak buruk yang dialami orang lain. Mulai dari penculikan, pelecehan seksual dan berujung pada kematian. Sungguh suatu dampak yang tidak bisa ditanggapi setengah hati. Malah yang baru-baru ini saya dengar, sosial media yang kita punya, menjadi suatu masukan sendiri bagi perusahaan-perusahaan yang mencari pekerja baru. Wow..
Saya tidak tahu hal ini termasuk hal buruk atau sebaliknya bagi khalayak banyak. Namun bagi saya sendiri, menjadi kerugian tersendiri. Kearena orang introvert seperti saya, sangat senang sekali mencurahkan isi hati lewat jejaring sosial daripada mencari orang untuk mau mendengarkan saya. Jadi tak heran sisi yang muncul di akun ku kebanyakan adalah hal yang berbau kekecewaan ataupun pesimitis dari diriku. Tentunya jika hal ini menjadi bahan penilaian juga bagi perusahaan tersebut, wah chance saya tentu lah tidak banyak yahh..
Over all, aku sangat menyadari, bahwa pengurangan atensiku terhadap jejaring sosial haruslah ku minimalisir. Aku tidak ingin menjadi orang yang nantinya hanya punya teman semu, karena waktu dihabiskan untuk bercengkrama dengan orang tanpa adanya interaksi secara langsung. Dan ini akan membuat diriku semakin tertutup saja.
Teknologi ini diciptakan oleh manusia bukan untuk memperbudak sesama manusia. Tentu ada sisi baik lainnya dari jejaring ini. Yah katakanlah untuk berkomunikasi dengan kerabat jauh bahkan pacar yang sedang jauh, kita akan sangat terbantu dari sisi finansial dan keefektifan waktu. Namun, jangan sampai fungsinya menjadi memperdekat orang yang jauh, dan menjauhkan orang yang dekat. Ayo sama-sama renungkan hal ini guys..