Bekerja di instansi ini, bertemu dengan beberapa orang dari berbagai instansi lainnya,terutama instansi pemerintah membuka mata bahwa benarlah kejujuran adalah suatu hal yang sudah langka di Negeri ini. Mereka yang duduk di kursi pemerintahan sekalipun, yang notabene memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, banyak yang tak mengerti apa itu jujur, apa itu menjalankan tanggungjawab atas sumpah jabatan yang telah dilakukan. Hal yang sangat mengherankan saya di instansi pemerintah misalnya, mereka mendapat tugas untuk melayani masyarakat, mereka menerima gaji setiap bulannya untuk pekerjaan melayani masyarakat ini. Namun yang saya lihat, mereka menerima berkas-berkas terkait tugas mereka dari masyarakat itu, tapi hanya menumpukkannya saja. Mereka akan mulai bekerja jika ada upeti (tips) dimuka. Mengapa mereka bertingkah menjijikan seperti itu? Rakyat menggajinya untuk melakukan tugas itu, tetapi mengapa mesti ada uang di luar itu? Dan hal ini merata dikerjakan oleh orang-orang di instansi tersebut. Semakin tinggi jabatan maka semakin banyak pula lembaran rupiah harus dikeluarkan.
Bagi mereka pengusaha yang mengejar waktu tanpa ada protes berlebih akan memberikan apa yang dimintakan oleh mereka. Praktisnya mereka berpikir, jika tidak dituruti maka penguluran waktu akan semakin lama dan tentunya itu akan merugikan mereka lebih lagi. Mau tidak mau, memberi tips yang tidak seharusnya pun kerap mereka lakukan.
Suatu kali ada salah satu pegawai yang juga memiliki wewenang dalam dinas tersebut, mengaku dia ikut meminta dana (bahkan sering terjadi negosiasi mengenai dana tersebut) dari masyarakat yang membutuhkan tenaganya karena rekan kerjanya juga melakukan praktik seperti itu. Bisa saja dia tidak turut melakukan, tapi ada resiko yang ditanggungnya. Resiko yang paling riskan adalah teman-temannya akan mengecap dia orang yang sok suci atau bahkan menjauhinya. Dan resiko yang lain ialah, hanya dia dalam instansi itu yang miskin nantinya (dibandingkan teman kerjanya). Sebenarnya tidaklah begitu berisiko, tapi dia memilih untuk sama   
Memang tidak akan mudah berada dalam lingkungan kerja seperti itu. Tapi apa beliau lebih takut kepada temannya ketimbang Tuhan sendiri? Bagaimana dengan sumpah jabatan yang mereka lakukan saat dilantik dulu? Sekedar ucapan kah itu? Sebegitu sulit kah untuk jujur? Atau hanya sedikit jujur saja pun. Melihat kondisi sistem yang diterapkan di instansi tersebut, saya mengerti mengapa korupsi bgitu merajalela di negeri ini. Hmnnn,,, hanya bisa berdoa, generasi berikutnya, siapapun yang akan menggantikan mereka nantinya memiliki hati untuk bekerja, melakukan tanggungjawab sesuai apa yang diembankan. Tidak dibutakan akan lingkungan yang turut membutakan. Ya…semoga saja…

Read More >>
Buku dengan judul asli "Bright Promise" oleh Donita Dyer. Buku yang berulang kali saya baca semasa saya masih duduk di bangku kuliah. Buku yang sangat kaya akan pesan positif.

Buku ini menceritakan perjalanan hidup perempuan korea bernama Chun syn yang. Perempuan yang sedari kecil sudah mengalami kebutaan total karena demam tinggi yang dialaminya. Seorang anak yang tidak disukai ibunya karena dia lahir dengan jenis kelamin perempuan.Perlakuan tak adil dari si ibu kerap dia rasakan.
Akan tetapi, dalam keadaannya yang tidak menyenangkan itu, dia tetap gigih berjuang untuk mendapatkan pendidikan supaya dia bisa melayani Tuhan dan sesama.

Sungguh sikap yang tak bisa diterima logika bisa dilakukan oleh seorang manusia. Ditengah beragam cobaan yang menerpa, gadis ini tetap percaya bahwa akan ada suatu kebahagian yang menanti ketika dia tetap mengimani apapun kesulitan itu dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan.

Rintangan karena kebutaannya, kemiskinannya, kekejaman tentara Jepang yang menyiksanya dengan sadis,…bahkan kemustahilan : Bagaimana mungkin seorang buta gemilang membedah pasien? Lantang menentang tentara Jepang yang begitu garang dan sadis? Melawan penjahat dan selamat?

Akhh...rasanya sangat tak dapat dipercaya ada seorang gadis sekuat dan setangguh itu. Jika saja ada sutradara yang tergerak menfilmkan novel ini. Saya yakin akan sangat positif untuk peneguh keimanan, penyemangat semangat yang hampir patah, dan pembangkit kerohanian penontonnya. Semoga saja, suatu saat nanti Srikandi Iman jadi Layar Lebar. :D
Read More >>
Sering gagal dalam mengerjakan sesuatu hal? Merasa tidak pernah sukses?? Merasa keberuntungan tidak pernah menghampiri??

Coba perhatikan 2 musabab di bawah ini, mungkin salah satunya pernah anda lakukan.
1. Tidak mengerjakannya dengan sepenuh hati. Kerjakanlah segala sesuatu dengan maksimal. Mengenai hasil akhir, tidak perlu terlalu difokuskan. Proses menuju hasil itu lah yang perlu kita ambil hikmahnya untuk pembelajaran ke depan. Jika hasil akhir tidak sesuai harapan. Coba lagi. Jika tetap tidak berhasil, pertanda Tuhan tidak berkenan akan apa yang anda kerjakan. Ketika kita sudah mengerjakan dengan hati namun hasil tidak sesuai harapan, setidaknya tidak ada penyesalan dalam diri karena kita sudah melakukan semaksimal yang kita bisa. Dan mulailah untuk berpikir sesuatu yang lain. Mungkin bidang tersebut benarlah tidak sesuai porsi anda. Karena setiap orang sudah mendapatkan bagiannya masing-masing.

2. Tidak menjadi diri sendiri. Jangan minder akan kemampuan sendiri. ataupun minder karena faktor yang dianggap sebagai kekurangan dalam diri. Memang tidak semua orang tercipta dengan IQ tinggi, atau tidak semua orang terlahir kaya. Ya, kembali yakini apa yang ada padmu dan kerjakan. Tuhan tidak akan pernah salah memberikan apapun kepada umatNya. Apa yang ada padamu saat ini adalah yang terbaik dan kembangkanlah. Jika hanya satu talenta saja pun, kerjakanlah. Jangan minder dan hanya membiarkannya saja. Hal itu hanya akan memperburuk keadaaan saudara.

Kesuksesan ataupun kegagalan tergantung dari cara pandang setiap individu. Dengan kata lain kesuksesan atau kegagalan kita sendirilah yang ciptakan. Jika kita sudah berbuat semaksimal kita, maka keberuntungan akan datang dengan sendirinya.

Good LUck everyone.
RE
Read More >>
Pagi yang indah..
Angin sejuk yang menerpa ku saat membuka pintu, membuatku semangat untuk melangkah keluar. Pagi ini aku tidak disambut oleh mentari..
Mungkin mentari sedang bertugas di belahan dunia lain, dan mengutus angin untuk mengiringi keberangkatan ku menuju kantor seperti biasanya.
Senang sekali ditemani temanku angin pagi ini.

Orang-orang yang sama setiap hari ku sapa kala pagi pun terasa sama bersemangatnya seperti ku pagi ini. Aku bisa merasakan energi yang sama, balasan senyuman mereka terasa sangat tulus. Rupa-rupanya angin yang sejuk juga memberikan bius yang sama kepada mereka.

Aktivitas pagi di kota ini terasa lebih menyenangkan. Pastinya ini juga memberikan keuntungan tersendiri bagi saudara-saudaraku yang sedang menjalankan ibadah puasanya.

Bicara soal puasa, aku sangat senang melihat apa yang disebut puasa di kota ku ini. Memang awal sekali terlihat beberapa warung makan di pagi sampai siang hari tutup. Tapi itu hanya berlangsung paling lama 3 hari setelah masa penyambutan bulan baik ini. Setelah itu aktivitas kota kembali normal. Pengusaha kuliner kembali mengepakkan usahanya. Tidak ada yang ribut, tidak ada yang keberatan, terlebih lagi sweeping rumah makan seperti yang terjadi di kota-kota lain. Hanya ada swepping tempat-tempat hiburan malam. Kalau itu saya mendukung. Karena lebih baik lagi tempat seperti itu tidak ada.

Bukan dikarenakan mayoritas penduduk di kota ini bersuku Batak,bukan. Di sini, suku batak juga banyak sekali yang beragama muslim. Melainkan dikarenakan pemahaman akan arti puasa sudah secara benar dimengerti setiap individunya. Dan saya pikir, sebaiknya di kota lain juga berlaku hal yang sama.

Toleransi?
Membuka usaha di bidang makanan di bulan ini bukan menyaratkan tidak adanya toleransi. Tidak. Itu semata-mata hanya karena mereka tetap harus menjalankan apa yang menjadi mata pencahariannya. Apa yang salah dari itu? Tolong berpikir lebih terbuka. Lagi pula, mengapa banyak yang terlalu takut melihat tempat-tempat seperti tempat makan bahkan tempat hiburan tetap buka seperti bulan-bulan lain? Takut tergoda kah??? Heiy, justru dengan beberapa pihak menuntut adanya penutupan sementara jenis usaha-usaha tersebut membuat aku berpikir betapa kerdilnya iman mereka. Mengapa sebegitu kerasnya mereka meminta orang lain untuk mendukung keinginan sepihak mereka tanpa harus pusing memikirkan kerugian yang diakibatkan orang lain? jika pun demikian, apakah guna lagi ibadah itu jika merugikan orang lain. Pahala yang di dapat sebanding dengan dosa yang di dapat karena membuat hak orang lain terenggut.

Ayolah, puasa bukan sekedar menahan haus dan lapar. Tapi lebih kepada waktu dimana kita tidak memikirkan persoalan dunia (termasuk makanan minuman, nafsu) dan hanya berfokus untuk menyembahNYA. Aku berkata begini, karena aku juga pernah berpuasa. Puasa yang biasa saya lakukan adalah puasa makan minum mulai dari pukul 22.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB (19 jam). Puasa itu selalu dilakukan saat aku akan bertugas untuk ikut pelayanan di suatu kegiatan ibadah. Jadi, bagi pelayan-pelayan, diharuskan berpuasa, untuk membersihkan hati dan pikiran, sehingga apa yang diberikan selama ibadah sudah benar dari hati dan hanya untuk memuliakanNYA. Selama puasa, aktivitas seperti biasa tetap dilakukan, ditambah aktivitas yang diisi dengan doa secara pribadi padaNYA. Dan kami yang berpuasa diminta untuk tidak memberitahukan secara sengaja kepada yang lain bahwa kami sedang puasa (supaya tidak ada yang sengaja menahan diri untuk makan atau minum di hadapanku). Biarkan apa yang ada terjadi secara natural. Karena di situlah esensi ibadah puasa kita ada. Bisakah kita tetap komit ibadah kepadaNYA, disaat yang lain tidak???

Sewaktu kuliah dulu, aku pernah melihat pengalaman seorang mahasiswa yang dimarah-marahi habis-habisan oleh dosenku yang muslim karena melihatnya menyerut minuman dingin sambil berjalan melintas kantor jurusan. Sangat disayangkan tindakan dosen itu. Dia tidak perlu melakukan itu. Karena apa? dengan marah-marah dia sudah membatalkan esensi puasanya (bagiku batal puasa bukan hanya karena telah makan atau minum di waktu yang belum waktunya). Orang yang berpendidikan, menghardik berlebihan hanya untuk mendapatkan sebuah kata penghormatan? Orang yang selalu minta ditinggikan, dialah yang akan direndahkan oleh Tuhan.

Malah ada saya dengar sebuah instansi pendidikan mengharuskan didikannya yang tidak puasa agar makan dan minum di area kamar mandi. Benar kah ini??? Itu sadis. Siapa yang selera makan dan minum di tempat seperti itu (kamar mandi umum jarang ada yang layak dikatakan bersih). Sadarkah mereka sudah membuat orang lain tersiksa, dimana mereka berkata mereka sedang ibadah???

akhh...saya tidak mengerti apa yang dipikirkan setiap orang yang mewajarkan hal seperti itu. Jikapun saya ateis saya tidak bisa menutup mata dan seolah-olah menganggap wajar hal seperti itu.

Saya sangat mengharapkan jika bulan yang disebut bulan berkah ini akan menjadi berkah juga bagi yang tidak menjalankan. Sesuatu akan menjadi berkah jika yang lain tidak merasa dirugikan..
Read More >>
  Ternganga part 2 siang hari ini. Mudah Sekali, Berprestasi Sekali...WOW....

Gayatri, Doktor Cilik Yang Menguasai 13 Bahasa

Ditulis oleh pada Sabtu, 20 Juli 2013 - 05:45

Gayatri Doktor Cilik Yang Menguasai 13 Bahasa
Gayatri Wailissa, seorang remaja putri kelahiran Ambon, Maluku, dari pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty. Anak cerdas dan berbakat ini menunjukkan bahwa siapapun dapat maju. Seperti dirinya yang datang dari keluarga sederhana. Ayahnya hanyalah seorang pengrajin kaligrafi kaki lima sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Di usianya yang baru 16 tahun Gayatri telah mampu berkomunikasi dalam 13 bahasa asing. Segudang prestasi pun pernah dia raih, mulai dari level nasional hingga internasional.

Ketertarikan Gayatri dalam mempelajari berbagai bahasa bermula saat Ia sedang menonton kartun berbahasa Inggris saat berusia 10 tahun. Karena tidak mengerti apa yang diucapkan dalam kartun itu, Gayatri merasa penasaran dan tertarik untuk belajar bahasa Inggris. Menurut Gayatri, Ia tak pernah menempuh sebuah kursus untuk menguasai sebuah bahasa. Ia hanya belajar melalui buku, flm dan musik. Ia juga punya kebiasaan unik berbicara dalam bahasa asing di depan cermin guna memperlancar kemampuan berbahasanya. Hingga saat ini Gayatri telah menguasai 13 bahasa asing meliputi bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia dan Thailand.

Selain kemampuannya dalam bidang bahasa, Gayatri juga memiliki bakat dan prestasi dalam banyak bidang lain. Di waktu luangnya, Gayatri aktif diberbagi bidang diantaranya adalah instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra. Ia juga pernah meraih medali perunggu dalam Olimpiade Sains Astronomi 2012. Tidak hanya itu Ia juga menjadi wakil Indonesia untuk Duta Anak tingkat ASEAN. Ia bahkan menjadi delegasi tunggal (anak) Indonesia yang mewakili Konferensi ASEAN tahun 2012 di Thailand dan delegasi tunggal (anak) Indonesia dalam konferensi ASIA-Pasifik tahun 2013 di Nepal. Di konferensi tersebut, Gayatri kerap mempresentasikan isu-isu dan solusi terkait permasalahan anak.
Ada pengalaman unik saat Gayatri mewakili Indonesia dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN di Thailand. Dalam forum tersebut kebanyakan pesertanya hanya menggunakan bahasa asalnya saat berbicara. Melihat keadaan ini Gayatri lalu menwarkan diri untuk menjadi penerjemah bagi anak-anak yang lain. Berkat aksinya ini kemampuan Gayatri dalam berbahasa mendapat apresiasi dari peserta lain dan Ia mendapatkan gelar doktor.
Berkat kemampuannya berbahas asing dan berbagai prestasinya, Gayatri mendapat banyak tawaran beasiswa untuk belajar di luar negeri. Ia juga mendapatkan berbagai tawaran untuk bekerja di beberapa organisasi dunia termasuk PBB. Hanya saja sampai saat ini Ia belum memutuskan kemana Ia akan melanjutkan masa depannya. Yang jelas Ia berharap dimasa depan Ia akan bisa menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa ini.
Read More >>
  cuma bisa bilang wow untuk artikel di bawah ini. Jika kalian membaca ini, adakah kata lain selain "WOW"?????

 

 

Raih 19 Gelar, Pria Makassar Disorot Dunia

Ditulis oleh pada Selasa, 23 Juli 2013 - 08:13

Seorang pria asal Makassar bernama Welin Kusuma baru-baru ini menjadi sorotan media internasional atas prestasi yang diraihnya. Welin, 32 tahun, manjadi pemberitaan Weird Asia News berkat kesuksesannya mendapatkan 19 gelar pendidikan dan profesional. Hebatnya semua gelar tersebut mampu diraih Welin dalam waktu 13 tahun saja. Kini jika harus ditulis lengkap maka namanya adalah Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.

Kebanyakan orang merasa heran bagaimana Welin mampu mendapatkan 19 gelarnya tersebut, meliputi 8 gelar sarjana (S1), 3 gelar master (S2), dan 8 gelar pelatihan profesional, dalam waktu hanya 13 tahun. Untuk meraih satu gelar sarjana saja kita butuh setidaknya 4 tahun. Ternyata kunci sukses Welin dalam meraih 19 gelar dalam 13 tahun adalah dengan mengikuti kelas paralel. Jadi Ia mengambil kuliah di beberapa Universitas sekaligus dalam satu waktu.

"Setiap semester saya maksimal mengambil 5 jurusan sekaligus. Dalam 2002 sampai 2005, rata-rata saya mengambil 100 SKS per semester. SKS terbanyak yang pernah saya ambil 111 SKS," kata Welin dalam surat elektronik kepada Liputan6.com.

Dengan mengambil kuliah di lima jurusan sekaligus, maka Welin harus berkuliah dari pagi hingga malam. Untuk menyiasati hal ini, maka Ia biasanya akan mengambil 2 kuliah pada pagi atau siang hari, 1 kuliah pada malam hari, 1 kuliah pada akhir pekan dan satu kuliah di Universitas terbuka yang tidak mengharuskannya bertatap muka.
Selain melelahkan, bukanlah sesuatu yang mudah untuk mengambil kuliah di lima jurusan sekaligus seperti ini. Setiap hari Welin harus bolak-balik dari satu kampus ke kampus yang lain. Belum lagi apabila ada jam perkuliahan dan ujian yang waktunya mepet atau berbarengan. "Setelah selesai kuliah, pada malam hari saya mengerjakan tugas-tugas. Kadang-kadang saya mengerjakan tugas bila ada kuliah yang dibatalkan atau di waktu kosong di sela-sela kuliah," jelas Welin.
Namun kerja keras Welin ini tidak sia-sia. Pria yang kini bekerja sebagai konsultan pajak ini berhasil meraih 19 gelar pendidikan. Gelar yang paling cepat diraihnya adalah gelar S1 Jurusan Administrasi Publik dari Universitas Terbuka yang diraihnya dalam 1,5 tahun dan gelar S2 Program Studi Teknik Industri dari ITS yang juga diraihnya dalam 1,5 tahun. Sementara untuk gelar yang paling lama diraih adalah S1 dari jurusan Teknik Informatika (S.Kom) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) yang diselesaikan dalam waktu 9,5 tahun dan gelar S2 dari jurusan Program Studi Sains Manajemen Universitas Airlangga yang diselesaikan dalam waktu 5 tahun.
Read More >>
Kala itu aku tidak tahu apa yang harus aku katakan setiap kali ada yang menanyakan, "apa cita-cita mu?", "apa tujuan hidupmu?". Mengingat, aku belum mengetahui secara pasti minat ku di bidang apa, dan kehidupan seperti apa yang ku dambakan kelak. ya, kuhanya bisa merespon sekenanya saja. Tidak murni jawaban seperti apa yang ada di hatiku.

Namun seiring bertambahnya usia aku pun menyadari dengan sendirinya. Ternyata hanya dua hal saja yang penting untuk dipikirkan agar dapat menikmati hidup ini.

1. Pertemuan
Pertemuan dengan pegangan hidup. Inilah yang terutama untuk dapat menikmati indahnya hidup dan berharganya arti sebuah nafas kehidupan.Bertemu denganNya sungguh membuat hidup jauh lebih bewarna. Jatuh cinta padaNYA adalah hal yang terindah dan tak akan pernah ku sesali dalam hidup. Tentunya pembaca sudah bisa menebak NYA refers to who? Ya Dia YESUS. Aku memang beruntung lahir dari keluarga yang sudah menyakini pengajaranNYA, meski apa yang ku rasakan saat ini tentangNYA tidak lah pengaruh dari keluargaku. Aku jauh mengenal siapa Dia justru di lingkungan sekolah dan kuliah.Aku sangat beruntung berada di dekat orang-orang yang bisa membuatku semakin mengenalnya. Keputusan menerimaNYa dan meneladani pengajaranNYA adalah keputusan yang paling tepat. Dengan menyerahkan hidup sepenuhNYA kepada Dia, apalagi yang meresahkan ku? apalagi yang menakutkan bagiku? Dia begitu besar. Aku merasa sangat aman dan damai. Hanya mengingatnya, aku lupa dengan persoalan kesuksesan duniawi yang selalu membuat kepala pusing dan hati cemas. Memutuskan bersandar padaNYA, memang bukan kekayaan yang ku dapat, bukan pula prestasi kerja yang didambakan setiap orang, ataupun penghormatan dari manusia. Namun yang lebih berharga dari itu semua ku dapat rasakan. Tenang, Tentram, Damai di jiwa. Hal yang tak dapat diukur dengan uang, jabatan, prestasi, dan lain sebagainya. Tentu, segal yang tersebut itu penting juga untuk di kejar selama berada di dunia. Tapi itu bonus yang akan ku dapat dengan mengandalkanNYA. Percaya Dia sediakan yang terbaik, membuat was-was hilang. Orang yang mengenalku dan mungkin membaca ini akan beranggapan, "bagaimana mungkin dia bisa bahagia dengan gaji kecil yang di terima setiap bulan? Halah, apa yang diutarakannya adalah bualan saja".  Tapi i did. I'm happy. Bersyukur membuatku merasa lebih ringan untuk melangkah. Lebih lepas, dan tenang.
Ini semua karena ku berada di dekatNYA. Dan rasa terimakasih bahkan perbuatan baik tak akan bisa membalas setiap kebaikanNYA dalam hidupku. I LOVE U YAHWE. terimakasih sudah memilihku,,
Kalian pembaca, mintalah untuk dipilihNYA. you will know how amazing the life is..

2. Pasangan Hidup
Setelah bertemu pedoman hidup selamanya. Aku juga ingin menemukan pasangan untuk berbagi, untuk membersarkan anak-anak dan melanjutkan kehidupan yang lebih bahagia. Berdua memang lebih baik jika kita bersama orang yang tepat. dan orang seperti apa yang tepat itu? dia adalah orang yang juga telah bertemu dengan Yahwe. Jika dua orang dengan pedoman hidup dan pandangan hidup yang sama bersatu, sudah tentu bisa dibayangkan keindahan hidup itu. tujuan hidup yang masih dalam masa terus berdoa padaNYA. Semoga, dia adalah benar pria yang bisa membawaku untuk bisa tetap berjalan beriringan dengan pedoman Hidup.

Hanya dengan mendapatkan dua hal itu saja sudah akan membuat hidup bahagia. karena kebahagian-kebahagian lain akan menyusul setelahnya. Ini tujuan hidupku, apa tujuanmu????


^___^

Read More >>
Kecewa...
ya itu yang saya rasakan seusai saya membaca satu postingan di salah satu blog dengan judul "Jangan menikah dengan orang batak".

Awal membaca judul saya sudah bisa merasakan tendensi negatif yang akan ditoreh kan si penulis mengenai suku ku. Setelah membaca keseluruhan, firasat ku benar. Yang saya bisa rasakan sebagai pembaca, saya merasa si penulis mengungkapkannya saat lagi terguncang rasa emosi karena suatu pengalaman pahit yang pernah dirasakannya terkait suku ku. Dan yang semakin membuat hati ini perih ialah, ternyata si penulis bukan berasal dari suku lain, tetapi penulis adalah orang batak itu sendiri.

Haaa???? Mengapa???

Bukan hanya karena dia merasakan perlakuan buruk dari keluarganya yang batak dia bisa mengecam batak segitu buruknya. Apalagi sampai membuat tulisan dengan judul "Jangan Menikah dengan Orang Batak".

Dia tidak besar dan tumbuh di lingkungan suku Batak. Saya yakin itu. Kalau dia sedari kecil akrab dengan orang-orang Batak tulisan itu tak akan pernah terpublis.

Dia hanya mengungkapkan perlakuan Orang batak yang notabene masih bertalian keluarga dengannya di acara kematian ayahnya dan pernikahan adeknya yang perempuan. Ketidak mengertiaannya akan adat di Batak yang membuat dia begitu mengecap negatif kami (meski bukan saya yang disebutkan, tapi saya merasa ikut karena dia mengucapkan batak. saya batak, dan saya tersinggung dengan tulisannya).

Harusnya dia pelajari tata kedudukan perempuan di pernikahan batak. Harusnya dia mengerti siapa-siapa saja yang harus dilayaninya saat pernikahan batak berlangsung. Ya, mestinya dia pahami itu, baru dia berhak berbicara.

Kalau dia merasa tidak nyaman berada dikomunitas orang batak. itu masalahnya sendiri (dia yang tidak bisa menyesuaikan diri), bukan maslah di orang bataknya.

Saya bangga menjadi orang Batak.Memang kebanyakan keturunan suku Batak berwatak keras  ( dalam artian, jika sudah memiliki suatu prinsip maka akan berpegang dengan prinsip). Batak juga kaya akan adat. Dari lahir sampai meninggal pun dalam adat Batak akan diadakan Perayaannya. Dan disaat itu pula lah, orang batak menjalin persaudaraan (semacam ajang untuk berkumpul keluarga2 jauh, atau pun marga-marga yang berhubungan). Bahkan jika berdomisili di luar negeri sekalipun perpunguan (perkumpulan se-suku) itu tetap ada.

Perkataan orang Batak kebanyakan memang cenderung terkesan pedas. Itu dikarenakan sifat to do point kebanyakan masyarakat batak. Kita lebih suka bicara apa adanya, daripada menyimpan dalam hati, dan menyampaikannya dengan nada tegas. Orang yang tidak terbiasa bercengkrama dengan orang Batak kental, akan beranggapan kita itu kasar, tak tahu aturan dan lain sebagainya (seperti penulis blog itu (Batak dale : identitas batak tapi tidak mengerti batak) ).

Setiap individu dari suku apapun memiliki watak masing-masing. Pelabelan negatif karena melihat segelintir watak orang dari suatu suku dan men-judge suku itu buruk rasanya sangatlah tidak bijaksana.Sangat disayangkan, jika pengecapan batak itu buruk diucapkan oleh orang batak itu sendiri. Miris sekali melihat orang itu  (penulis blog itu). Bangga lah akan identitasmu. Engkau sendiri lah yang bisa membuat identitasmu itu baik atau buruk di hadapan khalayak. Jika kamu sendiri yang Batak mengecap Batak Buruk, entahlah...,aku tak dapat membayangkan apa tanggapan orang di luar Batak.

yang pasti, AKU BANGGA JADI ORANG BATAK (NO MATTER WHAT)

HORRASS!!!!
Read More >>
Dengan niat untuk mengabadikan pengabdian ompung2 terdahulu dalam negeri, saya turut memperluas postingan mengenai 8 pencipta lagu nasional suku batakyang saya kutip dari http://www.gobatak.com/8-suku-batak-pencipta-lagu-nasional-yang-mungkin-sudah-terlupakan/. 

Batak tidak semuanya bersterotip negatif seperti anggapan suku lain kebanyakan, suku batak juga bisa memberikan hal positif untuk negeri (seperti 8 musisi ini), dan saya yakin generasi batak saat ini juga banyak yang memberikan sumbangsih wujud pengabdian pada negeri. Saya bangga menjadi orang Batak

8 suku Batak Pencipta lagu Nasional yang mungkin sudah terlupakan

Tahukan anda pencipta lagu nasional Satu Nusa Satu Bangsa atau Bangun Pemuda Pemudi atau Tanah Air Indonesia? mungkin kita sudah sering mendengarnya diwaktu sekolah tetapi tidak terlalu memperhatikan siapa pencipta lagunya… mari kita mengenal para pencipta lagu-lagu tersebut dibawah ini, mereka adalah Bangso Batak.. ya.. Anak ni Raja i…

1. Liberty Manik
Liberty Manik (1924-1993)

Liberty Manik yang kita selalu kenal dengan L. Manik lahir tahun 1924 di Sidikalang, Sumatra Utara.
Beliau adalah Doktor Musik dari Jerman, Beliau orang yang bisa melakukan apa saja, seperti; Pemain biola, penyanyi, penyiar radio RRI Yogyakarta, penulis buku, jurnalis majalah, dan yang terakhir sebagai pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Lagu ini diciptakan oleh Manik setelah dirinya melihat sendiri semangat perjuangan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Satu Nusa Satu Bangsa pertama kali diputar melalui siaran radio di tahun 1947, ketika terjadinya agresi Belanda pertama. Beliau akhirnya mendapat anugerah bintang Budaya Paramadharma di tahun 2007. Dan Beliau meninggal dunia di tahun 1993, dalam usianya 69 tahun.

2. Cornel Simanjuntak
Cornel Simanjuntak (1921-1946)

Tahukah Anda lagu yang diberi judul Maju Tak Gentar? Lagu ini ternyata dibuat oleh Cornel Simanjutak. Sebelumnya, lagu ini aslinya berjudul Maju Putra-Putri Indonesia.
Cornel Simanjuntak lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara tahun 1921 berasal dari keluarga pensiunan Polri pernah menjadi guru di Magelang dan Jakarta dan kemudian pindah ke kantor Kebudayaan Jepang.
Ketika terjadi revolusi di tahun 1945, lagu ini diubah judulnya dan juga syairnya agar lebih terasa membakar semangat yang mendengarnya. Ternyata lagu Maju Tak Gentar ini berhasil menyulut psikologi pejuang Front Tentara Pelajar Yogyakarta. Lirik yang ada di dalamnya sangat pas dengan kondisi pada saat itu, dimana ada sebuah perlawanan yang dilakukan dengan peralatan seadanya.
Beliau meninggal tahun 1946 umur 25 tahun akibat penyakit kronis TBC. Waktu ikut pertempuran melawan Belanda di Tanah Tinggi, Jakarta.

3. Amir Pasaribu (Amir Hamzah Pasaribu)
Amir Pasaribu (1915-2010)

Lagu Andika Bhayangkari diciptakan oleh A.H. Pasaribu yang lahir tanggal 21 Mei 1915 di Siborong-borong Tapanuli utara.
Setelah kemerdekaan tahun 1954-1957 beliau menjabat sebagai direktur Sekolah Musik Indonesia (SMINDO) Yogyakarta dan tahun 1957-1968 beliau diangkat sebagai  Kepala B1-kursus jurusan Seni Suara, Lembaga Pendidikan Guru, Departemen Pendidikan danKebudayaan yang kemudian ditingkatkan menjadi IKIP-UI (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia  – kini Universitas Negeri Jakarta, Rawangun, Jakarta.
Amir Pasaribu dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma tahun 2002 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Dan beliau meninggal dunia pada usia 94 tahun di Medan, Sumatra utara pada tanggal 10 februari 2010.

4. Alfred Simanjuntak (93 tahun)

Lagu nasional Bangun Pemuda Pemudi (beliau ketika berumur 23 tahun menciptakannya) dan Indonesia Bersatulah diciptakan oleh DR. Alfred Simanjuntak lahir tanggal 8 September 1920 di Tapanuli utara, berpendidikan di Rijksuniversiteit Utrecht, Leidse Universiteit, Leiden, Stedelijke Universiteit, Amsterdam, Belanda pada tahun 1954-1962 sekolah dinegara kincir angina ini selama 6 tahun.
Beliau adalah pendiri Yayasan Musik Gereja (1967) dan Memiliki pengalaman sebagai guru dan menjabat juga dalam bidang komunikasi/penerbitan.
Beliau juga berteman dengan Liberty Manik (yang menciptakan lagu Satu Nusa Satu Bangsa) dan Cornelis Simanjuntak (yang menciptakan lagu Pada Pahlawan) sehinggal ciri khas lagu yang mereka ciptakan sama.
Beliau  kini telah menjadi ompung (kakek) dari 11 cucu yang lahir dari empat anaknya, yaitu Aida, Toga, Dorothea, dan John.  Sekarang tinggal di Jakarta dan kegiatan sehari-harinya masih terus didalam bidang musik.

5. Notier Simanungkalit (julukan “Bapak Paduan Suara”)
Notier Simanungkalit (1929-2012)

Lagu nasional Puing dan SKJ (Senam Kesegaran Jasmani) Senam Pagi Indonesia tahun 1984, diciptakan oleh Notier Simanungkalit lahir pada tanggal 17 Desember 1929 di kota Tarutung, Sumatra utara, menyelesaikan sekolahnya di Universitas Gajah Mada Fakultas Paedagogi. Beliau belajar musik secara otodidak.
Beliau adalah salah satu dari 11 orang musisi dunia diangkat IMC menjadi anggota Dewan Pemilih (Selection Committee) Festival Paduan Suara Mahasiswa International di New York pada tahun 1972 dan diundang santap siang oleh Presiden USA Mr. Richard Nixon dan Ibu di White House Washington DC.
Beliau Meninggal 9 Maret 2012 umur 82 tahun.

6. Sanusi Pane
Sanusi Pane (1905-1968)

Lagu nasional Tanah Tumpah Darahku diciptakan oleh Sanusi Pane lahir tanggal 14 November 1905 di Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatra Utara. Beliau adalah seorang Sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru yang karya-karyanya banyak diterbitkan antara tahun 1920 sampai dengan 1940-an.
Beliau meninggal di Jakarta, 2 Januari 1968 pada umur 62 tahun.


7. Binsar Sitompul
Binsar Sitompul (Semoga masih terjual buku ini)

Lagu nasional Bhineka Tunggal Ika lyriknya diciptakan oleh Binsar Sitompul (1923-1991) dan syairnya bersama A. Thalib, binsar Sitompul belajar biola dan teori musik pada zaman Jepang.
Kenangan DR. Alfred Simanjuntak bercerita tentang pertemanannya dengan tiga komponis besar: Cornelis Simanjuntak, Liberty Manik, dan Binsar Sitompul.
Pertemanan keempatnya terajut ketika Alfred mendatangi sekolah Katolik di Muntilan, untuk mengikuti ujian. “Cornelis bersekolah di sana,” kata Alfred.
Sejak awal bertemu dengan Cornelis, Alfred langsung mengaguminya. Sebab, sang teman memiliki suara sangat bagus. “Suara Cornel hebat. Tenor tinggi, padahal tanpa mikrofon, betul-betul seperti tenor Italia,” kata Alfred dalam majalah Tempo edisi 17 November 2002, berjudul Selama Hayat Dikandung Badan.
Meski keempatnya masih duduk di sekolah menengah pertama, mereka sudah diajarkan lagu orkestra, Messiah karya Handel. Di bawah arahan R. Sudjasmin, di kemudian hari menjadi konduktor Istana, mereka memainkan lagu Mozart, Verdi, dan Beethoven.

8. E.L. Pohan (Epaphroditus Laurentius Pohan-Siahaan)
Mars Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)

Lagu nasional Tanah Air Indonesia dan Mars Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) diciptakan oleh E.L. Pohan.

———- **************** ————

BEBERAPA LIRIK LAGU NASIONAL
SATU NUSA SATU BANGSA
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama

MAJU TAK GENTAR
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita kita menang
Reff :
Bergerak bergerak
Serentak menerkam
Menerjang terjang tak gentar
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang


ANDIKA BHAYANGKARI
Andika Bayangkari pencipta Sapta Marga
Pancasila mulai jadi Negara mulia
Bhinneka Tunggal Ika
Lambang bangsa satria
Menuju nusantara
Bahagia jaya, bahagia jaya

BANGUN PEMUDA PEMUDI
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

 BHINEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka tunggal ika lambang negara kita
Republik Indonesia
Beribu pulaunya
Berjuta Rakyatnya
namun satu citanya
Bhinneka tunggal ika
Ikrar kita bersama
Kita Bina Selama persatuan bangsa
Kesatuan jiwa Indonesia bahagia

TANAH AIR INDONESIA
Gunung yang biru dan sawah yang hijau
Sungai yang kaya, hujan lebat
Gunung yang biru dan sawah yang hijau
Sungai yang kaya hutan lebat
Alam yang murni tak ada melampaui
Negri dimana kubertempat
Tak kujemu memuji negeriku
Aku tetap mengabdi padanya
Tanah yang jaya, tempat lahirku
Indonesia yang mulia


TANAH TUMPAH DARAHKU (Syair. Sanusi Pane – Lirik, C. Simanjuntak)
Tanah tumpah darahku yang suci mulia
Indah dan permai bagaikan intan permata
Tanah airku tanah pusaka ibuku
Selama hidupku aku setia padamu
Di manakah sawah luas menghijau
Di manakah bukit biru menghimbau
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka yang kaya raya
Harum namanya Indonesia
Di mana puput berbunyi merdu
Di bawah gunung lembah yang biru
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka aman sentosa
Harum namanya Indonesia
Di mana nyiur melambai-lambai
Di mana padi masak mengurai
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka bahagia mulya
Harum namanya
Indonesia

HIMMME HARI IBU
Sekuntum melati lambang kasih nan suci
Ibu Indonesia pembina tunas bangsa
Berkorban sadar cita tercapai dengan giat bekerja
Merdeka laksanakan bakti pada ibu pertiwi
Wanita Indonesia s’bagai Ibu Bangsa
Ibu Indonesia pembina tunas bangsa
Merdeka laksanakan darma ‘tuk mencapai cita-cita
Indonesia nan jaya adil makmur merata

MARS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI)
Tempo di Marcia Con Vigore; Lirik/Musik : EL Pohan
Satukan irama langkahmu
Bersatu tekad menuju ke depan
Berjuang bahu membahu
Memb’rikan tenaga tak segan
Berdasar Pancasila dan Undang-undang Dasar Empat Lima
Serta dipandukan oleh haluan Negara Kita maju terus
Membangun Negara yang jaya
Membina tekad menuju ke depan
Memakai akal dan daya
Membimbing, membangun, mengemban
Di bawah Panji KORPRI, Kita mengabdi tanpa pamrih
Di dalam Naungan Tuhan yang Maha Kuasa KORPRI Maju terus.

Versi Lain :
Satukan irama langkahmu
Bersatu tekad menuju ke depan
Berjuang bahu-membahu
Memberikan tenaga tak segan
Membangun negara yang jaya
Membina bangsa besar sejahtera
Mamakai akal dan daya
Membimbing membangun mengemban
Berdasar Pancasila
Dan Undang-Undang Dasar Empat Lima
Serta dipadukan oleh haluan negara
Kita maju terus
Di bawah Panji Korpri
kita mengabdi tanpa pamrih
Di dalam naungan Tuhan Yang Maha Kuasa
Korpri maju terus
Keterangan tambahan : 
Lagu Mars KORPRI ditetapkan berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VI KORPRI Nomor Kep-09/MUNAS/2004 tanggal 30 Nopember 2004. Lagu Mars KORPRI masih berlaku, namun diberikan kewenangan kepada DPP KORPRI untuk menghubungi penciptanya apabila akan dilakukan penyesuaian aslinya.

———–***************————
SOYTPA
Read More >>
{intermezzo} Berangkat dari pengalaman saya saat sedang berproses dalam rangka merampungkan tugas akhir saya sebagai mahasiswi yaitu Skripsi, maka saya sedikit berbagi dan tentunya semoga bisa menjadi masukan buat kalian pembaca yang terkait.

Akan banyak rintangan dihadapi selama menyusun skripsi ini. Mulai dari penentuan judul, mencari referensi, bimbingan dengan dosen. Semuanya itu mempunyai tantangan tersendiri. Jangan mengambil jalan pintas dengan mepekerjakan orang lain untuk mengerjakan skripsi mu. Percayalah, sesibuk apapun kamu, dengan kamu melewati masa ini sendiri kamu akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Biaya kuliah yang mahal akan terasa terbayar jika kamu mengerjakan skripsi ini dengan buah pengembangan pemikiranmu sendiri. Rasanya akan sangat luar biasa guys.

Saya sendiri, mengerjakan ini sampai rampung memputuhkan waktu hampir setahun. dengan kata lain, saya tidak berhasil menyelesaikannya saat saya tercatat sebagai mahasiswa semester 8 saja. saya membutuhkan waktu tambahan 3 bulan lagi untuk menyelesaikannya dan keluar sebagai alumnus universitas negeri itu. Bisa dibilang 4,5 tahun saya mewujudkan gelar S.Si saya.

Jatuh bangun saat nyusun skripsi? iya
Stres dan hampir patah harapan? iya

hampir setahun pikiran dihantui oleh skripsi. rongrongan tamat 4 tahun perintah ayahku pun melengkapi beban yang ku rasakan sebagai mahasiswi tingkat akhir.

Nangis dan kehilangan waktu tidur? sangat sering terjadi di hampir satu tahun itu.

hambatan yang ku alami, adalah judul yang saya tentukan awal tidak disetujui dosen pembimbing. mencari judul lagi dengan materi yang diajukannya sudah memakan waktu. Judul ketemu dan ACC, aku harus mencari referensi dan yang menjadi kesulitan adalah referensinya harusnya disajikan dalam bahasa inggris. mencari buku dengan bahasa asli itu membuatku harus mengelilingi kota Medan, dan mengubek-ubuk internet. Proposal pun rampung. Namun ACC untuk seminar, aku dapat sebulan kemudian, menunggu kepulangan sang dosen ibadah haji (sabar). Seminar pun tiba, blekkkk.....,,,dosen penguji, sang profesor, meminta ku untuk mengganti judul. kalau tidak dia tidak bersedia tanda tangan. ganti judul artinya, selain aku harus direpotkan mengurus administrasi ke jurusan atas judul yang sudah diterima mereka, aku juga harus mengganti judul proposalku beserta isi-isinya (penambahan referensi). Sebulan waktu ku untuk merampungkan itu (itu juga sudah pontang-panting).

Lepas masalah dengan profesor, pembimbing minta lanjud bab berikutnya. Masa untuk mendaftar sidang tinggal sedikit lagi. 3 x seminggu harus uber-uberan dengan dosenku. skripsi diserahkan, lusa aku mendapatkan revisian satu bab(si dosen memeriksa bab/bab). tinggal satu hari jadwal mendaftar sidang, malam harinya aku masih menerma revisian. minta tolong supaya sang dosen bisa ku temui pagi sekali, karena aku akan menyerahkan revisian padanya, dengan harapan langsung ACC (alsi, ga tidur bokkk). dengan sisa tenaga, pagi buta mencari rental yang sudah buka untuk print hasil revisian dan langsung ke kampus mencari dosen. sudah siang si dosen belum muncul. memberanikan diri menelpon, beliau bilang, tidak bisa, karena sedang mengikuti seminar. berasa disambar petir di siang bolong. ingin sekali menjatuhkan raga ini di lantai depan kantor jurusan, tapi terlalu banya mata di sana. Pasrah sempurna. Meski jawabannya begitu, entah kenapa ku enggan beranjak. aku pun hanya duduk di depan kantor jurusanku. jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, sejam lagi kantor ini tutup. lemas badanku.
Namun ku liat mobil sedan warna merah memasuki gerbang fakultas menuju parkiran, mobil yang sangat ku kenal, mobil yang menjadi clur bagi ku untuk mengetahui apa sang dosen ada atau tidak. dan itu benar mobil dosenku.

yeeeeeaaaaahhh...
seperti dapat kekuatan dari ranger abu-abu, aku pun langsung tegap berdiri menantinya di depan pintu kantor jurusan itu. Dari kejauhan ku bisa melihat senyumannya tertuju padaku..dan kelanjutannya seperti apa? tentunya sangat mudah diterka.yupp,, aku ACC. Keesokan harinya menuggu daftar sidang keluar...dan taraaaa...Aku Wisuda..

heeheeee....
Back to the point (maaf yahh, intermezzonya kepanjangan)

Jadi yang saya mau coba berbagi mengenai skripsi di sini adalah. bagaimana awal yang baik untuk memulainya, agar tidak terbentur hambatan yang pernah ku alami kala itu.

Berikut tipsnya

1. Tentukan sub bidang apa yang paling kamu kuasai. ( Selama masa kuliah pasti banyak kan, cabang-cabang ilmu yang dipelajari terkait jurusan kita, nah tentukan satu yang paling kamu minati)

2. Berkaitan dengan ilmu tadi, pikirkan masalah apa di kehidupan yang sering terjadi terkait ilmu tadi. (Salah besar jika memulai skripsi itu berpatok dari penentuan judul terlebih dahulu, lalu memikirkan objek permasalahan. Jika begitu, kalian akan menemui benturan seperti yang ku alami (ganti judul sewaktu revisi proposal seminar).

3. Spesifikasikan teori yang dapat membantu permasalah-permasalan tadi dipecahkan.

4. Setelah point 2 & 3 terjabar sempurna, maka akan sangat mudah pemikiran kita terarah untuk mengembangkan latar belakang masalah pada Pendahuluan Bab I, Pengembangan Bab 2, dan Bab-bab berikutnya.

5. Pastikan saat mengutip referensi terkait kamu selalu mencatat sumbernya dengan detail (misalnya saat dapat referensi sewaktu membaca di perpus). Hal ini akan sangat membantu untuk penulisan Daftar Pustaka nanti (kesalahan lain yang saya lakukan waktu itu, saya hanya menuliskan kutipan pernyataannya dan penulisnya tanpa mencatat dikutip dihalaman berapa, tahun berapa, penerbit apa dsb, akibatnya saya harus kembali ke perpus, mencari buku yang sebagian informasi dari dalamnya saya kutip untuk pendukung tulisan saya)

Jika 5 point itu saja terlaksana dengan baik saya yakin, kalian bisa meminimalisir tekanan saat menyelesaikan skripsi. Good Luck everyone, Chiayoo!!!!
Read More >>

7 juli 2013
Love is Faith

kalimat penghabisan sebuah film berjudul “Mika”. Bercerita tentang cinta dimana si mika, pacar seorang gadis bernama indi, pengidap penyakit yang belum ada obatnya “Aids”.

Pasti tidak mudah menerima keberadaan orang dengan penyakit ini di sekitar  kita, apalagi menerimanya sebagai pacar. Tapi indi menerimanya. Tanpa perasaan takut akan tertular , indi menerima mika apa adanya. Tak logis memang, tentu tidak semua wanita akan bisa seperti indi memperlakukan mika. Bahaya akan penyakit ini adalah pertimbangan besar bagi siapapun untuk berdekatan dengan ODA (orang dengan penyakit AIDs). Butuh kepercayaan yang besar.

Film yang bagus, mengurai haru beserta air mata. Aku yang menonton pun, menangis sejadinya. Sebenarnya tidak sesedih seperti yang diungkapan air mataku ini, tidak. Film ini justru berakhir bahagia bagi indi, meski mika telah tiada. Hanya saja film ini, mengingatkanku kepada kekasih ku di kota sana.

Cinta kami juga cinta yang bermodalkan kepercayaan. Murni hanya kepercayaan. Tahu kah kalian kenapa? Karena hati ini bertemu dengan hatinya tanpa pertemuan fisik sebelumnya. Yaaa,,, kami memang belum pernah bertemu satu sama lain. Aku hanya pernah melihatnya beberapa kali lewat fasiltas telepon video facebook. Itu pun hanya aku yang bisa melihatnya. Karena fasilitas komputer yang ada di tempat kerja ku tidak disediakan kamera seperti laptopnya.

pasti kalian berpikir yang sama seperti orang-orang terdekat ku. Mustahil ada cinta yang tulus diantara kami. Adik-adik dan kakakku bilang, cinta ku hanya khayalan. Sering mereka memintaku untuk mencari pacar yang ada di depan mata. Tidak jauh sekali seperti pacar ku yang sekarang. Tapi aku tidak mau mendengarkan mereka. Karena hatiku tidak bisa dipaksa. Hatiku memilih cinta yang datang dari hatinya.
Terserah juga kalau banyak yang mencemooh ku dengan sebutan bodoh. Bodoh yang kalian tujukan ini terasa indah sekali, dan aku sangat menikmati. Kalau pun, harus berakhir perih, hanya satu yang ku ingini, ku akan melepasnya dengan ikhlas hati dan Tuhan tetap menguatkan diri ku ini.

(intermezzo) sayangku,,,aku sedang teramat sangat merindukanmu. Sangat ingin mendengar suaramu, tapi kau sudah cukup berusaha, dan hasilnya tidak mendukung. Sayang, makasih sudah mau berusaha memperbaiki hp itu. Beberapa kali sms-an denganmu tadi, sudah membuatku senang, meski air mata ku belum juga mau berhenti. Tidak apa sayang, ini air mata kerinduan. I miss u so much beib.

aku sadar sayang, banyak yang harus ku perjuangkan untuk bertahan dengan cinta ini. terlalu banyak aral yang melintang. Tapi aku tak yakin jika ku bisa tangguh kalau aku melepas cinta ini. aku memilih untuk berjuang sayang. Seperti yang selalu kau bilang, ini namanya ujian cinta. Iya sayang, kita memang sedang diuji. Tak ada hal kebetulan di dunia ini, begitu pun dengan pertemuan hati ini. hati ku masih begitu yakin ku kan raih bahagia bersamamu. Ini hanya masalah waktu.
sayang, iloveu.
Imissu ALBUM MALAMKU.
Read More >>


Seorang teman meminta ku untuk menjadi pendengar baiknya malam itu. Katanya, dia sudah tidak tahan memendam tekanan dari atasannya di kantor. Dengan menggebu dan ekspresi kesal temanku ini memulai ceritanya.

Sehari setelah tamat dari universitas, teman ku ini mendapat tawaran untuk bergabung di perusahaan swasta tempat tetangganya (si pemberi tawaran) mendapatkan rupiah. Tanpa berpikir panjang temanku ini menerima, dan langsung menjatuhkan lamaran keesokkan harinya. Meski gajinya sedikit, namun temanku ini tetap niat untuk menjalani terlebih dahulu dengan dalih sebagai batu loncatan untuk karirnya ke depan. Yah, hitung-hitung cari pengalaman dulu. Dalam benak sih, temanku ini sudah menagetkan paling tidak bertahan 1 tahun di perusahaan itu, supaya dapat surat pernyataan tertulis telah mengabdi dengan baik untuk penyempurnaan CV saat pelamaran selanjutnya.

Singkat cerita temanku ini, diterima di bagian administrasi perusahaan tersebut. Dengan modal insting si temanku ini mencoba menyesuaikan irama kerja di kantornya. Memang diakuinya, dia lambat menyesuaikan dengan bidang perusahaannya itu, dikarenakan memang tidak sejalan dengan latar belakang pendidikan, dan juga tidak adanya senior yang memberikan arahan (tidak ada masa training). Meraba, ya lebih tepatnya begitu lah temanku ini menjalani dan melakukan tanggung jawabnya di perusahaan itu.

Namun, lewat dari 3 bulan, dia mulai mendapati bahwa tanggung jawabnya meluas tidak searah dengan job description seorang admin. Dia mulai mendapati, bahwa dia juga seorang relawan untuk mengerjakan tugas kampus atasannya. Hardikan pun diterima kala tugas yang diminta belum diselesaikan. “bagaimana mau selesai cepat? Saya yang bergelar S-1 harus mengerjakan tugas S-2, jurusan hokum pula. Anak sastra diminta ngerjai tugas hokum??? Coba bayangkan?”seru temanku.

jujur, saya tidak membayangkan apapun saat itu. Karena saya tahu, itu hanya luapan emosinya.

“yang bikin naik darah ini, dia tuh marahnya ke saya, karena waktu itu makalah hokum bisnis yang saya buat itu hanya dapat nilai B. bukannya terima kasih, eh ini malah maki-maki. Ada otak gak tuh orang?”, tambahnya lagi.
Saya hanya memperhatikan tanpa bicara apapun. Karena saya juga merasa, respon saya nantinya hanya akan memperburuk suasana hatinya. Untuk itu saya menjalankan tugas untuk hanya menjadi pendengar yang baik dan budiman.

Setahun berlalu, si teman ku ini masih bekerja di situ, dan sepertinya beban yang dipikulnya pun kian berat. Katanya, dia sudah beberapa kali dapat panggilan test kerja namun tidak ada yang dijalaninya, karena panggilan itu adanya dari luar kota. Harus menyebrang pulau untuk hanya sekedar test saja. Pertimbangan biaya dan waktu untuk mendapatkan ijin dari kerjaan pun menjadi penghambat katanya. Beberapa kali menjatuhkan lamaran di kota ini, namun belum ada yang memanggil sampai si temanku ini menjalani tahun ketiganya di perusahaan itu.

Cerita duka pun berlanjut. Setelah jadi relawan pengerjaan tugas atasannya, dia pun menuturkan bahwa dia juga menjadi asisten pribadi tak tertulis bagi atasannya. katanya, urusan pindahan rumah pun, dia harus dilibatkan. bahkan yang terbaru keluh kesah yang dialaminya adalah dia diminta untuk mengurus polis asuransi mobil yang baru dibelinya. omelan pun harus diterima temanku ini, saat dia jujur mengakui kepada atasannya dia belum pernah mengurusi hal itu, dan dia ragu dia bisa membantu si atasan.

"apa yang salah dari itu?tanyanya padaku"

Harusnya tidak ada yang salah"jawabku sekenanya.

Dia pun lalu memelukku dengan eratnya dan berkata, "aku harus keluar dari pekerjaan itu, aku tidak ingin mati berdiri di sana, tolong bantu aku teman,,,"

Aku pun hanya terdiam, dan mencoba memberi sedikit ketenangan bagiku dengan menepuk-nepuk bahuku pelan.

TEMANKU itu ADALAH AKU.
Read More >>