Ingin sekali mengatakan bahwa saya keberatan ats penggunaan rekening pribadi saya untuk kepentingan pekerjaan. Tapi bagaimana menyampaikannya?
Zaman sekarang ini banyak terjadi hal-hal yang di luar pemikiran seseorang. Maksud saya begini, seperti kasus-kasus korupsi yang terliput di media menayangkan bahwa kemana saja aliran dana itu dikirim maka si empunya juga turut bertanggung jawab, meski pun si empunya tidak mengetahui secara persis. Seperti apa yang saya bayangkan saat ini. Pimpinan saya meminta untuk menggunakan rekening pribadi saya dalam pentranferan biaya suatu pekerjaan yang notabene dikenal sebagai salah satu pejabat keuangan di suatu provinsi. Jenis pekerjaan saya tahu, dan kontrak pun saya tahu apa-apa saja bunyinya, hanya belm ditandatangani (hal pertama sebab kekuatiranku).
Lokasi yang berbeda, di mana si klien berada di luar provinsi inilah yang menghambat penundaan penandatanganan kontrak tersebut. Yang membuat saya was-was kedua, mengapa dengan mudahnya mereka percaya untuk melakukan pentransferan dana tanpa menandatangani kontrak terlebih dahulu? Pihak kantor memang keberatan untuk langsung meninjau lokasi tanpa adanya pembayaran termin I terlebih dahulu (saya paham alasan ini), Kantor hanya bersedia untuk terjun dan mengurus mengenai kontrak langsung di tempat si klien berada jika termin I terbayar. Jadi bisa dikatakan pekerjaan ini akan dijalankan sementara waktu hanya dengan modal percaya.
Dan mengapa harus menggunakan rekening saya? Padahal si pimpinan punya banyak rekening dari Bank berbeda. Mengapa harus punya saya? Malah plan awal beliau meminta saya untuk membuka rekening baru dengan menggunakan nama saya? Mengapa?
Saya hanya khawatir jika ternyata dana yang digunakan si klien ini adalah dana samar alias tidak terketahui dengan jelas oleh anggaran resmi provinsi itu. Jika benar demikian maka si pemilik rekening yang dituju pun akan ikut terseret, yaitu saya. Wajar kan saya waspda begini. Jaman sekarang ini menuntut aku untuk kritis. Jujur saya tidak begitu yakin dengan keadilan di negeri ini. Selama yang saya lihat, hukum hanya tajam kepada orang lemah tanpa deking dan tumpul kepada mereka pemilik rekening2 obesitas.
Tapi bagaimana menolaknya?
Saat ini saya hanya meminta perlindunganNYA untuk menjauhkan saya dari kemungkinan2 buruk pemikiran saya ini. Dan jika pun saya harus mengalaminya nanti, Saya hanya ingin Dia terus menemani ku. DIa lebih besar dari apapun.