Melihat wanita lain bergaun mewah nan megah, sungguh terbersit hati untuk bisa mengenakannya juga.
Tapi, apa yang ku punya?
Bahan sutra berbordir perhiasan seperti itu aku tidak punya.
Hanya gumpalan benang kusut ini lah harta ku. Satu-satunya awal ku untuk meraih angan kewanitaanku.
Mampu kah???
Kekuatan mahadasyat ada di dalam dunia ini. Aku percaya itu. Berpegang akan keyakinan itu, aku pun tak ingin anganku haus tak sempat terwujud. Pasti bisa.
Bagi Dia sang empunya Khalik, tentunya hasrat ini hanyalah sebahagian kecil dibanding KuasaNYA.
Hanya saja jalan yang kulalui jauh berbeda dari wanita-wanita itu. Mereka yang terlahir sudah mengenal kemewahan tentunya tak harus melewati kekalutan yang ku rasa kini.
Pikiranku kini menyatu seperti kusutnya benang itu.
Hanya satu penyemangatku, yaitu Si Pemilik Kata "tiada yg mustahil" itu. Dialah tumpuanku. Bersandar akanNYA memberikan kelegaan yang luar biasa meski ku dilimpahi berbagai kekurangan. Menggenggam tanganNYA memberikan ku asa, kalau keterbatasan ini tak akan membebani jika ku berjalan sambil menggenggamNYA.
Ohhh Indahnyaa...
Benang yang kusut ini pun terlihat indah pula.
Ya kini, ku tahu rahasianya..
Mataku sajalah yang bisa melihat kusut tidaknya benang itu.
Pikiranku sajalah yang bisa membuat benang itu terlihat indah.
Niatku sajalah yang akan membuat benang itu, sungguh-sungguh indah...