Memang apa yang coba saya ungkapan lewat judul bukanlah karakteristik mutlak seorang pejabat yang berintergritas. Melainkan bisa jadi menjadi salah satu pemicu kita untuk memilih pajabat yang pantas untuk dipilih.
Indonesia haus akan pemimpin yang Jujur, yang tegas, yang memang menjunjung tinggi arti sumpah pada saat sumpah jabatan.
Berita yang kerap kali kita dengar adalah pejabat ini tertangkap tangan oleh KPK, pejabat itu terjerat kasus korupsi dsb. Meskipun kita jelas sekali mengingat pada saat mereka kampaye slogan-slogan (misalnya) "katakan Tidak Pada Korupsi!!!" atau "Berani Beda" kerap dilontarkan dengan penuh semangat. Namun pada akhirnya, korupsi juga.
Dalam memilih dengan waktu kampaye yang singkat saja tentunya tidak cukup bagi rakyat Indonesia yang banyak ini mengetahui secara pribadi sosok pilihan mereka. Banyak juga yang asal mencoblos atau yang mencoblos hanya karena kekerapatan lewat family, sekalipun sangat jauh jika diruntutkan. Alhasil, kita pun tak tahu pasti kualitas pilihan kita.
Untuk sedikit mengantisipasi akan kekecewaan di kemudian hari, mungkin apa yang tertera dalam judul bisa saja menjadi masukan bagi pemilih yang sama sekali kita tidak ketahui. Cukup googling mengenai data pribadinya dan lihat apakah dia memiliki satu istri (khusus untuk calon laki-laki) Mengapa? Karena pria yang pada masa rata-rata melakukan pencalonan tetap memiliki 1 istri adalah pria yang berintegritas terhadap janji pernikahannya.
Penalarannya seperti ini, jika dia bisa menjaga janji cintanya, maka besar kemungkinan juga dia akan bisa mengemban tangggung jawab yang sudah disumpahkannya saat dia menjabat nanti.
Lalu bagaimana dengan yang banyak istri??? Pria yang memiliki banyak istri, pastinya akan membagi pikirannya ke istri satu dan lainnya. Belum lagi ketika istri-istri menuntut ini dan itu, pasti si suami dengan istri yang banyak ini akan berupaya memenuhi semua kebutuhan istri-istrinya. PAdahal gaji pejabat pastinya tidak mengkover untuk kebutuhan dengan status banyak istri. Cara terdekat dan terpraktis adalah ya mengikuti sistem yang sudah-sudah (ikut-ikutan korupsi).
Namun ada juga mereka yang tadinya sebelum menjabat memiliki istri satu, namun tak lama setelah menjabat istrinya menambah setiap tahunnya. Weleh-welehh ini yang namanya termakan tipu daya kedudukan yang menjadikan si pria jauh di atas pria rata-rata, sehingga sah-sah saja baginya jika menambah istri terang dan istri gelap. Kalau untuk yang model begini saya cuma bisa katakan ckckckckckckkk
Lalu apa lagi pentingnya dengan istri 1 saja.
Masih ingat kan kata bijak "dibalik kesuksesan pria ada wanita dibelakangnya. Dan sangat tidak relevan lah jika pria yang dimaksudkan adalah pria dengan wanita yang banyak. "
Akkhhh...ga tuh.."
Pasti ada yang nyeletuk demikian. ya..bisa jadi benar, teori ini tidak berlaku padanya. tapi pada saat itu saja. KArena bukan tidak mungkin wanita-wanita dibalik seorang pria itu lah yang justru menghancurkan si pria itu.Berita yang kerap kali kita dengar adalah pejabat ini tertangkap tangan oleh KPK, pejabat itu terjerat kasus korupsi dsb. Meskipun kita jelas sekali mengingat pada saat mereka kampaye slogan-slogan (misalnya) "katakan Tidak Pada Korupsi!!!" atau "Berani Beda" kerap dilontarkan dengan penuh semangat. Namun pada akhirnya, korupsi juga.
Dalam memilih dengan waktu kampaye yang singkat saja tentunya tidak cukup bagi rakyat Indonesia yang banyak ini mengetahui secara pribadi sosok pilihan mereka. Banyak juga yang asal mencoblos atau yang mencoblos hanya karena kekerapatan lewat family, sekalipun sangat jauh jika diruntutkan. Alhasil, kita pun tak tahu pasti kualitas pilihan kita.
Untuk sedikit mengantisipasi akan kekecewaan di kemudian hari, mungkin apa yang tertera dalam judul bisa saja menjadi masukan bagi pemilih yang sama sekali kita tidak ketahui. Cukup googling mengenai data pribadinya dan lihat apakah dia memiliki satu istri (khusus untuk calon laki-laki) Mengapa? Karena pria yang pada masa rata-rata melakukan pencalonan tetap memiliki 1 istri adalah pria yang berintegritas terhadap janji pernikahannya.
Penalarannya seperti ini, jika dia bisa menjaga janji cintanya, maka besar kemungkinan juga dia akan bisa mengemban tangggung jawab yang sudah disumpahkannya saat dia menjabat nanti.
Lalu bagaimana dengan yang banyak istri??? Pria yang memiliki banyak istri, pastinya akan membagi pikirannya ke istri satu dan lainnya. Belum lagi ketika istri-istri menuntut ini dan itu, pasti si suami dengan istri yang banyak ini akan berupaya memenuhi semua kebutuhan istri-istrinya. PAdahal gaji pejabat pastinya tidak mengkover untuk kebutuhan dengan status banyak istri. Cara terdekat dan terpraktis adalah ya mengikuti sistem yang sudah-sudah (ikut-ikutan korupsi).
Namun ada juga mereka yang tadinya sebelum menjabat memiliki istri satu, namun tak lama setelah menjabat istrinya menambah setiap tahunnya. Weleh-welehh ini yang namanya termakan tipu daya kedudukan yang menjadikan si pria jauh di atas pria rata-rata, sehingga sah-sah saja baginya jika menambah istri terang dan istri gelap. Kalau untuk yang model begini saya cuma bisa katakan ckckckckckckkk
Lalu apa lagi pentingnya dengan istri 1 saja.
Jadi, apakah masukan ini bisa dipercaya? Ya, nothing to lose lah. Coba saja. Toh manusia jujur dan mengabdi itu memang sudah langka.