Intermezo ; judulnya kayak cerpen di majalah remaja dahulu kala ya Oh Mama Oh Papa. hehehheheee..Tapi tentu yang mau saya utarakan ini beda dan tidak ada sangkut pautnya juga dengan judul cerpen itu. Saat hendak menuliskan ini, tiba-tiba saya langsung teringat ajah..
Membahas soal wanita, pastinya tidak akan ketemu pangkalnya. Bagi pria wanita itu makhluk yang compicated alias rumit. Jangan kan bagi mereka, saya sendiri yang sebagai wanita jika sedang berdiam diri, menginstropeksi diri, saya suka menyalahkan sifat sendiri bahkan sering jengkel sendiri mengingat kelakuan yang ku lakukan karena sifat itu.
Ku akui, kami memang wanita yang rumit. Di saat-saat tertentu kami lebih suka meminta inisiatif orang lain (khususnya pria), tanpa harus repot-repot mengutarakannya. Jika yang diharapkan berinisiatif tak kunjung bertindak, maka emosi pun meluap dan tahu lah yaa apa yang terjadi selanjutnya.
Saat keadaan sudah mereda, saya sering menyesali diri, mengapa saya tidak langsung saja mengungkapkan apa yang ada di kepala dan hati ini. Toh dia kan bukan dedy corbuzier yang katanya bisa membaca pikiran itu. Menyesali sekali, tapi saat menghadapi situasi yang sama, saya pasti lupa kalau saya pernah menyesali ini dan akan terus melakukannya lagi (heheheee).
Mengapa?
Karena pada dasarnya wanita mengharapkan akan ada yang benar-benar mengerti dirinya. Kerumitan wanita ini pastilah dialami pria-pria yang punya kekasih. Kekasih kalian bertingak bak alien itu karena kekasih kalian menganggap kalian itu spesial dibanding siapapu dan harapan kekasih kalian itu besar terhadap kalian pria. Sebagai pacar, si wanita akan mengharapkan, di situasi apapun si wanita kalian pria akan tanggap untuk membaca situasi. Rasa tanggap kalian ini juga menjadi simbol seberapa jauh kalian mengenal pribadi si wanita. Nah kita wanita mendapati bahwa prianya terkesan seolah tak memahaminya sedikit pun maka kecewalah dia.
Ketika si wanita dalam keadaan menyebalkan seperti itu, kalian pria penting untuk memperhatikan point-point sebagai berikut:
> jangan tambah bersikap cuek dan menghindarinya. Ini akan membuat perasaan si wanita semakin kacau saja. COba dengarkan ocehannya, katakan maaf. Jelaskan padanya, meskipun belum tentu wanitamu akan menerima penjelasanmu. Sabar saja.
> Jangan terpancing emosi juga. Jika kalian berdua sama-sama emosi yang ada nanti terucap kata putus. Lalu kalian pria mencoba berpaling dengan wanita lain, lambat laun akan putus juga jika kalian tetap mengandalkan emosi saat pacarmu emosi. Remember, dimana-dimana emosi wanita kebanyakan itu sama saja.
Terima lah kenyataan, bahwa salah satu tugas seorang pria adalah membujuk wanita. hehehehhee..
Hidup dengan wanita mungkin buat kalian kurus kering. tapi hidup tanpa wanita bisa buat hidup kalian itu seperti ungkapan ini "hidup segan, mati tak mau".
WKWKWKWKWKKWKWKWKWKK