Selamat siang...
Wahh,, kangen juga nih gak buka blog hampir seminggu. Kesibukan yang ternyata belum membuahkan hasil kemarin itulah yang menjadi penghalang untuk ku berkunjung ke rumah maya ku ini.Postingan kali ini kelanjutan dari postingan yang menyinggung tentang interview x pertamaku.
Yah, jadi setelah interview HR, ternyata aku diminta datang interview SVP seminggu kemudian. Seneng sih, tapi dag dig dug-nya itu loh luar biasa kali.Apalagi lah interview SVP ini, pikirku. Selang waktu...
Senin, 21 Maret 2011 pukul 08.55 q mlangkahkan kaki keluar dr rumah, dgn
1 tujuan merampungkan berkas2 pra wisuda (yeee, bntar lg ada embel2 S.S
dblakang namaku) hehee..
Di prjalananku q lihat di suatu prsimpangan jalan, bpk2 polisi sdang sbuk mengatur ketertiban lalu lintas.
Wah,rajin2nya bpk2 polisi ini pikirku.
Pagi2
begni beliau2 ni trlihat smgat skali mjalankan tugasnya, trlihat jelas
dr byknya kendaraan2 yg diberhentikan beliau2 utk dpriksa klengkapannya.
Eits tp tunggu dlu, pmandangan...
pria paruh baya ini ku sebut
dengan jai langkung. bagaimana tidak, kedatangannya tidak pernah
diundang apalagi diantar. dia datang nyelonong masuk keluar kantor
sesuka hatinya. tanpa berpamitan.
Tepatnya sebulan sebelum
pemilihan CAGUB&CAWAGUB SUMUT si jai langkung datang ke kantor.
awalnya saya menduga kedatangannya hanya untuk menyapa sahabat lamanya
yang masuk bekerja di sini atau sekedar menyapa pimpinan yang juga sudah
dikenalnya lama.Namun hampir setiap hari jailangkung berkunjung...
Masih terkait pengalaman saat interview kali pertama ku. Dalam form yang diberikan perusahaan itu untuk ku isi ada serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang terlihat mudah namun sangat susah untuk diungkapkan.
Praktis butuh waktu beberapa menit untuk ku sampai akhirnya tertulis lah beberapa rangkaian kata untuk pertanyaan berikut ini :
1. Apa cita-cita anda?
2. Apa Sifat Pekerjaan yang Anda sukai?
3. Apa hobby anda?
Dulu, sewaktu saya kecil sampai beranjak remaja dengan lantang saya...
Sangat jelas diingatanku, bagaimana antusiasnya masyarakat di lingkungan rumahku menyambut hari kemerdekaan RI. Seminggu sebelum hari H telah terselenggara beragam perlombaan dan puncak acara terselenggara di tanggal 17. Keriuahan selama pertandingan berlangsung benar-benar menyemarakkan esensi kemerdekaan. Seolah telah terlepas beban yang begitu besar sehingga kebahagiaan dapat terpancar dari setiap wajah yang mengikuti atau sekedar menyaksikan acara. Sayang, kemeriahan itu aku dapati hanya berlangsung...
Untuk pekerjaan dari pihak swasta ini, tidak seperti biasanya si bos meminta untuk mengatasnamakan "namaku" sebagai penanggung jawab pekerjaan. Entah apa yang menjadi pertimbangan beliau, tapi aku hanya bisa terpaku dengan kata loyalitas tanpa berani mempertanyakan mengapa begitu. Jadilah di kontrak kerja namaku dan pihak swasta itu yang tercantum.
Singkat cerita aku pun menandatangani kontrak dan juga dia selaku pimpinannya. Sebelum mulai perealisasian isi kontrak, terjadi insiden kecil yang...