Menjelang perayaan Natal yang dirayakan umat kristiani pertanggal 25 Desember, banyak pernak-pernik hiasan natal bahkan pohon Natal di mal-mal dan toko-toko. Umat yang merayakan pun akan sangat bersemangat menghias rumah mereka dengan hiasan suasana natal. Terlihat cantik dan sangat meriah. Lagu bernuansa natal mulai diperdengarkan di tempat publik seperti mal, restaurant dan rumah-rumah penduduk yang merayakannya. Bagi saya yang turut merayakan, merupakan sukacita lebih menyaksikan kemeriahaan Natal. Namun tak disangka, ternyata kemeriahaan ini menimbulkan sedikit gesekan terhadap saudara tetangga muslim, yang menyatakan adanya larangan bagi mereka untuk mengucapkan selamat natal. Hal ini dilarang dalam kepercayaan mereka katanya, dan guncingan larangan ini pun kerap saya dengar menjelang tanggal 25 Desember. Banyak memang dalil-dalil yang membenarkan larangan ini. Dan yang mau saya katakan di sini adalah, jika memang saudara muslim tidak berkenan memeberikan ucapan selamat natal, saya selaku yang merayakannya tidak merasa keberatan sama sekali apalagi sampai men-judge kalian tidak toleransi. Saya yakin, saudara seiman saya juga tidak akan mempersalahkan hal tersebut, apalagi sampai merasa sakit hati. Mungkin hanya sekedar pertanyaan, "Mengapa?". Dan saya rasa itu pertanyaan yang wajar. Dan saudara muslim tinggal menjelaskan kepada mereka, saudara saya yang mempertanyakannya. Sehingga semakin banyak dari kami memahami alasannya, maka akan semakin baik pula keadaannya, sehingga tidak akan ada terlihat atau terdengar seolah kami, umat kristiani berkeberatan dengan perlakuan saudara kami.
Perlu diluruskan, memang tidak ada kepastian mengapa tanggal 25Desember dipilih menjadi tanggal perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, Karenabenar adanya seperti yang menjadi alasan saudara kami, muslim, bahwa memang dalam Alkitab tidak ada tertulis demikian. Bagi pemahaman saya pribadi, perayaan ini adalah merupakan suatu acara untuk mengingat awal hadirnya Sang Juru Selamatyang dirayakan sebagian kelompok pada zaman dahulu yang kemudian menjadi perayaan bagi umat kristiani seluruhnya hingga tahun 2013 ini. Bagi kami yang merayakan, kegiatan natal ini positif adanya, berdampak besar bagi pertumbuhan rohani dan juga kebersamaan sesama umat kristiani, bahkan menjadi moment untuk berbagi kebahagian juga kepada yang lain.
Read More >>
Entah mengapa, belakangan ini operator beberapa provider telekomunikasi kerap dan semakin berkesinambungan sepertinya mengirimkan sms-sms kepada pelanggannya. Kegiatan ini terasa semakin mengganggu bagi saya pribadi. Tak jarang ketika saya sedang dalam keadaan kerja, lalu hp berdering,tanda sms masuk, buru-buru mengambil hp disaku, eh ternyata sms dari provider. Kalimat dalam sms beragam, dan saya merasa belum pernah beruntung ketika mendapatkan sms itu, cenderung terganggu. Belum lagi, aksi-aksi orang yang tidak bertanggung jawab yang sering mengirimkan pesan "selamat anda memenangkan bla..bla..bla..", atau "transfer ke rek ini atas nama ini", belum lagi sms yang kerap membuat rasa geli "ma, "papa kehabisan pulsa ma, kirim ke no ini ya". Geli bangettt...,karena saya kan belum bersuami. Bagi saya, setiap hari mendapat pesan dengan nada demikian, membuat urat saraf menegang, dan saya bawaannya langsung kesal. Bisa pula disimpulkan, ini sudah meresakan bagi saya. Bercerita ke teman kantor, mereka pun berpendapat sama seperti saya. Sama-sama juga merasa dirugikan. Malah ada dari mereka yang mendapat sms dengan nada "NO, togel hari ini sekian sekian". Wah ini kan bahaya. Kalau saja si penerima sms sedang akan membuka pesannya saat dia berada di warungmakan, nah kebetulan orang yang disebehnya adalah seorang polisi, yang tanpa sengaja mengarahkan pandangan ke hp-nya dan sama-sama membaca pesan tersebut, si polisi tentunya akan menduga teman kantor saya ini pemain togel. Bisa jadi kan?
Read More >>
Rasa kecewa pastinya pernah dirasakan setiap orang. Terlebih oleh kita yang selalu punya harapan. Loh? Bukannya itu positif? Ya, tentu saja, hidup akan tetap menjadi hidup jika kita tetap punya harapan dalam diri. Tapi jangan salah bahwa harapan ini juga sering menghantarkan kita pada kekecewaan. Apalagi ketika harapan itu kita gantungkan pada orang lain. Berawal dari sini lah rasa kecewa itu. Berharap kepada orang lain tidak lah salah, apalagi orang yang padanya harapan itu kita gantungkan adalah keluarga, shabat atau pacar sendiri. Jangan sampai harapan itu juga berlebihan. Ingatlah, manusia banyak keterbatasannya, tidak seperti TUhan yang mampu mewujudkan apapun sepanjang harapan itu berkenan bagiNYA. Nah, sedikit tips untuk membentengin diri agar terhindar dari rasa kecewa yang teramat menyakitkan. Chexk this out! 1. MANDIRI Membiasakan diri untuk bersikap mandiri akan sangat membantu kita terhindar dari kecewa. Mulailah melatih diri, untuk bisa mengerjakan hal-hal yang biasanya kita mengandalkan orang lain untuk membantu kita. Ya, jangan terlalu bergantung pada orang lain. Sekalipun perempuan. Perempuan juga mampu untuk mengerjakan pekerjaan berat pria jika perempuan memang mau melakukannya. Dengan kemandirian kita, maka aksi untuk menggantungkan harapan kepada orang lain pun bisa diminimalisir sehingga dengna sendirinya rasa kecewa itu sudah terantisipasi.
Read More >>
Saya salut dengan teman-teman seiman yang memilih profesi menjadi Pelayan full time bagi YESUS. Sungguh pilihan yang tidak mudah dan penuh tantangan pastinya. Lohhh bukannya mengikut TUhan itu menjanjikan kebahagiaan? Apalagi kalau total sampai mengabdi seperti pendeta dan pelayan terkait. Yup, benar sekali upah mengabdi kepadaNYA, ku percaya besar adanya. Tak ternilai jika dibanding dengan kemewahan yang ditawarkan dunia. Berada dekat orang-orang yang sungguh beriman kepadaNYA saja membuat hati damai. Apalagi jika menjadi bagian dari mereka. Tapi untuk mencapai itu semua, harus mengorbankan banyak sekali hal. KArena ingat, ketika memutuskan menjadi pelayanNYA, hidup kita menjadi sorotan orang lain, hidup kita juga bisa menjadi standart bagi hidup orang lain. Menjadi standart? Maksudnya? Maksudnya begini, saat kita yang notabene adalah pelayan, namun pola hidup kita masih mencerminkan ketidakkudusan. Maka jangan heran saat banyak melontarkan pernyataan begini: "Alahhhhh, pendeta juga masih merokok kok. Berarti gak salah donk" "Alahhhhh, itu calon pendeta tapi pacarannya gonta ganti kok,MBA juga kok, berarti gak apa lah kalo kita juga gitu" "Alahhhhh, itu mahasiswa teologi, pakaian seksi- seksi kok, berarti it's ok donk pake u can see my ketie" Dan hal ini pula lah, menjadi penghambat atau menjadi acuan bagi sodara kita tetangga yang semakin menganggap kita ini sesat. Dan ajaran Yesus juga semakin salah di mata mereka. Saya pernah mendengar langsung salah satu dari mereka berujar "gmana mereka bilang, Tuhannya jalan keselamatan,lah ke gereja aja pakaiannya minim begitu. mereka mau ibadah atau apa? kan bagus kita dianjurkan untuk tertutup,isshhh dasar kafir" Semacam ditampar-tampar pakai kuali saudara mendengarnya. Dan apa yang dikatakannya emang benar. Banyak yang seperti itu ke gereja. Dan sejujurnya hal yang sama juga terlontar dalam benak. Mengapa mereka berpakaian begitu? Dan terus terang, saat melihat mereka yang seiman apalagi yang terjun ke dalam pelayanan terlihat seperti kasus di atas, dalam hati ini meragukan keimanan mereka. Karena pasti ada yang salah. Jika persekutuan itu benar, maka mereka juga akan melihat hal itu adalah salah.
Read More >>
Aku sedang berada salam titik jenuh akan aktivitasku. Sudah 3 tahun, no progress, tidak ada hal baru nan menantang, semua kegiatan berulang ku lakukan setiap harinya, dan sekarang ni benar-benar seraya sudah pada ambang batasnya. Namun, aku tak bisa berupaya apapun. Satu-satunya yang sangat diinginkan pikiranku adalah, aku akan berada dalam suasana yang tenang, suasana dimana aku tidak sempat memikirkan masa depanku, tuntutan orang tuaku, nasehat-nasehat orang dekat ku dan semua hal yang hanya menumpuk beban dalam pikiran ini saja. Ini aku di titik jenuh ku dan ini aku si pecundang. Menolak menghadapi kepahitan hidup, menolak menghadapi kekecewaan orang-orang terhadapku. Aku menolak untuk berada pada posisi itu. Semua yang baik terlupa begitu saja, yang ada hanyalah suara keluhan tentang ini dan itu. Membuat diri semakin menyedihkan saja. Alam bawa sadar ku tahu, hanya bersikap bersyukur lah aku bisa terbebas dari rasa tak berdaya ini. Bukannya gampang bersyukur saja? Hanya mengambil waktu diam, melipat tangan dan menutup mata, melakukan penyembahan kepada Pemberi Hidup, menyatakan Betapa nikmatNya hidup yang diberikanNYA. SUngguh keadaanku tak akan lebih baik dari sekarang jika aku tak ingat untuk bersyukur kepadaNYA. Ya, aku ingat itu akan membebaskan ku, namun aku belum melakukannya. Ada apa dengan diriku? Berkurang kah rasa percaya ku padaNYA? Tidakah lagi ada rasa cintaku untukNYA?
Read More >>
  1. Mana pengakuan Yesus dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen ? 
  2. Mana ajaran Yesus ketika dia berumur 13 - 29 tahun ? 
  3. Mana ucapan Yesus dalam Alkitab "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja" ?
  4. Mana dalilnya firman Allah dalam Alkitab "Akulah yang mewahyukan Alkitab, maka Aku pula yang akan menjaganya" ?
  5. Mana perintah Yesus dalam Alkitab beribadah hari minggu ?
  6. Mana dalil dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia ? 
  7. Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dijamin pasti masuk surga ?
  8. Mana foto asli wajah Yesus dan siapa pemotretnya ? 
  9. Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakan natal ?
  10. buktikan siapa yang hafal Alkitab walau satu surat saja ? 
Serangkaian pertanyaan di atas itu, saya kutip dari komentar komentator pada artikel yang menyoroti ketegasan Ahok dalam mengemban kewajibannya sebagai wakil gubernur sehingga melontarkan suatu pernyataan yang membuat sebahagian orang terheran-heran bahkan ujung-ujungnya sampai menghujat agama. Pernyataan Ahok sendiri tak lain dan tak bukan adalah "Mati adalah Keuntungan". Lewat pernyataan ini pula lah timbul pertanyaan tersebut dan beragam celaaan, cacian yang dilemparkan ke agama masing-masing. Satu hal yang saya soroti adalah, mengapa sikap tegas Ahok itu menjadi keresahan? Bukannya baik, pada akhirnya kita mempunyai pemimpin yang sungguh ingin bekerja (khusus jakarta). Apa hanya karena dia berlatar belakang dari minoritas sehingga layak dia selalu diperguncingkan seperti itu? Hal ini membuat saya merenung, ternyata memang banyak warga Indonesia yang tidak mengerti arti pluralitas bernegara. Padahal sedari sekolah dasar sampai ke jenjang universitas, kita belajar mengenai kewarganegaraan, namun pada praktiknya, nihil. Perang statement terus terjadi ketika menyingnggung sedikit saja soal ras. Cela-celaan tak bisa dihindari. Apa,apa sebenarnya yang dicari dari mereka yang saling mencela ini? Bagaimana seseorang yang tidak meyakini bisa menjudge bahwa keberadaan keyakinan lain itu sesat adanya. Sama hal seperti pertanyaan yang dilontarkan salah satu komentator dalam artikel itu. Untuk apa dia menanyakan bahkan terkesan mengentes keabsahan keyakinan orang lain padal dia tidak menyakini dan memahami? Toh sekiranya ada yang menjawab pertanyaan tersebut dengan sempurna, dia juga tidak akan bisa menerima. Karena apa? Karena sudah jelas itu akan bertentangan dengan pemahaman yang sebelumnya sudah tertanam dalamnya. Meskipun benar adanya jawaban tersebut, tapi batin akan berusaha mencari dalil lain sehingga jawaban tadi samar kebenarannya. Alhasil, perang cacian pun tak kunjung selesai. Sedihh...
Read More >>
Menjadi orang yang bisa menyenangkan orang lain memang lah bukan hal yang bisa dianggap enteng. Mengapa? Jelas dikarenakan setiap orang memiliki persepsinya masing-masing akan sesuatu yang dianggap menyenangkan dan yang tidak.
Read More >>
Melihat wanita lain bergaun mewah nan megah, sungguh terbersit hati untuk bisa mengenakannya juga. Tapi, apa yang ku punya? Bahan sutra berbordir perhiasan seperti itu aku tidak punya. Hanya gumpalan benang kusut ini lah harta ku. Satu-satunya awal ku untuk meraih angan kewanitaanku. Mampu kah??? Kekuatan mahadasyat ada di dalam dunia ini. Aku percaya itu. Berpegang akan keyakinan itu, aku pun tak ingin anganku haus tak sempat terwujud. Pasti bisa. Bagi Dia sang empunya Khalik, tentunya hasrat ini hanyalah sebahagian kecil dibanding KuasaNYA. Hanya saja jalan yang kulalui jauh berbeda dari wanita-wanita itu. Mereka yang terlahir sudah mengenal kemewahan tentunya tak harus melewati kekalutan yang ku rasa kini. Pikiranku kini menyatu seperti kusutnya benang itu.
Read More >>
Memang apa yang coba saya ungkapan lewat judul bukanlah karakteristik mutlak seorang pejabat yang berintergritas. Melainkan bisa jadi menjadi salah satu pemicu kita untuk memilih pajabat yang pantas untuk dipilih. Indonesia haus akan pemimpin yang Jujur, yang tegas, yang memang menjunjung tinggi arti sumpah pada saat sumpah jabatan.
Berita yang kerap kali kita dengar adalah pejabat ini tertangkap tangan oleh KPK, pejabat itu terjerat kasus korupsi dsb. Meskipun kita jelas sekali mengingat pada saat mereka kampaye slogan-slogan (misalnya) "katakan Tidak Pada Korupsi!!!" atau "Berani Beda" kerap dilontarkan dengan penuh semangat. Namun pada akhirnya, korupsi juga.
Dalam memilih dengan waktu kampaye yang singkat saja tentunya tidak cukup bagi rakyat Indonesia yang banyak ini mengetahui secara pribadi sosok pilihan mereka. Banyak juga yang asal mencoblos atau yang mencoblos hanya karena kekerapatan lewat family, sekalipun sangat jauh jika diruntutkan. Alhasil, kita pun tak tahu pasti kualitas pilihan kita.
Untuk sedikit mengantisipasi akan kekecewaan di kemudian hari, mungkin apa yang tertera dalam judul bisa saja menjadi masukan bagi pemilih yang sama sekali kita tidak ketahui. Cukup googling mengenai data pribadinya dan lihat apakah dia memiliki satu istri (khusus untuk calon laki-laki) Mengapa? Karena pria yang pada masa rata-rata melakukan pencalonan tetap memiliki 1 istri adalah pria yang berintegritas terhadap janji pernikahannya.
Penalarannya seperti ini, jika dia bisa menjaga janji cintanya, maka besar kemungkinan juga dia akan bisa mengemban tangggung jawab yang sudah disumpahkannya saat dia menjabat nanti.
 Lalu bagaimana dengan yang banyak istri??? Pria yang memiliki banyak istri, pastinya akan membagi pikirannya ke istri satu dan lainnya. Belum lagi ketika istri-istri menuntut ini dan itu, pasti si suami dengan istri yang banyak ini akan berupaya memenuhi semua kebutuhan istri-istrinya. PAdahal gaji pejabat pastinya tidak mengkover untuk kebutuhan dengan status banyak istri. Cara terdekat dan terpraktis adalah ya mengikuti sistem yang sudah-sudah (ikut-ikutan korupsi).
Namun ada juga mereka yang tadinya sebelum menjabat memiliki istri satu, namun tak lama setelah menjabat istrinya menambah setiap tahunnya. Weleh-welehh ini yang namanya termakan tipu daya kedudukan yang menjadikan si pria jauh di atas pria rata-rata, sehingga sah-sah saja baginya jika menambah istri terang dan istri gelap. Kalau untuk yang model begini saya cuma bisa katakan ckckckckckckkk
Lalu apa lagi pentingnya dengan istri 1 saja.
Masih ingat kan kata bijak "dibalik kesuksesan pria ada wanita dibelakangnya. Dan sangat tidak relevan lah jika pria yang dimaksudkan adalah pria dengan wanita yang banyak. " Akkhhh...ga tuh.." Pasti ada yang nyeletuk demikian. ya..bisa jadi benar, teori ini tidak berlaku padanya. tapi pada saat itu saja. KArena bukan tidak mungkin wanita-wanita dibalik seorang pria itu lah yang justru menghancurkan si pria itu.

Read More >>
Cemburu kerap kali diidentikan dengan adanya kecintaan besar terhadap seseorang. Saya sependapat dengan pernyataan tersebut karena bisa diterima secara rasional.

Read More >>
Entah hanya aku yang kerap kali jengkel ketika mereka datang bertandang ke kantor (minta sumbangan), atau ada orang lain juga di luar sana. IPK organisasi ini sudah kali ke-dua datang di kantor dan meminta sumbangan. Awal kedatangan mereka, saya masih ingat sekali, dengan dalih meminta partisipasi untuk acara peringatan ulang tahun mereka. Datang 2 orang laki-laki, berperawakan sangar, yang satu tubuh besar dan satu lagi sedang saja, mereka datang dengan sepeda motor dan pakaian biasa. Saat itu saya selaku pegawai yang paling dekat dengan pintu masuk, meladeni kedatangan mereka, namun tidak langsung memberikan apa yang mereka minta. "akan saya sampaikan ke atasan proposal ini". Kemudian dua hari kemudian mereka datang lagi, dan saya hanya memberikan 20rb dalam amplop proposal mereka, dan mereka berlalu pegi. Namun memang ada secuil perkataan mereka yang rasanya kurang pantas untuk diucapkan sebagai oraganisasi yang mengatasnamakan pemuda "ya kan gak mungkin di situ kita mau berak, di situ cari wc pak". Itulah perkataannya, saat seorang teman kerja membela saya saat saya minta waktu untuk menyerahkan proposal itu kepada atasan dulu. Saat itu, mereka bilang untuk segera diajukan ke atasan karena tanggal acara tanggal 28 (2minggu lebih lagi setelah tanggal mereka datang). Lalu teman saya menimpali "ya ela, masih dua mingguan lagi pak". Lantas terucaplah kalimat sampah itu tadi. Minggu ini, mereka, dengan orang yang sama, organisasi yang sama datang lagi membawa proposal yang sekilas saya baca perihal kegiatan lomba futsal yang hendak mereka selenggarakan. Sama dengan yang pernah saya lakukan, saya pun menangguhkan memberikan sumbangan itu, dengan kata yang sama "nanti saya ajukan ke atasan saya". Dua hari berselang, salah satu mereka (yang bertubuh sedang) datang lagi,dengan menggunakan seragam mereka. Saat itu saya sendiri, sementara yang lain sedang beraktivitas di luar kantor. "Proposal belum diterima atasan saya, karena beliau belum ke kantor sampai detik ini, begitu pun ini ada dari saya pribadi sebagai partisipasi dari kantor ini". Saya menyerahkan uang 10ribu rupiah. "kok cuma segitu kak? masak kantor nyumbangnya cuma 10ribu?katanya" "Loh, bang, kan saya sudah bilang, ini dari saya pribadi, kalau mau tunggu dari kantor, sabarlah sedikit tunggu bos saya datang ke kantor". "cobalah hubungi bos kakak?? Masak setiap kali kita datang ke sini, bos kakak selalu gak ada??" "ya memang ketepatannya begitu kan bang, abang bisa lihat sendiri gak ada mobil bos kami terpakir di depan kan?" "ya udah lah, nanti saya datang dengan teman saya"katanya sambil berlalu pergi tanpa membawa uang 10ribu tadi Waduuhhhh,,,kesal betul diperlakukan begitu. Katanya sekedar partisipasi, kok dikasih 10ribu nolak? Saya pikir, si abag IPK tadi benar akan datang lagi dengan membawa temannya. Namun sampai jam tutup kantor, orangnya tidak nongol juga. Senin tiba, yaitu hari ini. Saya kedatangan tamu pagi ini dan pemuda yang kemarin itu datang, langsung masuk tanpa mengucap salam dan berdiri di depan pintu bak penagih utang. Saya menyadari kehadirannya, tapi saya acuhkan karena saya sedang ada tamu. Saya pikir akan ada etika darinya untuk menunggu di luar terlebih dahulu atau menyela pembicaraan saya secara baik atau apa gitu, tapi ternyat dengan santainya dan paras sangarnya dia tetap berdiri di depan pintu. Gerah dengan tingkahnya, saya pun menanyakan perihal kedatangannya. "ada apa bang?" Tatapannya tajam saat saya berkata demikian seperti hendak marah. ya saya tahu dan menyadari dia akan bereaksi demikian dengan pertanyaan saya itu. "Mau ngambil proposal kami",katanya. Aku pun beranjak dan mengambil yang dimintakannya. "begini aja kak?, katanya sambil melihat isi amplop yang memang hanyalah kertas 2 lbr yang katanya proposal itu. "iya bang. emang mau seperti apa?"tanya ku "Jadi perusahaan ini menolak partisipasi atas acara kami?, lanjutnya dengan nada lantang" "Bukan menolak bang, tapi sampai sekarang bos memang belum datang, dan saya sudah mencoba berpartisipasi namun anda tolak, lalu saya harus berbuat apa lagi"jawabku gak kalah lantang "ya masak cuma 10ribu kak", jawabnya. "kan abang ssendiri yang bilang sekedar partisipasi, dan saya sudah kasih namun ditolak, emangnya partisipasi itu dipatok ya? jadi seharusnya saya mesti kasih abg berapa?, kataku dengan emosi. "Jadi jalan tengahnya gimana ni kak?" tanyanya. "Ya kala emang abang mau nunggu yang dari perusahaan ya sabarlah sampai atasan datang, kalau dari saya kan sudah coba partisipasi, tapi kalau anda mengharapkan lebih banyak lagi saya tidak sanggup." Pria itu tetap berdiri tanpa berkata sambil menatapku semakin tajam. Tanpa ragu aku pun membalas tatapan itu. "jadi intinya, kakak tidak mau berpartisipasi ya.
Read More >>
Seorang teman, curhat kepada saya. "Bisa kah Tuhan pulihkan saya?", tanyanya. Terkejut aku membacanya. Saat dia mengatakan itu, sungguhlah ku mulai melihat sedikit kehancuran yang sedang dirasakannya. Tapi itu salah. Tuhan selalu mampu memulihkan sehancur apapun hidup kita. Bukan di Tuhan intinya, tapi pada diri kita sendiri. "Mau tidak kita dipulihkan", itu kuncinya. Apa yang tidak bisa dilakukanNYA. Kesediaan hati kita ini lah kuncinya. Awal dari segala perubahan itu dari hati, dari niat kita. JIka hal itu tidak ada ya Tuhan juga males gitu ngurusin kita. Anak-anaknya bukan cuma kita kan. Ya bukan berarti kita luput dari perhatianNYA. Tidak. Tapi sikap ini harus diubah. Jangan terlalu manja menghadapi apapun persoalan hidup. Apalagi itu hanya kisah cinta yang kandas meski rasa sayang masih terlalu besar. Memang dia baru kali pertama pacaran namun hubungannya tak berlangsung seperti yang dia idamkan. Kecewa dan sakit berlarut pun kian dirasakannya. Awalnya pasti yang melihat bisa memahami keadaannya. Tapi ini sudah terlalu lama sejak perpisahaannya, tapi dia masih begitu-begitu saja, sementara mantan yang terus diaharpkannya itu pun telah memiliki pacar lagi. Terlalu lebay kah dia?
Read More >>
Kata Move On pastinya sudah tidak asing lagi kita dengar, bahkan anak SD saya rasa juga sudah memahami arti kata ini, mengingat semakin seringnya kata ini terucap oleh siapa saja dan dimana saja. Namun, meskipun anak kecil saja memahami arti move on, nampaknya tidak berlaku pada orang dewasa dalam menerapkannya. Kalau mengutip kata bijak pak mario super "u cant move on, if you keep lovind sb that already gone". Benar sekali apa yang dikatakan salah satu motivator terbaik Indonesia ini. Begitulah makna move on itu. Jika rasa cinta senantiasa dipupuk untuk orang yang sudah pergi maka akan untuk move on akan sangat berat dikerjakan. Terkait dengan move on ini, saya melihat beberapa orang sekitar saya yang nampaknya sangat sulit untuk move on. Beragam cara dilakukannya untuk menarik perhatian sang mantan, bahkan ada satu kasus yang terlihat sangat ekstrim yang dilakukan oleh seorang mantan. Awalnya s saya simpatik melihat orang-orang begini, dan berpikir kejam sekali pria atau wanita yang membuat mantannya sampai terpuruk begitu. Tapi melihat kasus 2 orang yang saya kenal ini, saya pun berbalik menjadi antipati melihat mereka dan kini ada kesimpulan tersendiri yang ku tarik dari keanehaan yang mereka lakukan sebagai mantan pacarnya masing-masing. Objek Pertama tidak lain tidak bukan adalah mantan ku sendiri. Tadinya aku berpikir aku udah sangat tidak berperikemanusiaan hingga membuatnya sampai begitu. Pasca sebulan setelah putus, dia mulai membuat status di akunnya aneh-aneh, semuanya bernada galau, bak orang yang paling terzolimi di muka bumi, hidup serasa tak punya harapan.Awalnya, aku simpatik, dan mengecap diriku kejam, namun semakin hari aku semakin memandang aku tidak kejam tapi dia yang lebay. Mengapa setelah putus baru merengek-rengek gak jelas begitu? Sebelum putus kenapa bertingkah? Dan sekarang, bertingkah seolah menuntut rasa kasihan kepada orang yang membaca akunnya dan mengecap mantannya kejam. Bahkan banyak teman yang menganggap ku biang kerok kandasnya hubungan dan penyebab dia merana sedemikian rupa. Hellooo....,bukan berarti karena aku sudah mendapatkan pengganti dan apa yang terjadi dalam hidupnya kini karena hasil dari buah karyaku? Sungguh tidak adil, dan jujur merasa terusik dengan sifat kepo temen-temen ku itu. Ini juga karena dipacu tingkah aneh mantanku itu. Objek Kedua adalah teman pacarku yang sekarang. Baru setahun lebih (mungkin) menjalin kasih dengan sahabat pacarku, dia dan pacarnya pun mengakhiri hubungan, karena si wanita yang kerap menuntut pacarnya harus begini, begitu. Namun setelah berakhir justru si wanita yang ngotot minta balikan lagi. Bahkan sampai si pria sudah dua kali ganti pacar, wanita ini tetap saja mengusik hidup si mantan. Hal ekstrim yang ku ketahui pernah dilakukan si wanita adalah, masuk nyelonong ke kamar kos mantan dimana saat itu mantannya sedang bersama pacarnya. Edan gak tuh (nekat gilaa...)Si wanita juga pernah mabuk dan sengaja masuk ke kamar kos mantan, belum lagi yang dia ngumpulin teman-teman untuk membahas hubungan mereka berdua. Tadinya melihat wanita ini, aku beranggapan si mantan lah yang jahat. Namun setelah melihatnya aku merasa kasihan kepada si wanita. Mengapa dia tidak mengingat harga dirinya, mengapa dia tidak mau terlihat terhormat. Saya yakin, pria yang mengenalnya akan mengecap dia buruk karena saya yang wanita juga tidak simpati melihat dia yang seperti itu. Galaunya berkepanjangan bo.. Melihat dua objek ini, sesaat ku menyimpulkan, apakah aku dan si pria tadi tidak cinta sehingga bisa meninggalkannya dengan begitu mudah sementara mereka tidak? Waktu kejadian, aku menjawab ya bisa jadi, namun setelah berselang aku pun mulai berpikir dan menyimpulkan: - orang-orang yang susah move on adalah mereka penyebab yang membuat hubungan itu berakhir (merasa menyesal, jadi rasa sedih itu selalu mengikat). - orang-orang yang susah move on adalah mereka yang sebenarnya tidak cinta dengan pasangannya terdahulu (karena: 1. Dia menyadari cintanya saat sudah kehilangan (berari saat pacaran dia merasa biasa-biasa saja), dan 2. Dia membayang-bayangi kehidupan orang yang katanya dicintai dengan tingkah-tingkah anehnya (padahal orang yang cinta, harusnya rela melihat pasangannya berbahagia, meski tidak dengannya))
Read More >>
Bercerita mengenai lelaki idaman, tentunya setiap wanita yang belum menikah mengharapkan mendapat lelaki idaman. Lelaki idaman yang seperti apa? Tentunya, hal yang diharapkan setiap wanita akan senada dengan saya, bahwa lelaki idaman yang kami maksudkan adalah mereka yang akan memberikan kebahagiaan/kedamaian dalam mengarungi bahtera rumah tangga kelak. Mengenai materi yang mapan, sepertinya bukan lah prioritas utama kriteria lelaki idaman. Lelaki idaman ini, saya percaya hanyalah satu saja tipenya di dunia ini, dan hal ini sudah menjadi objek yang langka. Kalau dalam blog lain kalian akan menemukan bahwa: -lelaki idaman adalah yang jujur, berdedikasi, bertanggung jawab penuh,bisa diandalkan, mapan, tampan, tulus, de el el. Namun pandangan saya, lelaki idaman itu cuma berciri satu saja, yaitu: -CINTA TUHAN Jika ada pria yang sungguh-sungguh mencintai Tuhannya maka dia lah pria idaman. Tiada hal yang lebih berharga daripada kecintaan kepada sang Khalik.
Read More >>
Saya boru Batak, boru Simanjuntak. Saya akui bahasa batak saya memang kurang lancar, mengenai tarombo juga saya kurang begitu memahami. Bisa dibilang saya ini adalah orang Batak Dale. Saya malu, sangat ingin seperti teman-teman yang paham betul jati diri sebagai orang batak. Sampai seorang rekan kerja nyeletuk "Lepas saja lah marga mu itu kalau gak tahu apa-apa tentang Batak". Bak tertampar kanan-kiri bertubi-tubi mendengar pernyataan beliau itu. Terasa perih di hati. Tapi ini bukan kemauanku menjadi dale seperti ini. Lingkungan ku sedari kecil yang tak mendukung ku untuk mengenal suku ku sepenuhnya. Lahir dan tumbuh di lingkungan suku jawa. Bahasa yang paling dominan sering terucap hanya bahasa Indonesia. Aku, hingga saat ini hanya mampu merekam sedikit saja bahasa batak. Mengucapkan bisa, namun intonasinya pun terdengar ganjal, seperti bukan orang batak. Ingin bisa lancar berbahasa, aku pun sering mendengarkan lagu-lagu batak, dan ikut ngumpul kalau orang tua dan sanak berbincang. Sampai mempunyai harapan punya suami juga orang batak murni. Tapi ternyata, saat punya pacar Batak, dalenya sama juga seperti saya. Dan pacar sekarang, berasal dari suku di luar Batak. Kans mewujudkan membataknissasi diri memang kurang terdukung dengan pacar sekarang. Namun, keinginan tak mesti pupus begitu saja. Kelak anak-anak ku yang akan bermarga Foenale juga mesti tahu dan mengenal suku mamanya yang BAtak.
Read More >>
Apa yang ada dalam benak pembaca melihat gambar itu? Tempat apa kah itu? Jika pembaca adalah warga medan tentunya sudah tahu tempat yang saya maksudkan. Temat itu dikenal dengan nama Marian Shrine Of Annai Velangkanni Medan atau singkatnya sering disebut velangkani saja oleh warga sekitar. Bangunan ini terletak di jalan Sakura III No. 10 Tanjung Selamat Medan. Tempatnya sendiri tidak jauh dari rumah kontrakan ku saat ini (daerah Pasar Melati). Cukup ditempuh dalam waktu 10 menit kalau menggunakan transportasi umum-angkot. Biaya juga tidak mahal, cukup Rp 2.000 saja, saya bisa menyaksikan tempat yang unik. Bagaimana tidak unik, saat melihat bentuk bangunan saya tidak akan menyangka itu adalah Gereja Katolik. Bangunan yang menyerupai pura tentunya tidak akan disangkakan oleh ku atau mungkin yang baru kali pertama melihatnya adalah sebuah tempat ibadah umat katolik. Untuk masuk ke lokasi sendiri tidak dibatasi umur jenis kelamin atau pun agama. Saya rasa siapa saja bisa melihat lokasi, karena kita tidak ada melewati penjagaan saat di pintu masuk. Dilihat dari dekat, ternyata tidak hanya bangunan menyerupai pura, ternyata sisi bangunan juga ada yang menyerupai mesjid dan juga kuil. Ternyata, dari penjelasan yang saya baca mengenai pembangunan gereja itu,memang ada pembangunan di desain demikian untuk simbolisasi persatuan ke-5 agama yang berbeda di negeri ini. Unik memang, dan bukan hal biasa yang saya pernah temui. Tapi saat berada di sana, kesan khusuk sendiri tidak saya dapatkan, entah mungkin juga dipengaruhi bagian-bagian abngunan yang berbeda jdai saya tidak merasa sedang dalam gereja.
Read More >>
Intermezo ; judulnya kayak cerpen di majalah remaja dahulu kala ya Oh Mama Oh Papa. hehehheheee..Tapi tentu yang mau saya utarakan ini beda dan tidak ada sangkut pautnya juga dengan judul cerpen itu. Saat hendak menuliskan ini, tiba-tiba saya langsung teringat ajah.. Membahas soal wanita, pastinya tidak akan ketemu pangkalnya. Bagi pria wanita itu makhluk yang compicated alias rumit. Jangan kan bagi mereka, saya sendiri yang sebagai wanita jika sedang berdiam diri, menginstropeksi diri, saya suka menyalahkan sifat sendiri bahkan sering jengkel sendiri mengingat kelakuan yang ku lakukan karena sifat itu. Ku akui, kami memang wanita yang rumit. Di saat-saat tertentu kami lebih suka meminta inisiatif orang lain (khususnya pria), tanpa harus repot-repot mengutarakannya. Jika yang diharapkan berinisiatif tak kunjung bertindak, maka emosi pun meluap dan tahu lah yaa apa yang terjadi selanjutnya. Saat keadaan sudah mereda, saya sering menyesali diri, mengapa saya tidak langsung saja mengungkapkan apa yang ada di kepala dan hati ini. Toh dia kan bukan dedy corbuzier yang katanya bisa membaca pikiran itu. Menyesali sekali, tapi saat menghadapi situasi yang sama, saya pasti lupa kalau saya pernah menyesali ini dan akan terus melakukannya lagi (heheheee). Mengapa? Karena pada dasarnya wanita mengharapkan akan ada yang benar-benar mengerti dirinya. Kerumitan wanita ini pastilah dialami pria-pria yang punya kekasih. Kekasih kalian bertingak bak alien itu karena kekasih kalian menganggap kalian itu spesial dibanding siapapu dan harapan kekasih kalian itu besar terhadap kalian pria. Sebagai pacar, si wanita akan mengharapkan, di situasi apapun si wanita kalian pria akan tanggap untuk membaca situasi. Rasa tanggap kalian ini juga menjadi simbol seberapa jauh kalian mengenal pribadi si wanita. Nah kita wanita mendapati bahwa prianya terkesan seolah tak memahaminya sedikit pun maka kecewalah dia. Ketika si wanita dalam keadaan menyebalkan seperti itu, kalian pria penting untuk memperhatikan point-point sebagai berikut: > jangan tambah bersikap cuek dan menghindarinya. Ini akan membuat perasaan si wanita semakin kacau saja. COba dengarkan ocehannya, katakan maaf. Jelaskan padanya, meskipun belum tentu wanitamu akan menerima penjelasanmu. Sabar saja. > Jangan terpancing emosi juga. Jika kalian berdua sama-sama emosi yang ada nanti terucap kata putus. Lalu kalian pria mencoba berpaling dengan wanita lain, lambat laun akan putus juga jika kalian tetap mengandalkan emosi saat pacarmu emosi. Remember, dimana-dimana emosi wanita kebanyakan itu sama saja.
Read More >>
Perbincangan singkat dengan teman kos sang kekasih mengenai adat pernikahan di suku mereka menyampaikan ku kepada kesimpulan bahwa begitu banyak persamaan antara adat pernikahan di suku ku dan adat pernikahan di rote ndao. Apa yang menyamakan??? Hal yang paling mencolok dalam pembicaraan singkat itu, ialah adanya suatu prosesi dalam adat yang disebut dengan sinamot (dalam Batak) dan belis (dalam rote). Apa itu? Sinamot atau pun belis adalah istilah pemberian mahar dari pihak keluarga pria kepada keluarga mempelai wanitanya. Pemberian sinamot atau belis yang biasanya dalam bentuk uang ini adalah simbol bahwa pihak perempuan menyetujui anak perempuannya dipinang oleh sang calon mempelai lelaki. Pemberian sinamot sendiri dalam suku batak (batak toba khususnya) ditandai dengan pertemuan antara kedua belah pihak keluarga yang dikenal dengan kegiatan martupol (tunangan). Dalam sesi ini biasanya terjadi tawar menawar antara keluarga pria terhadap tawaran yang diajukan keluarga wanita (ataupun sebaliknya). Sebagian orang yang belum mengenal adat pernikahan suku batak atau pun rote pastinya menyangka bahwa terjadi proses jual beli karena adanya sesi sinamot dan belis ini sendiri. Tapi tidak lah bermakna demikian. Pandangan saya leluhur terdahulu terpikir untuk mengadakan sesi ini dalam proses pernikahan adalah sebagai simbol bahwa martabat wanita dalam suku batak sangat lah dihargai. Tidak sembarang untuk bisa meminang wanita dari suku kami. Begitu banyak tahapan yang harus dilalui sampai dikatakan syah sebuah pernikahan dalam sisi adat maupun agama. Kalau saya pikir sih meski sering memberatkan pihak pria tapi dampak positif bisa dirasakan pasangan yang menikah ini. Rangkaian adat yang ribet ini lah nanti yang membuat pasangan untuk berfikir lagi jika mau bercerai. Banyak orang yang dilibatkan, dan memerlukan waktu yang tak sebentar juga untuk mempersiapkannya, tentunya menjadi pertimbangan lebih bagi pasangan yang hendak bercerai. Selain itu serangkaian adat yang banyak ini meiliki tujuannya sendiri yaitu bentuk dari penghormatan dan cinta kasih dari kedua orang tua, saudara sekandung, dan keluarga dekat, dan masyarakat sekitarnya serta mempererat hubungan cinta kasih dan kepedulian kedua orang tua/keluarga, saudara, kerabat dekat dan masyarakats sekitarnya kepada anaknya yang sangat dicintai. Setelah tahapan marhata sinamot, masuklah ke tahapan-tahapan adat lainnya hingga sampai pada ujung kegiatan yaitu pemberkatan ala agama dan dilanjutan pemberkatan ala adat. Dan tahapan ini juga dibebankan pada pihak pria pembiayaannya. Adakalanya dalam pemberian sinamot dan belis pihak keluarga lelaki sudah memberikan biaya untuk pesta adatnya sekaligus. Disinilah letak persamaan lain kedua suku ini, yaitu membutuhkan uang yang tak sedikit untuk bisa melangsungkan pernikahan yang benar dari sisi masyarakatnya.
Read More >>
Aku salah satu orang yang tidak percaya bahwa pahala bisa menyelamat atau membebaskan ku dari dosa dan membawa ku ke sorga kelak. Jika pahala benar-benar ampuh, mau sampai kapan aku menimbunnya? seberapa banyak pahala yang harus ku tabung untuk masuk sorga? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku ini lah yang menguatkan pemahamanku bahwa tidak akan mungkin ku bisa masuk sorga hanya mengandalkan pahala yang notabene didapat hanya dari berbuat kebaikan? sampai kapan aku harus berbuat baik? akan kah sampai ujung usiaku nanti aku sudah memiliki modal pahala yang cukup? Bukankah pahala yang ku dapat itu akan dikurangi dengan kesalahan yang telah ku perbuat juga? Lalu kalau ternyata hasilnya minus gimana? Akhh..sungguh bukan suatu hal yang pasti. Tidak ada jaminan sama sekali. dan sangat disayangkan, hidup yang singkat ini dijalankan dengan mengejar sesuatu yang tidak pasti. Apalagi ukuran kebaikan itu berbeda dari setiap pandangan orang. Apa yang baik menurut kita belum tentu baik bagi orang. Dari segi ini saja sudah tidak pasti, mengapa ku harus melanjutkan. Bagiku, pasti ada kuasa yang lebih dari apa yang bisa dilakukan manusia untuk mencapai yang namanya kehidupan kekal. Manusia gudangnya kesalahan, gak akan bisa lah tertupi kesalahan yang kita perbuat dengan pahala yang kita lakukan juga. Tak akan itu tertutupi. Dengan kata lain aku juga tak akan mencapai sorga. Kalau pahala bisa menyelamatkan dimana posisi Tuhan? Dimana perannya untuk kita? Kalau semua diatasi hanya dengan berbuat baik, berarti tidak perlu-perlu amat bertuhan. Pemikiran yang benar bagiku ialah, berbuat baik hanyalah wujud syukur karena kita diijinkan merasakan pemeliharaan TUhan yang begitu luar biasa. Suatu wujud terima kasih atas segala kebaikanNYA, yaitu dengan menyenangkanNYA, tentunya salah satunya dengan berbuat baik ke sesama makhluk hidup dan menjalankan hidup yang benar.
Read More >>
wow... Kata yang bisa jadi selalu terucap jika sedang memperbincangkan duet tersohor Negeri ini, yang tidak lain tidak bukan adalah Jokowi-AHok. Segala kinerja mereka menjadi sorotan. Setiap harinya liputan tetntang mereka di muat di media. Bahkan berita mereka sampai ke media luar. Wow.. Tapi sebenarnya, tidak ada lah suatu yang istimewa yang dilakukan duet ini dalam periode pemerintahannya. Seperti yang selalu mereka dengungkan, bahwa niat mereka adalah hanya untuk bekerja dan menjalankan amanat, tidak ada kepentingan lain. Lalu apanya yang wow??? Yang menjadi daya tarik wow itu sendiri ialah karena baru pada masa mereka lah rakyat mengenal sosok pemimpin sesungguhnya. Sosok pemimpin yang rendah hati, berbaur dengan masyarakat, dan juga tegas. Dari masa mereka lah masyarakat bisa mengetahui sedikit kinerja gubernur dan wakilnya seperti apa dan bagaimana saja. Di negera ini baru mereka berdua yang terlihat sungguh dalam menjalankan power digenggamannya. INi yang terlihat wow. Dan ini langka di negeri ini. Sepertinya doa jutaan manusia yang mendambakan pemimpin yang sungguh ingin membawa perubahan dalam negeri ini tergambar dari mereka. Seperti mendapat udara baru dan optimesme baru melihat gebrakan dan keberanian mereka selama setahun masa jabatannya. Rakyat cinta mereka. Namun banyak teman seprofesinya membenci mereka. Hahahhhaaa... Namun tak ada takut atau pun rasa gentar diperlihatkan mereka. Semoga niat ini tetap berlangsung sampai 4 tahun ke depan. Maka selanjutnya, hal besar akan terjadi dalam negeri ini. Perubahan Global Negeri terpapang nyata jika duet ini tetap berintegritas dan akan semakin nyata, jika terdapat beberapa duet yang sama juga dengan mereka. Wow..
Read More >>
Seperti tak ada spirit menyambut datangnya mentari pagi ini.. Padahal, mestinya ku harus bersyukur, diberi satu hari mengecap manisnya hidup ini.. Banyak orang yang sedang terbaring di Rumah Sakit sana, mendambakan menyambut pagi dengan fisik sehat, bisa jingkrak-jingkrak seperti aku ini, tidak lah terbaring seperti si pendamba.. Akhh...aku memang manusia yang tidak tahu rasa syukur yahh.. Yahh, aku mengerti mengapa ku bersikap membosankan seperti ini. Rasa hampir hilang pengharapan lah yang membuatku menjadi kurang ajar seperti ini. Tapi kalau ku rimangi, untuk apa aku marah? kepada siapa? Belum berhasilnya, atau belum tergapainya keinginanku ini bukan karena Dia yang tidak ada untukmu. oh..c'mon neiy...,,,He's always be by your side.
Read More >>
Sadar betul akan kekurangan ku yang satu ini. Sulitnya membawa diri cair ke dalam situasi baru membuat ku lebih nyaman mengurung diri di rumah jika hari libur, membuat ku lebih suka mengeksprsikan diri lewat dunia maya seperti ini. Sehingga tak heran, dalam lingkungan sekolah atau pun kampus banyak sekali yang tak begitu mengenal aku. Jelas dikarenakan memang aku hanya membaur dengan satu kelompok saja. Jarang sekali aku, terlihat duduk di kantin, ngobrol dengan teman-teman lain. Sungguh, aku tidak menikmati yang namanya bergosip, entah karena aku yang tidak suka keramaian (biasanay orang yang ngumpul, pasti gosip)atau memang aku bukan tipe yang penggosip (mudah-mudahn yang ke-2). Kesimpulannya, saya sering merasa jenuh dengan sikap peyendiri ku ini. Mungkin didikan lingkungan keluarga yang membentuk ku menjadi introvert begini. Terkadang, menyesal dan melemparkan kekesalan dengan menyalahkan pola didik orang tua. Tapi semakin bertambah umur, aku sadar harus bisa menyikapi dengan lebih bijak juga dan mencoba mengambil sisi positifnya. Tetap meratapi diri juga akan membuat ku tidak merasa lebih baik, justru aku akan mendapati aku semakin terpuruk nantinya. Ya,saat ini aku mulai mencoba menyukuri kekurangan ku ini. Dengan aku yang introvert: - Aku bisa melatih diri untuk menulis seperti ini (semoga suatu saat bisa menjadi penulis yang diakui, Amin :D) - Aku bisa menikmati koleksi-koleksi film ku 
  • - Aku bisa menabung - Aku bisa terhindar dari isu wanita panjang kaki :D 
  • - Aku bisa menekuni pembelajaran memasak ku 
  • - Aku bisa membaca artikel atau info menarik dari bloger lain 
  • - .....akan ditambahkan di lain waktu...
wah meski tak banya dan belum banyak hal-hal besar yang teraih, tapi harus, kudu, tetap bersyukur. Aku yakin, apapun keadaan ku sekarang, dan bagaimana pun karakter yang terbentuk dalam ku sekarang, aku tercipta bukan untuk menjadi yang biasa saja.
Read More >>
Melihat berita di salah satu stasiun tv swasta semalam,menyadarkan ku bahwa peminat paranormal bukanlah hal dari kalangan bawah saja, tapi kaum yang katanya intelektual itu pun butuh ritual-ritual yang disarankan sang sesepuh. Kaum intelektual yang saya maksudkan adalah mereka yang berjuang memperebutkan satu kursi demi memperjuangkan (katanya) kepentingan rakyat dalam PEMILU/PILKADA. Hal ini saya saksikan lewat tayangan dalam stasiiun tv tersebut yang mewawancarai beberapa paranormal yang mengaku sering mendapat pasien untuk kepentingan memenangkan pemilihan (legislatif,gubernur,bupati,walikota,dll). Wow, ternyata perdukunan menjadi alternatif lain selain penyuapan. Hal senada juga terdengar lewat kasus bupati Atut, yang mana banyak paranormal berkomentar tentang posisi beliau. Banyak dari mereka sepakat, meski kasusnya sedang mencuat ke permukaan, namun posisi beliau akan susah tergoyah dikarenakan, kemistisan yang mendukung di belakangnya. Wow, ngeri yahhh.. Tapi saya sich berharap hal itu hanyalah upaya si mereka yang menggunakan posisi itu untuk mencari dan membutuhi kehidupan untuk menaikan pamor mereka. Sungguh sangat tidak diharapkan pernyataan mereka ini nantinya malah memicu masyarakat yang lain untuk menempuh jalan dengan datang kepada mereka juga. Bahaya kalau sampai dukun menjadi profesi di negeri ini. Padahal negeri ini, negeri dengan beradatkan ketimuran dan berlandaskan agama. Tak main-main 5 agama teryakini di negeri ini. Apa jadinya jika paranormal/dukun lebih marak/digandrungi masyarakat negeri ini ketimbang meyakini Tuhannya masing-masing. Di mana posisi Tuhan mereka letakkan saat mereka berpikir untuk datang kepada dukun dan ahli nujum sejenisnya? Kembali ke pada topik. Maju mencalonkan diri dalam pemilihan memang punya resiko sendiri, disamping harus mengeluarkan modal yang besar, kans untuk terpilih pun tidak dapat terprediksi secara pasti sebelum KPUD mengumumkan sendiri hasil pemilihannya. Apa latar belakang ini yang mendorong mereka-mereka yang saya yakin adalah mereka yang berintelektual tetap membutuhkan semacam pegangggan untuk menang di pemilihan? Mereka beragama,dan pasti berpendidikan. Saya sendiri pernah mengalami satu hal kecil yang hampir sama lah dengan posisi beliau-beliau. Saya, yang saat lulus SMP ingin sekali masuk ke SMA favorit, disarankan ibu kedua saya untuk minum semacam air suci untuk keberuntungan katanya. Tapi saya tidak menanggapi tawaran beliau. Saya menolak meminumnya, dan hasilnya memang saya tidak diterima di SMA itu. Menyesal? tentu tidak. Bukan karena tidak minum air itu saya gagal.
Read More >>
Senangnya melihat mereka yang masih bisa bercanda dengan mama kandungnya. Ya, aku memang sudah 25 tahun sekarang, tapi rindu akan kasih sayang seorang mama masih lah sangat ku idamkan. Kami, aku, kakak, dan 2 adik ku memang tidak banyak diberi waktu oleh Yang Kuasa untuk mengecap kasih sayang seorang ibu. Aku sendiri saat kepergiaannya masih duduk di banku SMP kelas II, kaka, setingkat di atas ku sedangkan adik ku, masih SD dan si bungsu masih balita umur 4 tahun. Namun bisa dikatakan, sejak ku menginjak kelas I SMP, saat itu sudah tidak lah terasa peran ibu lagi, karena saat itu mama sudah sakit-sakitan, bahkan setiap bulan berganti rumah sakit. Aku masih ingat, saat aku, kakak, dan adik no 3 berangkat sekolah, si bungsu harus ku titipkan kepada tetangga kami. Sangat masih terekam pula di benak kala ku mengantarkan si bungsu kami ini ke tetangga, dia mengatakan "kak, cepat jemputnya ya". Huuuaaakkkkhhhh.....,,,sesak rasanya dada ini, mendengar si kecil berucap demikian. Tapi apa mau dibilang, semua harus sekolah, bapak harus kerja, terpaksa dia dititipkan. Begitu terus, sampai entah berapa lama ku pun tak mengingatnya lagi. Kenangan terakhir, saat mama ku masih sadar dan sedikit membaik, mama berpesan kalau aku harus akur dengan kakak, bantu dia bersihkan rumah dan tidak buat bapak sampai stres karena kenakalan kami. Saat dia berpesan begitu, aku hanya bisa tertunduk sedih sambil menahan air mata ku. Sempat pula mama menawarkan untuk memotong kuku jariku dan nyisir rambutku. Aku pun menwarkan pijatan pelan padanya, karena kondisinya sudah lah tidak seperti mama ku yang super mama. Saat itu, mama meminta ku mencabut rambut putihnya. Aku pun mengambil pingset untuk memulai perintahnya. Namun, ternyata ku tidak membutuhkan alat itu, karena ternyata uban mama bisa dengan gampangnya tercabut hanya dengan tangan, begitu juga rambut hitam lainnya. Tersadar lah aku, kondisi mama terlihat membaik tapi ternyata tidak. Mungkin ini lah kesempatan terakhir kami bisa berbincang dengannya. Apa yang ku takutkan benarlah terjadi. Selang beberapa hari setelah hari itu, mama sudah tidak sadarkan diri lagi, seperti orang yang sedang koma. Dan entah kenapa, mama tidak dirujuk ke Rumah Sakit seperti biasa kala keadaannya drop seperti itu. Tak lama dengan kondisi koma begitu, pagi hari jam 5 pagi entah di hari apa, mama didapati kakak sudah tidak bernafas. Bapak meminta kami berdua memanggil bidan terdekat, dan sambil menangis kami menggedor pintu rumah ibu bidan. Ibu itu pun langsung bergegas ke dalam mengambil peralatannya dan sama dengan tergesanya seperti kami, berjalan menuju rumah. Pernyataan si ibu bidan pun menjadi putusan bahwa benar mama sudah meninggalkan kami.
Read More >>

:(

Kangen rasanya ma ponakan-ponakan ku. Apalagi dengan mia. hikss.. Tapi mau datang ke rumahnya, rasanya lebih baik ku kubur keinginan ku untuk melihat ponakan-ponakan ku. Menunggu mereka yang datang ke kontrakan adalah harapan satu-satunya. Kejadian pahit itu tak ku pungkiri sangat membekas di hatiku. Susah sekali menghapuskan rasa sakit, penghinaan yang ku dan mungkin juga dirasakan adik-adik ku terhadap ayah ponakanku itu. Bahkan bisa dikatakan, kata-kata makian dan pengusiran itu baru ku alami dari dia. akkhhhh...mungkin hati tak sesakit ini jika perlakuan itu ku terima dari orang lain.
Tapi dia, dia sudah menjadi bagian dari keluarga. Apapun alasan kemarahannya saat itu, sangat tak bisa ku terima oleh akal sehatku. Yang ku lihat saat itu, adalah dia menganggap kami adalah pembantu yang bisa diperlakukan kasar begitu. Seperti ada haknya untuk melemparkan penghinaan itu di muka ku. Tapi apa yang membuat dia merasa berhak? Kami numpang di rumahnya? seingatku, ayahku turut andil untuk membayar sewa rumah tinggal itu. Kami makan gratis dari keringatnya? Ini lebih tidak masuk akal, karena aku juga masak di rumah itu, yang bukan dariuangnya. Lalu apa? Soal bersih-bersih rumah, cuci piring, dan pakaian juga menjadi tanggung jawab adek-adek ku. Yah wajar kan, kalau ada kalanya mereka yang ambil alih kerjaan itu? Kan kami juga tidak seharian kerjanya hanya santai di rumah. Kalau begitu keadaanya baru lah dia berhak marah bahkan ya mengusir juga pasti batin ini menerima. Tapi ini? Aku bekerja, pargi pagi, pulang sore, adik ku kuliah dan sekolah, yang jadwalnya tak jauh beda dengan ku. Trus itu juga menjadi tanggung jawab kami untuk buat itu rumah selalu kinclong, dan makanan selalu tersedia saat dia pulang? T* Ni Huting i alang!!! Aishhh sudahlah, semakin panjang tulisan ini, semakin menyeruak pula kebencian itu lagi. Menangis pun aku tidak sudi.
Read More >>
Apa sih yang menjadi pertimbangan teman-teman kalau ingin menonton sebuah film? Alur kah? Pemerannya kah? Genrenya kah? Atau karena ada adegan intim dalam cerita? Untuk memilih opsi terakhir sebagai alasan, saya pikir mereka lah orang yang berani berkata jujur (tidak munafik) atau malah mereka yang sangat sudah terbiasa dengan hal itu, sehingga rasa malu atau sungkan sudah tidak ada lagi? Hayoooo.....ngaaakuuuu????? Kalau pertanyaan itu ditujukan padaku sich, jujur aku liat dulu dari rating filmnya, genrenya apa, atau terkadang pemeran juga menjadi pertimbangan film apa yang mau ku tonton. Simple aja, aku berpikirnya kalau sudah aktris tersohor pastinya akan memilah-milih cerita untuk diperankan. Tapi pemikiran ku ini juga sering salah. Baru-baru ini aku mengalaminya lagi. Pemeran dalam film itu berjibun aktris dan aktor ternama tapi ternyata ceritanya mengecewakan. konyol-konyol menjijikan lah, kalau bisa ku bilang. Tapi mungkin juga aku tidak begitu suka genre film itu (judulnya lupa). Seandainya tidak dikemas dengan kekonyolan adegan begitu, aku rasa ini film bagus sekali menginsipirasi hidup banyak orang (masih berfikir keeras, judul filmnya :( ). ohh iyaa, judulnya "This is The END" Genre film yang ku suka biasalah selayaknya cewek-cewek yang suka mewek liat adegan romantis (heheheee), comedy romantis juga ok, lalu genre thriller, drama family, sci-fi, animasi. Horror aku tidak begitu suka, karena biasanya aku akan kecewa pada akhir ceritanya (kebanyakkan gantung supaya bisa bersambung), belum lagi ada adegan-adegan intim yang sebenarnya tidak begitu penting dibubuhi ke dalam cerita. Bicara tentang adegan itu, dan kembali kepada maksud judul, aku terkadang berfikir, apakah sudah begitu bergesernya nilai norma mengenai hubungan intim? tidak kah lagi ini bersifat taboo? Aku memahami kalau adegan seperti itu terdapat dalam film hollywood yang kita semua sudah tahu pasti, hal itu menjadi kegiatan yang biasa saja. Kesannya sama kalau sedang melihat orang bercinta dengan orang yang sedang sarapan. Kemungkinan sudah seperti itu lah di sana. Sampai-sampai di setiap film hollywood pastilah ada adegan demikian. MAsih untung jika cuma sekdar cumbu-cumbu lalu teralihkan, tapi buntung kini, karena sekarang ini sudah semakin menjadi saja. Sampai kadang anggapan ku semua film itu mendekati ke film blue. Mungkin saja, entah kapan tepatnya, sudah tak bisa terbedakan lagi film blue mana dan film yang benar-benar film yang mana. Apakah adegan ini dibutuhkan untuk menarik minat penonton atau apa? sampai saat ini sich, aku meyakini adegan itu sedikitnya meninggalkan peran untuk menarik minat penonton. Terlebih penonton di luar eropa. Malah hal begini semakin sering dijumpai dalam film-film Asia dan Indonesia juga ada beberapa yang demikian. Apalagi yang genre horornya. Paling males lah liat horronya film Indonesia. Ngeri kagak, jijik iya. Tapi film-film INdonesia (terlepas dari genre horor), ku amati mulai membaik lah dari segi kualitas. Semoga tak lama akan ada film Indonesia yang bertengger di Box Office dan Menjadi rebutan nominator-nominator ajang perfiliman dunia. C'on Indonesia!!! India saja mampu kok. Kembali ke judul, Aku sich sangat berharap kalau nantinya akan ditinggalkan "motif" ini untuk menaikan penjualan produksi. Aku sering melakoni hobi ku ini, dengan adik-adik ku yang masih sekolah. Sedikit terganggu karena tangan ini harus standby untuk menskip adegan-adegan tersebut. Manusia itu sifatnya ingin tahu, tidak disediakan saja nalurinya mencari apalagi kalau diperkenalkan. Bahaya kan??? Sangat memungkinkan setelah melihatnya, jadi terdorong untuk melihat yang full seperti apa. Bahaya jika timbul keinginan untuk melakukan.
Read More >>
KOngkrit atau tidaknya ulasan ku ini, aku pun meragukannya, karena apa yang tersampaikan ini hanyalah berdasarkan pendapat pribadi didukung dari pengalaman saat berhadapan dengan beberapa suku. kata si narasumber, orang padang itu tipenya sama bak orang melayu, kalau berbicara selalu bertele-tele, tidak mau langsung ke point apa yang ada dalam benak dan hatinya. Jadi dia menuntut kepekaan si lawan bicara untuk menangkap maksud dan tujuan implisitnya. Ini pula lah yang sering dikesalkan orang batak jika bertemu orang padang. Karena orang Batak adalah kebalikan mereka. Lebih suka bicara blak-blak kan dengan suara yang lantang pula. Habis kesabaran si orang Batak kalau berhadapan dengan orang padang. Pendapat beliau ada benarnya, karena aku mengalami sendiri. Awal sih aku tidak tau si kakak ini orang padang. Terkait dengan pekerjaan di kantor menuntutku harus mendatangi si kakak ini. Tapi hampir aja ku tercekek rasa kesal saat berhadapan dengannya. Kedatangan ku tak disambut dengan senyum atau basa-basi keramahtamaan darinya sedikit pun. Tapi kutepis sikap tak mengenakkan itu, aku emmperkenalkan diri dan langsung mengutarakan tujuan kedatanganku. Tapi penjelasan yang berbelit kuterima. Dalam hati "mau bilang gak bisa aja,mesti keliling Medan dulu". Akhirnya ku kembali ke kantor dengan tangan hampa. Alhasil kena semprot lah dari pimpinan. Dengan gontai keluar lagi untuk bertemu si kakak padang. Sesampainya di sana, ada seorang bapak juga dengan tujuan yang sama seperti ku datang bertemu dengan si kakak Padang, alangkah terkejutnya aku melihat kejadian dalam ruangan itu. Si kakak tidak bersikap sama seperti ku tadi datang menemuinya kepada si bapak, ramahnya bukan main. Namun tak lama aku pun mengetahui rahasia dibalik keramahan itu. Si bapak ternyata sudah menyelipkan lembaran uang biru rupiah kepada si kakak. oh...pikirku. Kertas bernilai itu ternyata sangat mempengaruhi ramah tidaknya seseorang yahh.. Sampai di kantor, curhat dengan teman, mereka juga membenarkan kebanyakan karakter orang Padang memang seperti itu. Tidak bisa berkata sama seperti apa yang ada di dalam hatinya. yahh..kebalikan dari orang Batak lahhh.. Berawal dari Padang, pembicaraan merambah ke etnis lain, yaitu tamil, a.k.a orang India. Kawan kerja ku, banyak punya teman orang tamil semasa sekolah, dan di kerjaan juga dia pernah berurusan dengan orang India. Dia pun menyimpulkan ada kesamaan karakter antara teman-temannya dulu dengan mereka yang ditemuinya saat bekerja. Kata temanku "kalau kita ketemu ular dan orang tamil dalam waktu yang bersamaan, bagus lah yang kita celakai si orang tamilnya daripada si ular, karena dia lebih berbisa daripada hewan beracun itu." Suatu ungkapan yang bermakna sangat dalam bukan? Ya, dia menuturkan kebanyakan karakter mereka begitu "menggigit".
Read More >>
Masih kah ku beriman??? Kekhawatiran yang ku rasa sekarang, mungkin menjadi jawaban atas pertanyaan ku itu, bahwa iman ku benarlah lemah, atau mungkin semu. Ku sadari dengan pasti, iman sejalan dengan perbuatan. Jika mulut dan hatiku percaya Tuhan ada, Tuhan siap tolong apapun kesusahan dan problematika hidup, maka aku tidak lah seharusnya sekhawatir ini. Tapi, sungguh, aku bukan sedang mengkerdilkan Engkau Bapa, maafkan lah aku yang masih memiliki iman bak seorang bayi seperti ini. Aku terlalu khawatir. Namun Tuhan, aku tahu, ENgkau lebih mengetahui diri ku, hatiku ku yang terdalam. Bukan mencoba untuk mencari pembenaran diri, tapi aku hanya minta ampun Tuhan atas sikap ku ini. Dan jangan lah pandang sikapku ini, menjadi penghambat bagi jalan keluar yang tlah Engkau rancangkan Bapa. Ubah kan aku, menangkan aku.
Read More >>
Melihat teman-teman seangkatan kuliah menikah memang memberikan motivasi bagiku untuk memandang satu tahapan kehidupan lagi. Namun niat itu pun langsung buyar, tertepis sesaat aku teringat akan kehidupan rumah tangga yang dialami saudara ku dan kebanyakan perempuan lain dengan latar belakang yang hampir sama (MBA). Jalan mereka bersatu memang penuh dengan ciiran dan omongan-omongan miring. Belum lagi kesan penolakan yang pastinya akan ada saja diperlihatkan orang-orang disekitarnya. Tentunya bukan cerita seperti itu yang aku ingini sebagai alur pernikahanku kelak. Yang ingin aku soroti adalah tidak akan ada cerita penyesalan telah menikah dengan si dia atau pun akhirnya berujung dengan perceraian. Ketakutan-ketakutan yang didorong oleh pengalaman berumah tangga orang lain yang tidak mengenakan seperti itu membuatku enggan untuk berpikir ke arah itu. Padahal umur sudah 1/4 abad, sudah wajar memang berpikir ke arah sana. Hanya saja... Mudah-mudahan Tuhan tidak mengijinkanku tercobai dengan cerita kehidupan rumah tangga yang kelam apalagi sampai menyesal telah menikah dengan seseorang. Hal ini akan sangat membuat ku terpuruk nantinya (seperti bayanganku saat ini). Karena persoalan pasangan hidup adalah hal terpenting ke-2 bagiku. Jika aku gagal di sini maka habislah aku. Entah aku akan mempunyai kekuatan untuk menjalani hari-hari atau tidak jika aku dihadapkan dengan persoalan yang satu ini seperti aku bisa melalui apapun masalah yang sudah-sudah. Dulu aku pernah yakin sekali dengan hubungan yang ku jalani dengan seorang pria, namun pada akhirnya kita terpisah juga. Berdoa, ya...selalu..(seperti yang sudah ku ungkapkan, aku tak ingin gagal dalam hal pernikahan). Setiap hari ku mendoakan pacarku yang dulu, akan kah dia pasangan yang tepat yang disediakanNYa untuk ku. Namun jawaban yang kuterima, adalah tidak, tapi itu pun setelah 6 tahun terlewati. Entah lah, aku pun tak tahu mengapa setelah sekian lama berdoa, jawabannya terkkuak setelah berjalan 6 tahun, tapi pasti kesalahan ada padaku, karena ku percaya satu-satunya sosok yang tak pernah melakukan kesalahan adalah Tuhan. Berpisahlah akhirnya.. Bahkan sekarang hubungannya menjadi sangat tidak bersahabat. Dan ku sadari itu dikarenakan sikap ku terhadapnya. Tapi aku hanya tidak ingin dirongrong rasa itu lagi dengan semua janji-janji yang tidak akan melakukan hal yang sama lagi (katanya) diwaktu yang sudah tidak tepat. Apalagi aku sudah ada kekasih. SUngguh sangat mengganggu ketika ungkapan-ungkapan yang tak berarti lagi itu terucap darinya. Jadi, mohon maaf, menghindar adalah cara abik yang terpikirkan olehku.
Read More >>
Penempatan Ibu Susan (tidak tahu nama aslinya) sebagai Lurah di Klenteng Agung DKI Jakarta, menuai protes dari warga setempat (info dalam berita demikian). Ibu susan sendiri adalah orang yang lulus seleksi dari ujian yang berlaku umum bagi siapa saja yang memenuhi persyaratan yang ada. Dari sekian banyak kompetitor, terpilih lah Ibu Susan dan ditempatkan di Kelurahan Klenteng Agung. Namun tak lama, protes pun dilayang kan warga dan kini menuai kontroversi. Bahkan mendagri pun kabarnya turut menyampaikan aspirasinya Kepada pak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk mempertinmbangkan permintaan warga K.A tersebut. Dan respon pun diterima lewat pernyataan pak Ahok untuk pak mendagri tidak turut memperkeruh dan menghargai konstitusi. Ternyata, setelah saya baca lagi yang menjadi persoalan dalam penempatan Ibu susan adalah karena beliau bukanlah berlatarbelakangkan kepercayaan seperti kepercayaan mayoritas daerah tersebut. Warga keburu mendeskreditkan beliau dengan kekhawatiran tidak akan bisa mengayomi sepenuhnya karena agamanya berbeda. Bagaimana kalau Lebaran nanti? Sontak pernyataaan warga ini sungguh menyayat hatiku. Dalam forum komentar yang disediakan dalam berita itu pun saya dengan didorong rasa kecewa berkomentar pedas terhadap warga di sana. Mengapa masalah agama menjadi hal yang begitu riskan di negara yang penduduknya menganut beragam macam agama? Mengapa orang yang non-muslim tidak boleh menjabat atau mengabdi di daerah yang muslim? Toh tugas Lurah yang diemban Ibu Susan nantinya tidak hanya seputar masalah agama islam kan? Dan saya rasa tugas beliau tidak ada hubungannya dengan agama. Terkecuali beliau tidak beragama, saya tidak akan turut mempersoalkan tuntutan sodara di sana. Karena saya berkeyakinan, orang yang beragama akan menjalankan tugas yang dimandatkan padanya dengan benar. Pertanggungjawaban teetap pada sang Ilahi. Jika tadinya Ibu susan tidak beragama, mungkin bisa saja permintaan ini dipertimabngkan. Saya sangat puas dengan tanggapan bijak Pak Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menanggapi polemik Ibu Susan ini. Beliau mengatakan, untuk melihat kinerja Ibu Susan dalam enam bulan pertama ini, Jika memang tidak memuaskan akan dipertimbangkan kembali terkait jabatannya. Bijak sekali dan lebih etis jika dilakukan dengan cara ini, ketimabng menghakimi beliau tanpa melihat dulu kinerja beliau. Akan sangat berbahaya juga bila permintaan warga ini dipenuhi, tentunya akan berimbas ke daerah lain, dan bukan tidak memungkinkan, mereka akan menuntut hal yang sama, dan dikhawatirkan, jalan seperti ini akan mempercepat perpecahan dalam negeri. Entah mengapa masalah agama sangat sensitif di negeri ini. Dan entah mengapa pula kicauan yang kerap kali terdengar justru dari masyarakat dengan catatan penganut agama terbesar di negeri ini. Sungguh hal yang sangat susah diterima nalar saya, bahkan bisa dikatakan aneh. Belum lagi masalah beribadah yang belakangan hari ini mulai terdengar blak-blakan intoleransi itu terjadi. Di Aceh, sekelompok masyarakat menuntut gereja mesti ada IMB-nya jika tidak, entah dapat mandat darimana mereka mengancam akan menggusur paksa. Di daerah ku sendiri, Medan hal ini ternyata juga terjadi, di satu daerah, rumah iabdat yang didirikan sudah berulang kali dirubuhkan penduduk setempat, yang mayoritas bergaman non-kristen. Bahkan mereka sampai minta perlindungan ke pemerintah daerah dan pemerintah daerah hanya memberikan waktu 6 bulan saja untuk pemabngunan, jika dalam waktu yang sudah ditentuka, gereja tidak berdiri, maka pemerintah tidak akan mencampuri intervensi yang akan dilakukan penduduk di daerah itu lagi.
Read More >>
Untuk kali pertama aku menginjakkan kaki di polresta. Tapi bukan karena sedang tersangkut tindak pidana lho... Kepentingan ku sendiri tidak lain tidak bukan adalah untuk kepengurusan SKCK sebagai persyaratan kelengkapan administrasi pendaftaran CPNS. Berkas ku ini nantinya akan ku kirimkan ke kementerian MenkuHam. Setibanya di sana, aku dan teman ku yang setujuan disuguhkan dengan kegian kepolisian stempat yang sedang berolahraga. Hari itu adalah Sabtu. Hampir setengah jam juga kami menunggu sampai akhirnya kegiatan jasmani itu selesai. Namun saat ruangan kepengurusan SKCK dibuka, serasa hilang separuh semangat saat melihat pengumuman yang dipajang di pintu masuk, "hari sabtu, kami tidak melayani pendaftaran pengurusan SKCK, yang dilayani hanyalah pengambilan SKCK". Lemas saya. Tapi sudah terlanjur dilokasi saya pun tetap di sana untuk menemani teman saya yang kebetulan sudah melakukan pendaftaran hari kamis lalu. Setiap menit berlalu semakin banyak saja orang datang mengerumuni ruangan itu, sampai penuh sesak. Kondisi saat itu pun sedang mati lampu, pendingin ruangan tak berfungsi tentunya. Satu-satunya akses keluar masuk udara alah dua pintu masuk di depan. Yah, adanya lowongan PNS ini memang membuat instansi Pemerintah seperti Polres, Disnaker, Dan Rumah Sakit Pemerintah dibanjiri pendatang seperti kami ini. Dan hari ini, yang datang luar biasa banyak. Dimulainya pembagian SKCK yang telah selesai sendiri pun, kami harus menunggu hampir satu jam. MUngkin petugasnya sedang ganti baju atau rehat sejenak karena lelah setelah berolahraga tadi. Dan saat si petugas mengumumkan akan segera dibagikan, suara di dalam ruangan tiba-tiba riuh, dan orang-orang berlomba untuk maju ke depan. (padahal sudah tersedia tempat duduk yang banyak di ruangan tersebut, tapi mereka lebih memilih untuk berdiri. Saya, yang sudah tidak ada kepentingan untuk mendengar nama-nama yang sedang dipanggil itu mengamati keadaan di dalam ruangan tersebut (tidak tahu harus melakukan apa lagi sich). Di sebelah kanan (dari posisiku duduk) aku bisa meliaht semacam papan tulis besar yang berisikan Prosedur pengurusan SKCK dan persyaratan yang diperlukan. Yang menjadi sorotan ku dalam tulisan itu adalah "Pengurusan berlangsung paling lama 30 menit dan paling cepat 15 menit". Teman ku sudah mengurusnya dari hari kamis, namun sabtu disuruh datang untuk mengambil hasilnya (sudah berapa kali lipat dari 30 menit yah). Mungkin, pemohon hari kamis lalu,membludak melebihi batas ekspetasi yang pernah diperkirakan pihak kepolisian saat penulisan 30 menit itu. Atau yah penulisan 30 menit hanya khiasan pemanja mata saja. Mengenai biaya???? Aku sich tidak tahu memang ada ketentuan mengenai pengurusan biaya secara resmi atau tidak. Cuma katerangan temanku ini, saat pembagian formulir, mereka diminta uang Rp 20.000. Setelah selesai? Memang tidak dimintai biaya langsung seperti pendaftaran, tapi saat pelegesan petugas menghimbau pemberian dana sukarela. Kalau kemarin pengurusan kartu kuning di disnaker gimana? Sama juga, ada diminta uang sukarela, jelas temanku Padahal kalau di disnaker aku pernah baca di website resminya sama sekali tidak ada pungutan biaya apapu a.k.a gratis.
Read More >>
Akan selalu ada sisi positif dan negatif dari suatu kemajuan teknologi seperti yang digandrungi tidak hanya remaja dan orang dewasa namun orang tua pun mulai membuka diri untuk mengikuti apa yang disajikan sosial media. Bahkan kalangan elit politik juga menjadikan sosial media menjadi salah satu kepentingan tersendiri baginya. Pak Presiden sendiri punya yang namanya twitter. Ini mncerminkan betapa sosial media sudah merasuk ke lapisan masyarakat manapun di negeri ini atau mungkin di negara-negara lain. Saya sendiri sangkin addictednya, bukanlah guling atau bantal yang diperlukan saat tidur, melainkan hp. HP harus senantiasa ada dalam jangkauan tangan. Ketika terbangun dari tidur hal yang belakangan ini ku lakukan adalah membuka situs fb lewat hp ku. Parah memang. Namun saya belum bisa seperti saya sedia kala sebelum mengenal fb dan segala macamnya. Sambil makan, bahkan nongkrong di wc pun, tidak afdol rasanya kalau tidak pegang hp. Konyol memang aku sekarang ini. Ku sadari betapa aku sudah terdominasi oleh magnet sihir social media ini. Namun separah dampak yang telah ku rasakan ini, ternyata masih banyak lagi dampak buruk yang dialami orang lain. Mulai dari penculikan, pelecehan seksual dan berujung pada kematian. Sungguh suatu dampak yang tidak bisa ditanggapi setengah hati. Malah yang baru-baru ini saya dengar, sosial media yang kita punya, menjadi suatu masukan sendiri bagi perusahaan-perusahaan yang mencari pekerja baru. Wow.. Saya tidak tahu hal ini termasuk hal buruk atau sebaliknya bagi khalayak banyak. Namun bagi saya sendiri, menjadi kerugian tersendiri. Kearena orang introvert seperti saya, sangat senang sekali mencurahkan isi hati lewat jejaring sosial daripada mencari orang untuk mau mendengarkan saya. Jadi tak heran sisi yang muncul di akun ku kebanyakan adalah hal yang berbau kekecewaan ataupun pesimitis dari diriku. Tentunya jika hal ini menjadi bahan penilaian juga bagi perusahaan tersebut, wah chance saya tentu lah tidak banyak yahh.. Over all, aku sangat menyadari, bahwa pengurangan atensiku terhadap jejaring sosial haruslah ku minimalisir. Aku tidak ingin menjadi orang yang nantinya hanya punya teman semu, karena waktu dihabiskan untuk bercengkrama dengan orang tanpa adanya interaksi secara langsung. Dan ini akan membuat diriku semakin tertutup saja.
Read More >>
"Bodoh emang dia tuh, sedangkan status menantu ponakan pejabat aja bisa kaya, lah dia adik ipar pejabat kok malah begitu-begitu saja hidupnya", cetus seorang pengembang.

Baru aku mengerti maksud ucapan yang sudah lama sekali ku dengar itu setelah ku melihat sendiri situasi di lapangan. Aku tinggal di salah satu kabupaten di sumatera utara. Mengenai birokrasi kepemerintahan daerah memang aku tidak begitu paham seperti apa prosedurnya. Namun pembenaranku terhadap ucapan si pengembang itu terbukti ketika ku bekerja dengan seorang yang mengenal baik pimpinan di suatu kabupate.
Aku sendiri memang masih berdomisili di kabupaten yang beliau pimpin. Dan tempat aku bekerja ini bisa dikatakan sumber pendapatan adalah dari kerjaan terkait kegiatan pemerintahan. Yang menjadi sorotan bagiku adalah, betapa beliau dipandang meskipun hanyalah seorang kerabat dekat saja (bukan bagian keluarga inti). Dan di pemerintahan itu sendiri banyak yang tau beliau.

Untuk mengurus segala sesuatu agar dipermudah pemerintah, kami biasanya tinggal sebut nama beliau. Namun meskipun namanya seolah punya andil, tidak serta merta kami bisa menyelesaikan urusan mulus tanpa UUD (ujung-ujungnya duit). Tidak.

Tetap amplop tersedia meski sekedar ukuran pejabat di sana. Jika tanpa penyebutan nama beliau, ku duga amplop yang disediakan haruslah tebal. Dan itu merata di setiap dina di sana. Bahkan sudah terprogram di benak-benak pegawai dengan status biasa. Dimana berkas itu berhenti, di situlah keberadaan si amplop. Jika tidak demikian, jangan harap urusan selesai hitungan minggu.

Mungkin hitungan tahun juga belum bisa dipastikan. Karena dari sekian banyak berkas yang masuk, tentunya berkas yang ditemani amplop lah yang akan disentuh terlebih dahulu. wow,mengapa sampai sebegitu parah sistem yang berlaku di dalam sana? Tidak ada kah lagi yang betul-betul bekerja sesuai dengan mandatnya? Malah hal yang terkadang tidak bisa ditolerir nurani adalah ketika suatu pekerjaan yang seharusnya tidak bisa diberikan ijin pembangunannya (terbentur ketetapan yang sudah terlanjur disusun), masih bisa terkompromikan jika amplopnya jelas.


Read More >>
Guru adalah satu profesi yang sangat aku hormati. Ku sangat salut bagi mereka-mereka dan kebanyakan teman ku yang berhasil dalam bidang ini. Berhasil dengan artian murid-murid yang diajarkannya sukses menerima pentransferan ilmu yang diberikan. Ku juga pernah mengecap profesi ini, namun aku tidak bertahan. Hanya satu tahun saja aku menjalaninya, itu pun dengan pertimbangan kasihan anak-anak atau pihak sekolah yang harus repot untuk mencari penggantiku lagi. Apalagi saat itu abang ipar yang nota bene adalah orang yang merekomendasikan ku supaya bisa diterima di mengajar di sana juga pengajar di sekolah tersebut. Lengkap sudah keengganan ku untuk segera keluar dari sekolah itu. Jadwal mengajar ku memang tak banyak, seminggu paling aku masuk hanya 3 hari, karena aku hanya mengajar siswa/i kelas 1 SMP, sedangkan kakak-kakanya diajar oleh guru yang lebih senior dari ku. Pengalaman ku terjun ke dunia pendidikan sama sekali tidak ada, bahkan background perkuliahaan yang ku ambil pun bukanlah berorientasi menjadi pendidik. Tidak adanya pengalaman sama sekali membuatku harus mencari referensi sebanyak mungkin. Hampir setiap kali aku akan mengajar, pasti aku sudah membuat plan pribadi tentang materi yang akan ku sampaikan. Lalu sedikit browsing juga mengenai bagaimana mengajarkan materi bahasa inggris dengan cara yang menyenangkan. Banyak metode-metode yang aku coba terapkan, tapi aku tidak merasa puas dengan hasil akhirnya. Ku dapati, hanya sedikit saja siswa/i yang memahami materi yang ku sampaikan. Itupun kebanyakan dari kelompok siswi saja. Metode yang pernah ku terapkan, metode belajar tenses lewat lagu, menambah vocabulary lewat permainan, bahkan lewat puzzle dan gambar-gambar lainnya. Namun tidak cukup membantu. Jangan kan untuk berhasil menyampaikan materi, menenangkan siswa pun aku kewalahan, terutama di kelas yang ku lihat mayoritas siswa/i-nya memang hanya memiliki sedikit motivasi untuk belajar. Pembawaanku yang tidak bisa berbicara lantang dan tegas ini pun, ku yakini menjadi kendala ku sendiri. Tapi pernah sekali ku lepas kendali memukul meja, namun anak-anak itu bukannya mengerti malah banyak yang senyum-senyum. Katanya, "miss gak cocok marah, mukanya gak seram". Haaa????? Aku pun tak tahu harus berkata apa lagi. Kondisi begini yang sering ku temui tiap kali berada dalam kelas, membuat ku mantap atas keputusan ku dengan tidak lanjut mengajar lagi. Susah ternyata menjadi guru yang baik dan benar. Menjadi pahlawan bangsa adalah tugas yang berat. Timbul atau tidaknya keingintahuan siswa/i itu, adalah tanggung jawab guru. Namun melihat guru-guru sekarang, ku pikir tidak semua berprinsip begitu. Yang terlihat kasat mata, mereka melakoni peran sebagai guru, hanya karena memang itulah jalan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup. Guru-guru yang modelnya suka mencatat teori tanpa berperan lebih membantu siswa/i-nya untuk mengerti teori tersebut adalah tipe guru yang ku katakan tadi. Banyak guru-guru ku sewaktu SD, SMP, SMA dengan model seperti ini. Yang paling membahayakan adalah, model guru seperti ini, dipercaya untuk menyampaikan mata pelajaran eksakta. Bahaya sekali. Hanya sedikit saja orang yang mencintai dunia eksakta. Sudah sedikit, ditambah lagi mendapat guru yang tidak begitu baik menyampaikan materi seperti diriku ini. Maka sudah bisa digambarkan, tidak akan ada lagi yang minat dengan eksakta ini. Aku sendiri menyukai matematika dan mulai mengerti sedikit matematika saat diajarkan oleh guru ku Ibu JD namanya. Pintar sekali beliau menjangkau muridnya yang bergam untuk secara bersamaan bisa memahami materi yang disampaikan. Baru saat diajar beliau, aku semangat belajar yang namanya matematika. Yang ku pikirkan saat itu adalah, jika sedari awal ku mengenal matematika ku diajarkan oleh guru seperti beliau, tentunya matematika tidak akan menjadi pelajaran yang paling tidak ku sukai (tertera dalam sekian banyak biodata yang pernah ku tulis). Dan jikalau saat awal ku mencintai matematika, tentu aku bisa menjadi seorang peneliti saat ini.
Read More >>
Tulisan ku dimulai dari sini.....

Tertarik dengan tawaran yang disponsori blogdetik dan dahatsu ini, saya juga terbius oleh euforia tantangan ini. Di samping itu, saya juga terdorong oleh rasa bangga terhadap Hewan superstar ini. Mulailah penjelajahan ku lakukan, mulai dari artikel yang disajikan oleh bangsa sendiri hingga artikel yang diliput oleh orang di luar Pertiwi ini.

Disela-sela penjelajahan jari saya, pandanganku terpaku seketika pada satu kalimat awal dalam sebuah artikel berbahasa inggris yang diposting di realwonderoftheworld.com yang menyatakan “Komodo Dragon (Varanus Komodoensis) is truly the only living Dragon on earth”.

Wooww, saya tergumam.

Satu-satunya, dan mereka hidup dan berkembangbiak hanya di Indonesia. Bangga sekali tentunya, bahkan semakin bangga saat akhirnya Pulau Komodo mendapat pengakuan dunia menjadi The New 7 Wonders of the world. Satu lagi ikon, jembatan emas Indonesia.

Terkesan dengan kalimat apresiasi dalam artikel tersebut, saya pun semakin terpukau nyaris ngali (terpelongo teerbodoh, dalam bahasa penduduk di NTT), saat mendapati bahwa mereka pun tertarik untuk melihat hewan ini langsung bahkan menjadikannya ke dalam satu daftar paket wisata mereka di sana. Wah, saya jadi semakin ingin juga menapakan kaki di rumah hewan seksi ini (berharap menang boleh dong :D ).

Lepas dari angan itu, saya mendapati banyak sekali informasi tentang hewan ini. Dan ternyata info yang sama juga sudah disajikan oleh  kompetitor yang lain (super lah lengkapnya postingan mereka itu). Namun, ada beberapa poin tentnag hewan ini yang memang baru sekali saya ketahui setelah membaca informasi yang tersaji dalam artikel yang situsnya sudah saya singgung di awal tadi. Komodo, yang dalam bahasa latinnya Varanus Komodoensis, atau orah, sebutan penduduk sekitar Pulau untuk hewan ini, ternyata pertama sekali ditemukan oleh JKH Van Steyan tahun 1911, dan nama Varanus Komodoensis diberikan oleh PA Owens (kira-kira, kenapa beliau menamakannya komodo ya?) pada tahun berikutnya 1912. Pulau Komodo itu sendiri diresmikan mennjadi Taman Nasional Komodo pada tanggal 6 Maret 1980. Dan puncaknya, pada tahn 2012, Pulau Komodo dinyatakan sebagai 7 keajaiban baru dunia. Wow (Prokkk..Prokkk…Prokkk) yeahhhh…
Eits, bangga sih boleh bangga, tapi kita juga harus sadar untuk selalu menjaga kelestariannya.

Hal yang terpikirkan ku sebagai awam sih, hendaknya Pemerintah tidak tergiur hanya dengan perhitungan income dari keeksotisan orah nih semata. Karena apa? Pemikiran simple saja, bergerak dari pertanyaan “mengapa orah bertahan sampai sekarang di NTT?” karena NTT dan pulau-pulau lain yang berpenghuni komodo sangat tidak akrab dengan aktivitas manusia, kecuali alam itu sendiri, disamping tentunya faktor kecocokan iklim dan lain sebagainya. Nah, efek dari karir komodo yang mulai naik daun ini, tanpa prevensi khusus dari Pemerintah mengenai pengunjung yang kerap berdatangan, takutnya dapat mengganggu keseimabangan hidup mereka. Sebagai bahan pertimbangnan saja, saya pernah mendengar bahwa Komodo sendiri katanya pernah ditemukan di benua Australia, namun hewan ini tidak bisa bertahan di sana. Memang faktor kuat yang disimpulkan pemicu punahnya hewan ini dari benua itu adalah karena faktor alam yang membuat hewan ini tidak bisa berevolusi dengan baik. Dan kini, Nusa Tenggara Timur menjadi pilihan tempat ternyaman, mengapa kita manusia terlihat seolah olah mengerti akan kepentingan mereka? Apalagi saya pernah dengar isu pemindahan habitat mereka ke daerah lain. Oh, ayolah, mereka dengan insting mereka lebih tahu, tempat mana yang bisa disebut rumah oleh mereka. Tugas kita hanya tidak mengusik kenyamanan yang sudah tercipta bagi kelangsungan hidup mereka.

Read More >>
Kira-kira setelah membaca judul ada yang bingung tidak yah (seperti saya)? Saya meski pun berlatar belakang pendidikan sastra inggris namun jujur sebelum saya menuliskan postingan ini saya sudah lupa penggunaan mereka itu (maklum, makin banyak yang dibaca, makin banyak juga yang lupa => ngeles.com). Tapi setelah saya melihat sebuah situs pembelajaran EngVid, dengan cepat saya diingatkan kembali perbedaaan dan penggunaan mereka itu.

Dan saya ingin segera berbagi dengan khalayak (biar semakin ingat), x ajah ada yang kebetulan membutuhkan referensi terkait dengan judul di atas.

Yang akan saya sampaikan pertama sekali bahwa ada kata yang perlu dibuang diantar yang tertera dalam judul, yaitu Alot (tidak ada kata ini dalam bahasa inggris, jadi dikebumikan saja sebelum berbau (emang mayat, hehehhee) ). Jadi fokus kita tinggal pada kata "A lot, Lots, dan Allot".

Here we go....

A lot bisa diartikan dengan : sejumlah ....., sering, dan banyak (large of number of, often, many, much)
Eg:
 1. I have a lot of barca's stuff or I have lots of Barca's stuff
2. I read a lot

Khusus untuk kata Allot sengaja saja pisahkan, karena memang artinya tidak sama dengan a lot dan lots of, penggunaannya jelas berbeda pula. Hanya dikarenakan ada kesamaan penulisan, supaya pengguna tidak akan berpikir kata ini adalah kata yang sama yang bermakna "banyak, sering, dan sejumlah tadi".

Jika diliat arti dalam kamus allot adalah : to assign, divide, distribute.
Eg:
 I allot most of my time to look for job vacancy.
I need to allot more money to pay my school fee.

Jelas kan yahh..

Atau mungkin juga kita menjumpai kata "a whole lot", arti dan penggunaan kata ini sama saja dengan a lot dan lots of.

Berikut saya tulis ulang, soal terkait judul yang saya dapat dalam situs yang sama. Jika kalian sudah benar menjawabnya, tentu dapat ditarik kesimpulan bahwa kalian sudah mengerti tentang materi ini. Yeahh....Selamat2 :D




1. The newspaper will ______________ a page to advertisements.

  1. a lot
  2. alot
  3. lots
  4. allot

2. The school will ____________ $10,000 of its budget to new computers.
  1. allot
  2. alot
  3. lot
  4. lots
3. The school has __________ computers.
  1. a lot
  2. a lot of
  3. lots
  4. alot
  5. alloted of
4. My sister has __________ toys.
  1. allot
  2. lots
  3. lots of
  4. a lot
5. I've read ___________ books.
  1. whole a lot of
  2. a whole lot
  3. lots of whole
  4. a whole lot of
6. ____________ of children need help with homework. Parents need to __________ more time to their children.
  1. A lot, allot
  2. Alot, allot
  3. Allot, a lot
  4. Allot, allot
7. You shouldn't ___________ all of your time to work. You need to have fun too.
  1. a lot of
  2. lots
  3. allot
  4. alot
8. I spend ____________ time at the library.
  1. allot
  2. a lot
  3. a lot of
  4. lots
9. Josh has alot of comic books.

Is this sentence correct?
  1. yes
  2. no
It should be 'a lot of'.
10. Mr. E has lots of dresses.

Is this sentence correct?
  1. yes
  2. no
 key :4, 1, 2, 3, 4, 1, 3, 3, 2, 1
Read More >>