Menjelang perayaan Natal yang dirayakan umat kristiani pertanggal 25 Desember, banyak pernak-pernik hiasan natal bahkan pohon Natal di mal-mal dan toko-toko. Umat yang merayakan pun akan sangat bersemangat menghias rumah mereka dengan hiasan suasana natal. Terlihat cantik dan sangat meriah. Lagu bernuansa natal mulai diperdengarkan di tempat publik seperti mal, restaurant dan rumah-rumah penduduk yang merayakannya. Bagi saya yang turut merayakan, merupakan sukacita lebih menyaksikan kemeriahaan Natal.
Namun tak disangka, ternyata kemeriahaan ini menimbulkan sedikit gesekan terhadap saudara tetangga muslim, yang menyatakan adanya larangan bagi mereka untuk mengucapkan selamat natal. Hal ini dilarang dalam kepercayaan mereka katanya, dan guncingan larangan ini pun kerap saya dengar menjelang tanggal 25 Desember. Banyak memang dalil-dalil yang membenarkan larangan ini. Dan yang mau saya katakan di sini adalah, jika memang saudara muslim tidak berkenan memeberikan ucapan selamat natal, saya selaku yang merayakannya tidak merasa keberatan sama sekali apalagi sampai men-judge kalian tidak toleransi. Saya yakin, saudara seiman saya juga tidak akan mempersalahkan hal tersebut, apalagi sampai merasa sakit hati. Mungkin hanya sekedar pertanyaan, "Mengapa?". Dan saya rasa itu pertanyaan yang wajar. Dan saudara muslim tinggal menjelaskan kepada mereka, saudara saya yang mempertanyakannya. Sehingga semakin banyak dari kami memahami alasannya, maka akan semakin baik pula keadaannya, sehingga tidak akan ada terlihat atau terdengar seolah kami, umat kristiani berkeberatan dengan perlakuan saudara kami.
Perlu diluruskan, memang tidak ada kepastian mengapa tanggal 25Desember dipilih menjadi tanggal perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, Karenabenar adanya seperti yang menjadi alasan saudara kami, muslim, bahwa memang dalam Alkitab tidak ada tertulis demikian. Bagi pemahaman saya pribadi, perayaan ini adalah merupakan suatu acara untuk mengingat awal hadirnya Sang Juru Selamatyang dirayakan sebagian kelompok pada zaman dahulu yang kemudian menjadi perayaan bagi umat kristiani seluruhnya hingga tahun 2013 ini. Bagi kami yang merayakan, kegiatan natal ini positif adanya, berdampak besar bagi pertumbuhan rohani dan juga kebersamaan sesama umat kristiani, bahkan menjadi moment untuk berbagi kebahagian juga kepada yang lain.
Inilah yang menjadi landasan kami untuk terus menyelenggarakannya, meski pun sama sekali tidak ditetapkan di dalam kitab suci nasrani. ya, katakanlah sama halnya dengan ketetapan yang disepakati sesama umat muslim mengenai sesuatu hal dalam peribadatannya, sekalipun tak tertuang dalam Al-QURAn.
Natal bagi kami momment untuk menebar kasih dan damai seperti tujuan kelahiranNYA, Yesus Sang Juru Selamat Dunia. Selamat Natal saudaraku terkasih.
Damai Natal beserta mu dan keluargamu.
B'esrat Hashem.
Merry Christmas PEOPLE.
GBU NOnstop
Perlu diluruskan, memang tidak ada kepastian mengapa tanggal 25Desember dipilih menjadi tanggal perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, Karenabenar adanya seperti yang menjadi alasan saudara kami, muslim, bahwa memang dalam Alkitab tidak ada tertulis demikian. Bagi pemahaman saya pribadi, perayaan ini adalah merupakan suatu acara untuk mengingat awal hadirnya Sang Juru Selamatyang dirayakan sebagian kelompok pada zaman dahulu yang kemudian menjadi perayaan bagi umat kristiani seluruhnya hingga tahun 2013 ini. Bagi kami yang merayakan, kegiatan natal ini positif adanya, berdampak besar bagi pertumbuhan rohani dan juga kebersamaan sesama umat kristiani, bahkan menjadi moment untuk berbagi kebahagian juga kepada yang lain.