Terkait dengan cita-cita saya yang hendak menjadi seorang penulis, sepertinya saya sudah pernah memposting tips terkait "Menjadi Penulis". Namun hari ini, saya ingin mempostingnya lagi, sebagai reminder untuk diri saya sendiri juga, untuk kembali konsisten kepada niat menjadi penulis tadi.
Hal yang perlu saya dan kalian yang juga ingin bisa menulis ialah "Membaca". Hanya itu kuncinya. Dengan membaca tentunya kini memiliki modal kata-kata mengenai suatu peristiwa yang kemudian ingin dituangkan...
Rasa-rasanya keberhasilan sangat jauh dari kehidupanku. Di umur ke 25, mendapati diri masih belum ada perkembangan membuatku nyaris putus asa. Bekerja masih di posisi yang sama, ketika ku diterima di perusahaan tempat ku mendapatkan rupiah saat ini. Padahal sudah tiga tahun berselang.
"Makanya, coba melamar donk di tempat lain?"
Eits, jangan pikir aku tidak menjatuhkan lamaran kemana-mana ya. Konyol sekali aku jika menginginkan suatu perubahan tapi tidak melakukan apa-apa. Di awal enam bulan...
Iseng lagi nyantai di tempat kerja, pikiran pun ngelantur kemana-mana. Saat ini, pikiran lagi bermuara di suatu tempat hening nan kelam, dimana hanya terlihat seorang wanita dan pria di sana. Mereka dan aktivitas mereka masing-masing, dengan segala perbedaannya, memberikan suatu keheranan tersendiri dalam pikiran, kenapa ya?Dari pengamatan pikiran, ada beberapa hal yang dimiliki wanita tapi tidak oleh pria. Bahkan cenderung lebih memberatkan posisi si wanita. Kesannya, wanita lebih banyak menanggung...
Mungkin ini dampak negatif berkembangnya jaman, atau ini cikal bakal musnahnya jaman itu sendiri. Mengerikan!!!! Kala pernikahan tak lagi suci dan sakral. Dengan mudahnya banyak pasangan memutuskan suatu tali yang sudah diikatkan oleh Tuhan sendiri. Nikah-Cerai bukan lagi berita yang terdengar mengkhawatirkan. Ya seperti halnya saat kita mendengar remaja-remaja yang putus dengan pacarnya. Janji suci tinggallah isapan jempol semata, layaknya sebuah rayuan seorang pria kepada kekasihnya saat malam...
Pertanyaan tersebut terlontar karena banyak sekali kata selamat tahun baru yang tertuju padaku, terutama dari saudara tetangga, namun saat ku membalas selamat tahun baru kembali, seolah mereka tidak merasa turut bertahun baru. Lah????Kok???? Malah, pimpinanku, mengucapkan selamat tahun baru pada pegawai yang hanya beragama kristen.
saya jadi bertanya-tanya.
Sepengetahuan saya, 1 Januari tidak lah merupakan salah satu hari perayaan umat kristen dalam tata agamanya. Tapi mengapa seakan menjadi...
Berkumpul dengan 2 sahabat semasa kuliah memang sangat menyenangkan. Momment libur tahun baru membawa kami ke dalam waktu menikmati kebersamaan yang sudah lama sekali tak pernah terlakoni lagi. Yeaaayy,,kumpul.
Meski tak ada tempat menarik di kota ini yang bisa mendukung pertemuan singkat kami ini, tapi tak lah menjadi halangan. Sebuah kursi persinggahan yang berada di dalam sebuah mall pun menjadi tempat pelampiasan kami untuk saling bercerita tentang suka-duka 2013.
Cerita-cerita...