Pacarmu melamarmu???? Eits, jangan buru-buru bilang iya kalau pacarmu ternyata tidak termasuk dalam 5 pertimbangan berikut.
Check it out (Cekidout)

1. Seiman (Sepadan)
Cewek-cewek, gak jamannya lagi kalau pacaran dengan cowok yang beda kenyakinan. Kalau tidak mau mewek pada akhirnya, mending percaya aku deh. Coba deh bayangin, sudah lama-lama menjalin hubungan, terus sudah sepakat mau melangkah ke jenjang pernikahan eh ternyata orangtua tak memberi restu. Mewek kan lu..
okeh deh kalau ortumu tidak komplain mengenai perbedaan itu, tapi ke depanya tetap aja girl, kalian bakalan pusing sendiri. Perlu kalian ketahui kehidupan pernikahan tak semanis kehidupan saat masa pacaran girl. Saat kalian menikah, di saat itu lah pasangan kalian akan melepaskan sepenuhnya jubah-jubah yang mungkin saja masih mereka sembunyikan pada saat kalian pacaran. Nah kalau ternyata banyak hal yang menyangkut keimanan ini menjadi umbul permasalahan di keluarga mu kelak, nah loh...pusing kan??? Apalagi untuk bertoleransi terhadap perbedaan prinsip itu susah girls. Kasian juga nanti keturunanmu yang harus diperhadapkan terhadap suatu pilihan, ikut keyakinan mama atau papa yah? Mengasuh anak dengan pondasi yang sejalan belum tentu menghasilkan anak yang baik dan budiman apalagi kalau pondasinya beda. Think bout it girl.

2. Tanggung Jawab
Selain perasaan cinta, kamu juga harus mempertimbangkan sisi seberapa besar rasa tanggung jawab pacarmu terhadapmu semasa pacaran. Dan ini kamu atau sahabat yang mengetahui hubungan kalian sendiri yang bisa menilainya. Ini penting cewek-cewek. Tidak harus pria kaya yang harus melamarmu. Pria dari keluarga sederhana juga tidak masalah asal pria itu punya rasa tanggung jawab. Sedikit pandangan yang bisa membantu untuk melihat sisi ini dari seorang pria ialah cara berpikirnya. Coba tanyakan suatu waktu padanya, kapan dia akan melamarmu? Nilailah daari cara dia merespon pertanyaanmu. Adakah terlihat kesungguhan itu terpancar dari wajahnya? Atau jika dia ternyata enggan menjawab dan coba mengalihkan ke persoalan lain, berpikir lah kembali saat dia mengajakmu untuk menikah.

3.Dekat Dengan Anak Kecil
Beranjak dari cerita yang pernah saya dengar di lingkungan tempat tinggal saya yang menyatakan ketika pria dewasa yang berencana menikah namun tidak bisa dekat dengan anak-anak kecil maka pria tersebut belum matang untuk menghadapi kehidupan pernikahan. Memang cerita tersebut tidak beralaskan hal logika namun jika direnungkan hal ini bisa menjadi masukkan untuk wanita yang berencana untuk menikah. Apakah anak-anak merasa nyaman jika berada dipangkuan kekasihmu?
Anak-anak kecil bisa merasakan mana orang baik dan mana yang tidak baik. Ketika anak kecil tidak betah berlama-lama dekat dengan kekasihmu, maka ini saatnya kamu mempertimbangkan untuk mengulur waktu pernikahanmu. Mengapa? Karena untuk menghadapi anak-anak dibutuhkan kesabaran ekstra, dan kalau kepada anak kecil saja calonmu belum bisa dekat, bagaimana dia akan membantumu mengurus bayi nantinya. Bagaimana pula caranya mendidik jika dekat saja dia tidak bisa. Masuk diakal kan?

Masih banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat kita ingin melangkah ke jenjang pernikahan. Jangan terburu-buru. Jangan pula menikah hanya karena desakan umur yang dimana wanita seusiamu sudah selayaknya menikah. Menikah adalah penyatuan sebuah visi misi dua insan, yang mana jika dilakukan berdua maka hasil yang dirasakan bisa jauh lebih berdampak dibandingkan jika dikerjakan sendiri. Nah jika visi misimu lebih berdampak saat dijalankan olehmu sendiri, mengapa mesti buru-buru berdua?


GBU
REGENNY

Related Post :