Banyak perdebatan yang terdengar dari dulu sampai sekarang mengenai Tuhan yang umat Kristiani sembah. Pihak luar menyatakan kami sesat karena mengakui adanya 3 Allah. Sesungguhnya tidak. Satu hal yang harus dipahami adalah Ketritunggalan Allah. Seberapa panjang dan lebar pun tebal buku untuk menjelaskannya, tidak akan tercerna oleh logika. Untuk itu diperlukan iman. Umat mana pun, ketika membaca kitab sucinya disarankan untuk berdoa, memohon tuntunan sang Maha Kuasa, agar apa yang dibacanya menjadi suatu pengetahuan dan berkat, bukan menjadi sesat. Saya yakin mereka orang-orang pintar di dunia yang meragukan keIlahanNYA (katakanlah kalangan atheis) sebagaimana tertulis dalam Alkitab adalah mereka yang ketika membacanya hanya lah mengandalkan penalaran logika semata. Tanpa adanya hikmah daripadaNYA. Hei siapa kamu bisa mendalami Pemikiran Allah. Pemikiran yang ada padamu adalah pemberianNYa, tak akan lebih pintar kamu dibandingkan penciptamu. Terkecuali bagi mereka yang percaya bahwa manusia adalah hasil evolusi seekor monyet.
Minta lah HikmatNya, aga kamu diberikan penalaran seturut kehendakNya, sehingga kamu tidak sesat.
Maka sebelum membaca uraian di bawah ini (saya kutip), berdoa lah terlebih dahulu. Minta Dia, ALLAH yang Esa untuk menuntunmu, membawamu kepada suatu pengertian yang benar. TUhan Yesus Memberkati.
TRITUNGGAL CARA RINGKAS TAPI JELAS DAN TUNTAS
Pr. Sammy Lee
Doktrin Tritunggal
Salah satu doktrin dasar utama Kekristenan adalah kepercayaan dalam
Tritunggal. Secara sederhana doktrin Tritunggal itu adalah:
Satu Allah dalam Tiga Oknum atau Kepribadian (One God in Three Persons)
Itu bukan tiga Allah dalam satu Oknum, melainkan satu Allah dalam
tiga Oknum. Alkitab berulang kali menyebutkan hanya ada satu Allah.
Itulah sebabnya kita tidak bisa mengatakan bahwa kita percaya dalam Tiga
Allah, atau ada Satu Allah yang membagi dirinya dalam Tiga Bagian, Tiga
Fungsi dan lain-lain. Namun demikian, kita akan lihat sendiri
bagaimana Alkitab dengan jelas dan tegas mengajarkan
bahwa semua
ketiga-tiganya Oknum-oknum Keilahian itu, Bapa, Anak dan Roh Kudus,
adalah masing-masingnya Allah dan Tuhan juga, Tiga Oknum terpisah sejak
zaman kekekalan. Allah Bapa itu adalah Oknum yang pertama dari
Tritunggal, AnakNya Yesus Kristus adalah Oknum kedua dari Tritunggal
dan Roh Kudus adalah Oknum ketiga dari Tritunggal.
Nah, kalau begitu, kalau Mereka Ketiga-tiganya adalah Allah, mengapa
Allah Bapa tidak mengatakan kepada kita dalam SabdaNya bahwa kita ini
menyembah tiga Allah? Mengapa sampai Dia selalu mengatakan
berulang-ulang bahwa
hanya ada satu Allah – sedangkan sebenarnya Dia Sendiri, AnakNya Yesus dan Roh Kudus adalah semuanya Allah dan Tuhan masing-masingnya?
Kalau Umat Islam sejak timbulnya agama itu selama 1400 tahun, tiap
hari lima kali mendengar dan mengulangi seruan : “Allahu akbar! La
illaha ila Allah!” Allah maha besar! Tidak ada ilah selain Allah!
Maka umat Israel untuk lebih dari 3400 tahun lamanya juga mendengar
seruan: “
Shema Yisrael, Adonai eloheinu, Adonai echad.” Dengar hai Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu hanya satu! (Ulangan 6:4)
Sebenarnya tidak perlu ada pertanyaan dan sangat jelas Alkitab
mengatakan bahwa Allah, Yesus dan Roh Kudus adalah tiga Oknum yang
terpisah, masing-masingnya lengkap dan mempunyai kepribadian
masing-masing tersendiri yang unik, yang sama-sama sudah ada sejak dari
kekalan sebelum langit dan bumi diciptakan. Mereka bertiga, sama-sama
maha kuasa, sama-sama kekal adanya, tanpa permulaan dan tanpa akhirnya.
Kenapa Allah Bapa berulang kali mengatakan hanya ada satu Allah dalam
Alkitab? Ini adalah satu misteri atau rahasia dari Tritunggal itu yang
merupakan suatu kesulitan bagi banyak orang yang berusaha memecahkannya
dengan logika mereka, tapi tidak sulit kalau kita menerimanya dengan
iman. By faith only! Namun itu bukan berarti kita harus menerimanya
dengan membabi buta. Ada bukti linguistics yang sah bahwa penggunaan
kata “satu/esa/one” dalam bahasa Ibrani mempunyai pengertian jamak
(plural). Sama dengan ketika dalam Kejadian 2:24. “Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging,”
Kata “satu” atau “echad” yang digunakan disitu, sama dengan yang
digunakan dalam Ulangan 6:4 mempunyai makna satu kesatuan yang terdiri
dari dua unit yang berdiri sendiri masing-masingnya, yaitu Adam dan
Hawa, dua unit manusia, atau dua kepribadian, persons, yang dianggap
satu.
Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan Allah itu adalah Holy Being, suatu
yang berwujud, yang berada, exist, hidup, tapi beda dengan dua macam
beings lainnya, (malaikat dan manusia) karena Mereka itu(Ketiga Oknum
Allah) tidak bisa berdosa, kalau Allah bisa berdosa, Dia bukan Allah
lagi. Allah tidak ada terdapat dosa didalamNya. Tidak ada dagingnya,
bagian yang gelapnya. Allah itu adalah Roh. Sedangkan kedua macam
beings, atau kehidupan lainnya, yaitu malaikat-malaikat dan manusia,
yang telah diciptakan oleh Allah , bisa berdosa.
Kedua kelas dari beings itu, malaikat dan manusia sudah berdosa,
sudah kehilangan kemuliaannya dan harus binasa. Sebab itu untuk
menyelamatkan manusia, Yesus, Oknum Ilahi yang kedua, harus datang
untuk mati menanggung dosa kita agar kita bisa dipulihkan kepada keadaan
yang semula. Ini sudah diputuskan dan direncanakan sebelum pun dunia
dan manusia diciptakan. Jadi bukan nanti ketika manusia berdosa, dan
perlu dilakukan penyelamatan, baru Allah terpaksa membagi dirinya untuk
mengadakan rencana penebusan.
The plan for our redemption was not an afterthought, a plan
formulated after the fall of Adam. It was a revelation of “the mystery
which hath been kept in silence through times eternal.” Rom. 16:25, R.
V. . . . From the beginning, God and Christ knew of the apostasy of
Satan, and of the fall of man through the deceptive power of the
apostate.—
Desire of Ages, p. 22 (1898).
[Rencana untuk penebusan kita bukanlah sesuatu yang baru dipikirkan
kemudian, sebagai suatu rencana yang dibuat sesudah kejatuhan Adam. Itu
adalah wahyu dari “rahasia yang sudah dipendam dalam kesunyian
sepanjang abad-abad kekekalan.” Roma 16:25. Dari permulaan, Allah dan
Kristus tahu tentang kemurtadan Setan, dan tentang kejatuhan manusia
melalui kuasa penipuan dari kemurtadan itu.]
Untuk itu, Yesus harus menjelma menjadi manusia. Yesus Oknum Ilahi
yang kedua itu, yang sudah ada sebagai Allah bersama dengan Allah Bapa
dan Allah Roh Kudus sejak awal mulanya, pada masa kekelan, sebelum
malaikat dan manusia dan alam semesta diciptakan Mereka. Jadi Yesus
bukan nanti setelah manusia berdosa, baru ditiupkan keluar dari Diri
Allah itu, atau dimunculkan karena perlu melaksanakan rencana
keselamatan, melainkan Allah Anak itu diutus kedunia untuk menjelma,
menjadi serupa dengan manusia, mengambil tubuh manusia, dan akan
selamanya mempunyai tubuh manusia sedangkan Oknum dua lainnya tetap akan
berupa Roh. Keputusan itu bukan pula baru dilakukan setelah manusia
berdosa dan perlu dilaksanakan rencana penebusan atau keselamatan.
Rencana keselamatan itu sudah direncanakan dan dilaksanakan sejak awal
kejadian, sebelum pun penciptaan manusia, sehingga Alkitab mengatakan
Yesus adalah Anak Domba Allah yang tersembelih sejak awal kejadian atau
Inggrisnya
, the Lamb of God slain from the foundation of the world! (Wahyu 13:8)
Karena dosalah yang telah memisahkan manusia dari Allah. Sebaliknya
ketiga Oknum Ilahi itu tidak bisa berdosa, sebab itu mereka tidak bisa
dipisahkan dari satu sama lain. Mereka itu tetap satu, tetap harmonis
dan tidak bisa dipisahkan dari satu sama lain. Inilah sebabnya maka
istilah dalam Alkitab itu dikatakan Mereka itu adalah Satu Allah didalam
tiga Kepribadian atau Persons –
One God in three Persons.
Bukan Three Gods in three Persons, Tiga Allah dalam Tiga Kepribadian,
atau Three Gods in one Person, Tiga Allah dalam satu Kepribadian, atau
pun Satu Allah yang membagikan dirinya seperti legenda Mesir yang saya
kutip dibagian terakhir makalah ini.
Karena Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus itu Allah ketiga-tiganya dan
Tuhan ketigatiganya, yang sempurna, dalam kepribadian Mereka, sebab itu
Mereka itu bisa menjadi satu. Sedangkan kita sesudah berdosa tidak bisa
bersatu dengan Allah dan tidak bisa bersatu dengan satu sama lain,
seintim seperti Tiga Oknum Ilahi itu, jadi diperlukan penebusan,
grafirat, Atonement, atau At-One-ment, yang sebenarnya berarti
Pemersatuan kembali.
Dalam Alkitab Yesus berulang kali mengatakan bahwa Dia dengan Bapa
itu satu adanya. Bahasa Inggrisnya dikatakan dengan menggunakan
verb to be:
“ARE” dan bukan
IS, yaitu “
I and My Father ARE one”, bukan “
I and My Father IS one!” Dengan
kata lain Mereka itu sempurna dalam keharmonisan satu sama lain, Mereka
sempurna dalam persetujuan, agreement dengan satu sama lain, dan
sempurna dalam persatuan, perfect unison, dengan satu sama lain.
Jadi karena Ketiga Oknum Ilahi itu begitu sempurna keharmonisan dan
persatuan serta persetujuan mereka, perfect harmony, perfect unison dan
perfect agreement, maka Mereka mengatakan hanya ada Satu Allah, yang
berdaulat, berkuasa penuh dan mutlak dan bukannya Tiga Allah yang
berbeda-beda.
Sekarang mari kita baca baik-baik dan dengan penuh doa ayat-ayat yang
berikut ini. Saya tidak pakai logika dan analisa pribadi, tapi sudah
berdoa dengan tersungkur dilantai dan bercucuran air mata paling sedikit
lima atau enam kali sehari, untuk sampai kepada kesimpulan ini
bertahun-tahun lamanya. Saya telah menuntut (claim) janji Yesus bahwa
Allah Roh Kudus yang dikirimNya akan membawa siapa saja yang percaya
kepadaNya dengan sungguh-sungguh, bahwa Dia itu (Roh Kudus) adalah Allah
yang setara dan sederajad dengan Yesus, yang bisa menjadi Penghibur dan
Pengajar dan Pembimbing kita bahkan Wali pengganti Yesus, sehingga kita
tidak perlu menjadi yatim piatu walaupun Yesus telah meninggalkan
kita. Dan saya boleh mengatakan dengan sangat yakin dan penuh ucapan
syukur, Tuhan Allah sudah menjawab permohonan saya, dan sekarang saya
mengerti dengan sangat jelas tentang Trinitas yang sesuai dengan Ajaran
Alkitab, Roh Nubuat dan 28 Kepercayaan Dasar GMAHK, pasal 1 sampai 5.
Dan bukan hanya dalam soal Trinitas ini saja, tapi dalam soal-soal
Alkitab lainnya, saya bersyukur karena saya selalu mendapat jawaban yang
memuaskan setelah berdoa dengan sungguh-sungguh dan membaca Alkitab
serta mendapat penerangan Roh Kudus sebagaimana janji Yesus itu. Dia
adalah Dozen Theology saya, Guru Besar Ilmu Ketuhanan saya yang tidak
pernah gagal atau keliru, dan Dia juga sedia menjadi Pengajar Agung anda
sekalian!
Saya tahu ada yang akan berkata: soal percaya Tuhan itu hanya satu
Oknum atau tiga Oknum tidak akan mempengaruhi keselamatan kita. Mungkin
juga! Tapi kalau Yesus itu bukan Tuhan dan hanya makhluk ciptaan
saja, lalu kita sembah dia seperti Tuhan apakah itu bukan pelanggaran
terhadap hukum ke 1? Dan kalau Yesus adalah Tuhan jadi Oknum Ilahi
Kedua, setara dengan Allah Bapa dan kita mengajarkan orang bahwa dia itu
bukan Tuhan hanya makhluk yang diciptakan pertama, bukankah itu sudah
bersaksi dusta dan melanggar perintah ke sembilan?
1. Satu Allah dalam Tiga Persona atau Oknum
|
“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.” |
Ayat ini mengatakan bahwa ada
Tiga Saksi disorga : Bapa, Firman atau Yesus dan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu.
Didepan pengadilan kita tidak bisa berkata, saya menjadi Tiga Saksi
di sini, karena saya terdiri dari Tubuh, Pikiran dan Jiwa, jadi saya
harus dianggap menjadi tiga saksi, Pak Hakim! Atau sebaliknya kalau
saya undang isteri saya, anak saya bersama didepan pengadilan menjadi
saksi dan saya mengatakan, Saya ini adalah Sammy Lee, Ini adalah Mrs.
Sammy Lee, dan Victor Lee, kami ketiganya adalah Satu, Pak Hakim! Itu
adalah tidak bisa diterima. Karena tidak mungkin pikiran saya, dan tiap
perkataan saya akan persis sama dengan isteri dan anak saya. Itu
mustahil.
Hanya Allah yang dapat berkata begitu, atau dikatakan begitu, Ada Tiga Saksi tapi ketiganya itu adalah satu.
Perhatikan sekali lagi dalam bahasa Inggrisnya digunakan kata (verb to be)
ARE dan bukan
IS: “For
there are three who bear witness in heaven: the Father, the Word, and the Holy Spirit; and
these three are one.” (1 John 5:7)
Ayat itu tidak berbunyi: “
There is only one
who bear witness in heaven, that one God is supported or endorsed by
His two reflections or projections, The Word and the Holy Spirit,”
melainkan:
there are three.
Tentu tidak ada yang akan membantah bahwa Firman dalam ayat diatas
itu adalah Yesus. Dan ayat diatas menegaskan bahwa Mereka itu, Bapa,
Firman/Anak, dan Roh Kudus adalah
“satu”, ARE one! Bukan
IS one!
Ini sangat jelas bagi orang yang mau menerimanya dengan iman tentang
Ketritunggalan Allah yang terdiri dari tiga Kepribadian atau Persona
yang terpisah – tapi Ketiga-tigaNya sempurna persatuan, kesatuan dan
keharmonisan serta persetujuan mereka, They are perfect in their unison,
harmony and agreement, sehingga sempurna sebagai Satu Allah saja.
Selanjutnya dibawah kita akan melihat ayat-ayat Alkitab yang jelas
dan tegas menyatakan kepada kita bahwa Allah Bapa, AnakNya Yesus Kristus
dan Roh Kudus itu ketiga-tiganya adalah Allah dan Tuhan. Bukan hanya
ada satu saja Persona atau Kepribadian Allah, sedangkan yang dua lainnya
hanya sebagian atau diprojeksikan dari Allah yang satu itu.
Bpk Robert Walean mengatakan bahwa penjelasannya mengenai Trinitas
bisa dimengerti oleh anak SD5, tapi tidak bisa dimengerti oleh Dr-dr
Theologia. Saya percaya kalau itu merupakan ilustrasi Singkong atau
Pizza yang dibagi tiga, memang bisa dimengerti oleh anak SD kelas 5.
Jangankan anak SD kelas 5, anak TK sampai SD kelas 5 pun akan bisa
mengerti itu. Tapi kalau itu adalah ajaran tentang Kealahan sesuai
Alkitab dan Roh Nubuat, mengenai Rahasia Dosa, dan Pertobatan dan
Keselamatan, saya lebih percaya bahwa itu hanya bisa dimengerti oleh
anak yang paling sedikit SD kelas 6 atau lebih tinggi lagi seperti anak
atau siswa SMP (artinya paling sedikit umur 12 tahun. Ingat Alkitab
katakan Yesus waktu umur 12 tahun sesudah belajar tentang kebenaran
Alkitab pada pangkuan ibuNya, Maria, maka Dia mulai mengadakan tanya
jawab di Kaabah dengan para imam. Apakah itu hanya kebetulan atau satu
keistimewaan yang satu-satunya? Saya tidak rasa begitu.
Itulah sebabnya sekarang pun kita membuat patokan umur 12 tahun
sebagai minimal seorang anak bisa dianggap mempunyai pengertian akan
dosa, dan pertobatan dan menerima baptisan, kecuali dia adalah seorang
anak anggota yang sudah dari kecil menerima pelajaran dari orang tuanya
dan bisa disaksikan bahwa dia sudah mengerti akan rahasia keilahian,
dosa, pertobatan dan penebusan Yesus Kristus.
Sekarang pun itu bisa terjadi dan sudah terjadi, ada beberapa
peristiwa dimana anak-anak kecil berhasil bersaksi dan mempertobatkan
orang-orang dewasa. Dan Alkitab juga mengatakan dari mulut anak-anak
kecil akan terdengar pujian dan kesaksian tentang Allah. Dan tentu saja
asal kita tidak bergantung atas kepintaran dan ilmu pendidikan kita
melainkan tetap bergantung kepada tuntunan Roh Kudus, lebih tinggi
pendidikan kita lebih mudah untuk mengertinya, bagi yang sudah
berpendidikan sampai SMA, S1, S2, S3 dan seterusnya, seharusnya akan
lebih mudah mengerti mengenai Trinitas yang asli dan bukan palsu, kalau
kita mempunyai hati yang tertuju sepenuhnya kepadaNya, merasa kosong dan
perlu bimbingan Roh Kudus sepenuhnya semata-mata seperti yang
dijanjikan Yesus. Kecuali kalau kita keblinger oleh tipuan Setan dan
merasa diri kita mempunyai penerangan hebat, istimewa dan khusus yang
para pakar theology pun tidak akan mengertinya, maka kita akan gampang
menjadi sasaran Penipu Ulung itu.)
2. Allah Bapa sendiri adalah Allah dan Tuhan.
Dibawah ini saya berikan 10 ayat-ayat yang ampuh, yang kebanyakan
sebenarnya juga sudah pernah dikutip oleh Pdt. Jonathan Kuntaraf dan
Sdr. David Elisafan, dan saudara-saudara anggota milis AI lainnya, yang
menunjukkan tentang Allah Bapa itu Allah dan Tuhan, dan tidak ada
ilah-ilah lain disampingNya. Penekanan tentang
satu Allah dalam Tiga Kepribadian
ini sangatlah penting karena semua bangsa-bangsa kafir lainnya seperti
Babilon, Sumeria, Assur, Mesir, Tiongkok, Arab, Kaldea, Gerika, Medo
Persia, dan Romawi, semua menyembah ilah-ilah yang sangat banyak dan
mereka berperang satu sama lain. Tapi Allahnya Alkitab adalah
satu-satunya yang walaupun terdiri dari tiga Kepribadian, tapi mereka
itu tidak berpisah, apalagi berperang satu sama lain, melainkan bersatu,
harmonis dan sempurna dalam kesatuan itu. Inilah justru keunikan Allah
Israel, Allah Abraham, Isak dan Yakub itu! Jadi usaha untuk
mengajarkan Allah hanya Satu Oknum dan hanya membagi tiga dirinya pada
saat perlu untuk melaksanakan rencana keselamatan bukanlah memuliakan
Allah, malah menghujat atau menghinakan Dia atau Ketritunggalan itu.
Ini menyenangkan hati Setan, Saksi Yehovah dan agama mayoritas yang
melawan ajaran Alkitab yang sangat unik dan maha mengagumkan itu.
Karena kesatuan dari ketiga Oknum Ilahi yang berbeda itu, maka kita
manusia dan malaikat mempunyai pengharapan bisa juga dipersatukan
seperti doa Yesus dalam Yohanes 17.
Ilah-ilah orang kafir yang banyak dan selalu berperang, atau Allah
yang hanya satu saja tapi membelah dirinya menjadi tiga, jelas tidak
mempunyai keunikan seperti Allah Alkitab yang Tiga Kepribadian yang
berlainan tapi satu dalam segala hal, dalam tujuan, dalam kasih, dalam
keharmonisan dan gagasan mereka serta rencana mereka. Allah yang begitu
baru punya kuasa untuk memerintahkan dunia dalam suatu keserasian,
persatuan, harmonis dan damai sejahtera dan abadi.
|
“Sebab sungguhpun ada apa yang disebut
“allah”(gods), baik di sorga, maupun di bumi–dan memang benar ada banyak
“allah” dan banyak “tuhan” yang demikian– |
|
namun bagi kita hanya ada satu Allah saja,
yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk
Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya
segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” |
(1 Korintus 8:5,6)
|
“Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar,
Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena
murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram-Nya. |
|
Beginilah harus kamu katakan kepada mereka:
“Para allah(ilah) yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap
dari bumi dan dari kolong langit ini.” |
|
Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan
kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya, dan yang
membentangkan langit dengan akal budi-Nya. |
|
Apabila Ia memperdengarkan suara-Nya,
menderulah bunyi air di langit, Ia menaikkan kabut awan dari ujung bumi,
Ia membuat kilat serta dengan hujan, dan mengeluarkan angin dari
perbendaharaan-Nya. |
|
Setiap manusia ternyata bodoh, tidak
berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung
buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di
dalamnya, |
|
semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. |
|
Tidaklah begitu Dia yang menjadi bagian
Yakub, sebab Dialah yang membentuk segala-galanya, dan Israel adalah
suku milik-Nya; nama-Nya ialah TUHAN semesta alam!” |
(Yermia 10:10-16)
|
“Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus
Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang
terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. |
|
Siapakah seperti Aku? Biarlah ia
menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya
kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan
datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada
kami! |
|
Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab
memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu.
Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada
Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!” |
(Yesaya 44: 6,8)
|
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. |
|
Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar
suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau melihat
api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari
tengah-tengah api. |
|
Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan
memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar
dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar, |
|
untuk menghalau dari hadapanmu
bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, untuk membawa
engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi
milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini. |
|
Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan
camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di
bawah, tidak ada yang lain.” |
(Ulangan 4:35-39)
|
“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah
firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan
percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak
ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. |
|
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. |
|
Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan
dan mengabarkan, dan bukannya allah(ilah, god) asing yang ada di
antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan Akulah
Allah. |
|
Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak
ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah
yang dapat mencegahnya?” |
(Yesaya 43:10-13)
|
“Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak
purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah
dan tidak ada yang seperti Aku,” |
(Yesaya 46:9)
“Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai
ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.” (Yesaya
45:22)
|
Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain;
kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun
engkau tidak mengenal Aku, |
|
supaya orang tahu dari terbitnya matahari
sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN
dan tidak ada yang lain, |
|
yang menjadikan terang dan menciptakan
gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah
TUHAN yang membuat semuanya ini. |
|
Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas,
dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan
bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan! Akulah
TUHAN yang menciptakan semuanya ini.” |
|
Celakalah orang yang berbantah dengan
Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat
berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?” atau yang telah
dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!” |
|
Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?” dan kepada ibunya: “Apakah yang kaulahirkan?” |
|
Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus,
Allah dan Pembentuk Israel: “Kamukah yang mengajukan pertanyaan
kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku
mengenai yang dibuat tangan-Ku? |
|
Akulah yang menjadikan bumi dan yang
menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit,
dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya. |
(Yesaya 45:5-12)
Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. (Mazmur 96:4)
Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami
sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali
tidak ada kegelapan. (1 Yohanes 1:5)
Semua ayat-ayat diatas sangat mencengangkan dan merupakan ayat-ayat
yang maha hebat, tantangan kepada semua yang dianggap ilah, dan ini
bukan berbicara hanya tentang Allah Bapa saja. Sifat-sifat yang
disebutkan dalam ayat-ayat diatas adalah juga merupakan sifat dan
kepribadian Yesus Kristus dan Roh Kudus. Dalam ayat-ayat berikutnya
kita akan saksikan betapa ucapan Yesus itu adalah persis sama mengenai
diriNya dan Allah Bapa.
3. Yesus Kristus Adalah Sendirinya Juga Allah dan Tuhan
Sekali lagi harus ditekankan bahwa ayat-ayat yang dipaparkan diatas
semuanya meneguhkan bahwa Allah Bapa itu adalah Allah dan Tuhan
satu-satunya. Sekarang perhatikan 18 ayat yang berikut ini yang
meneguhkan bahwa Yesus Kristus itu adalah juga Allah dan Tuhan, dan
bukan hanya sebagian atau bayangan yang inferior dari Allah Bapa.
Perhatikan dalam ayat yang pertama dibawah ini disebutkan dengan
sangat jelas dan tegas bahwa Firman itu, yaitu Yesus, adalah bersama
dengan Allah sejak dari permulaan dan bahwa Dia sendiri adalah Allah
yang Maha Kuasa!
Ayat ketiga mengatakan bahwa seorang anak dara akan melahirkan Yesus
kedalam dunia ini, dan bahwa namanya adalah Immanuel, artinya Allah
beserta kita, atau Allah tinggal diantara kita. Yesus yang dilahirkan
itu adalah Allah, dan bukan hanya makhluk yang diciptakan melainkan
Allah yang sederajad sama-sama sudah ada sejak kekekalan dengan Allah
Bapa, Dia sendiri juga adalah Allah yang Mahakuasa. Ini jelas
ditegaskan dalam Yesaya 9:6, Anak yang dilahirkan anak dara itu sendiri
bernama The Almighty God, Allah Yang Mahakuasa.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1)
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
(Yohanes1:14)
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”
(Yesaya 7:14)
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai.” Inggrisnya: “For unto us a Child is born, unto us a
Son is given; and the government will be upon His shoulder. And His
name will be called Wonderful, Counselor, Mighty God, Everlasting
Father, Prince of Peace.” (Isaiah 9:6)
“dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia
dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus
Kristus, “…
Ayat ini seharusnya diterjemahkan: Dengan memandang kepada pengharapan yang bahagia dan penyataan yang mulia dari
Allah dan Juruselamat kita yang besar Yesus Kristus…”
“looking for the blessed hope and glorious appearing of
our great God and Savior Jesus Christ …” (Titus 2:13)
“kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan
Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” “To
those who have obtained like precious faith with us by the
righteousness of our God and Savior Jesus Christ.” (2 Peter 1:1) Jadi
kedua ayat diatas dengan tegas menyatakan Yesus Kristus Oknum Ilahi
Kedua,
adalah juga Allah dan Juruselamat kita yang besar.
“Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah
mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar;
dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia
adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” “And we know that the
Son of God has come and has given us an understanding, that we may know
Him who is true; and we are in Him who is true, in His Son Jesus Christ.
This is the true God and eternal life.” (1 John
5:20)
“tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain
oleh Roh Kudus.” “… no one can say that Jesus is Lord except by the
Holy Spirit.” (1 Corinthians 12:3)
|
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, |
|
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, |
|
dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” |
“Therefore God also has highly exalted Him and given Him the name
which is above every name, and that at the name of Jesus every knee
should bow, of those in heaven, and of those on earth, and of those
under the earth, and that every tongue should confess that Jesus Christ
is Lord, to the glory of God the Father.” (Philippians 2:9-11)
|
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah
jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan
ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah.” |
|
Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” |
Yohanes 20:27,28)
Kalau Yesus tidak setara dengan Allah, adalah merupakan penghujatan
bagi Tomas untuk menyembah Dia dengan ucapan diatas. Tetapi kalau Yesus
tidak setara dengan Allah lebih besar lagi penghujatan Yesus kalau
berani menerima sembah sujud Tomas dalam ucapan diatas.
“yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (Filipi 2:6) Ayat ini
dengan tegas mengajarkan bahwa Yesus itu setara dengan Allah, dan rela
merendahkan diriNya menjadi sangat rendah sehingga menjadi manusia,
menjadi hamba, dan makhluk yang diciptakanNya sendiri dari abu atau
tanah.”
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
“For in Him dwells all the fullness of the Godhead bodily; and you are
complete in Him, who is the head of all principality and power.” (Kolose
2:9)
Perhatikan ayat diatas:
Didalam Yesus berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Alahan,
jadi bukan hanya 1/3nya saja, atau sebagian saja. Dia adalah Allah
yang sepenuhnya , sama dengan Bapa juga adalah Allah yang sepenuhnya,
dan bukan hanya 2/3 dari keseluruhan waktu Yesus turun ke dunia.
“Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam
Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan
pekerjaan-Nya.” (John 14:10)
Kalau hanya ada satu Allah saja, dan waktu Yesus datang kedalam dunia
Bapa itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah Bapa, maka berarti Sorga
waktu itu kosong. Tapi disini Yesus katakan bahwa Dia dengan Bapa tidak
bisa dipisahkan, artiNya, Apa yang Dia lakukan itu adalah sama saja
dengan Bapa itu yang melakukanNya. Tidak mungkin ada kekeliruan atau
perbedaan sedikitpun. Walupun Yesus didunia, dan Bapa itu ada di sorga,
tapi apa yang Yesus katakan tidak perlu diragu-ragukan bahwa itu sama
seperti kalau Bapa sendiri yang datang kedunia ini.
“Aku dan Bapa adalah satu.” “
I and My Father are one.” (Yohanes10:30)
Ini seolah-olah mengatakan Yesus itu ada didalam Bapa, atau
terkandung, dalam tubuh Bapa. Sehingga orang berpikir bahwa Yesus itu
Allah Bapa dan Allah Bapa itu adalah Yesus. Istilah Aku didalam Bapa
dan Bapa didalam Aku bukan menyatakan hanya ada satu Allah atau Oknum
Ilahi. Sebaliknya itu menyatakan ada dua Oknum Ilahi yang begitu erat
begitu intim hubungannya sehingga keduanya seolah-olah satu. Kalau
hanya ada Satu Oknum Ilahi, dan Yesus hanya pembagian yang keluar dari
tubuh Allah Bapa itu, maka Dia seharusnya berkata: “Aku dulu didalam
kandungan Bapaku tapi sekarang aku sudah keluar dari situ.” Tidak
mungkin kita bisa berkata: “Aku ada didalam ibuku dan ibuku ada didalam
aku.”
Sebagai ilustrasi sederhana, saya kenal satu pasangan suami isteri
yang begitu dekat satu sama lain, begitu cocok dan berpikiran sama,
berpendirian sama dan mempunyai perasaan, kegemaran, dan sifat yang sama
sehingga seringkali mereka itu kalau harus mengambil keputusan baik
dalam dagang maupun urusan rumah tangga dan kalau salah satunya bertanya
apa yang harus dilakukan, maka yang lainnya berkata: “Pap saja
putuskan, kan Pap tahu saya selalu berpikiran yang sama.” Begitu juga
sang suami sering mengucapkan hal yang sama: “Mam, tidak usah tanya
lagi, kan Mam tahu saya selalu setuju dan sama pendapat saya.” Mereka
berdua ini seolah-olah yang satu ada didalam tubuh yang lainnya, dan
tidak usah ragu-ragu lagi bahwa keputusan yang satu tanpa kehadiran yang
lainnya tidak akan menyebabkan perbedaan pendapat nantinya.
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang
Awal dan Yang Akhir.” “I am the Alpha and the Omega, the Beginning and
the End, the First and the Last.” (Wahyu/Revelation 22:13)
“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” “I am the Alpha and the
Omega, the Beginning and the End,” says the Lord, “who is and who was
and who is to come, the Almighty.” (Wahyu/Revelation 1:8)
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya. “Jesus Christ is the same yesterday, today, and
forever.” (Ibrani/Hebrews 13:8)
Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”Jesus said to them, “Most
assuredly, I say to you, before Abraham
was,
I AM.”
(Yohanes/John 8:58) Dalam bahasa Inggrisnya ayat ini sangat tegas:
Sebelum Abraham ada (digunakan kata “was”) Aku Adalah,” bukan
I WAS, tapi
I AM, yang adalah nama Yehovah, dan pernyataan bahwa Dia kekal, tidak ada permulaan dan akhirnya, jadi bukan
I WAS, melainkan hanya
I AM, artinya selama-lamanya tetap ADA dan tetap begitu, tidak berubah!
Semua ayat-ayat diatas dengan tegas, jelas dan gamblang menyatakan
tanpa kemungkinan kesalah pahaman, kecuali orang yang mau memaksakan
paham mereka yang berbeda, bahwa Yesus Kristus itu adalah Allah dan
Tuhan Yang Mahakuasa Sendirinya dan bahwa Dia adalah sungguh-sungguh
Oknum Ilahi yang kedua dari Tiga Oknum Ilahi atau Kealahan itu, the
second Person of the triune Godhead!
Kedua ayat dalam Wahyu 1:8 dan 22:13 menyatakanb bahwa Yesus adalah
Alfa dan Omega, artinya yang Pertama dan Terakhir, sama juga dengan
kedua ayat sebelumnya yang menyebutkan sifat yang sama tentang Allah
Bapa. Kedua Oknum Ilahi itu, Yesus dan Bapa sama sama dinamakan Alfa
dan Omega atau yang Pertama dan Terakhir. Artinya kedua-duanya adalah
Allah dan Tuhan juga, karena kedua-duanya bahkan ketiganya yang
memulaikan semua kehidupan, Mereka bertiga bekerja sama menciptakan
semuanya. Itu sebabnya dalam Kejadian 1:26,27, “Tuhan Allah berkata :
“Baiklah
Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, …. “ dan bukannya
seperti mitos Mesir tentang penciptaan dibawah ini yang berbunyi:
There was no heaven, and no earth, and the god found no place on which to stand; nothing, in fact, existed except the god.
He says, “I was alone.” He first created himself by uttering his own
name as a word of power, and when this was uttered his visible form
appeared.
He then uttered another kind of word of power, and as a result of
this his soul (ba) came into being, and it worked in connection with his
heart or mind (ab).
Before every act of creation Nebertcher, or his visible form Khepera,
thought out what form the thing to be created was to take, and when he
had uttered its name the thing itself appeared in heaven or earth.
To fill the heaven, or place where he lived, the god next produced from his body and its shadow the two gods Shu and Tefnut.
These with Nebertcher, or Khepera, formed the first triad of gods,
and the “one god became three,” or, as we should say, the one god had
three aspects, each of which was quite distinct from the other.
The tradition of the begetting of Shu and Tefnut is as old as the
time of the pyramids, for it is mentioned in the text of Pepi I, l. 466.
[Tidak ada langit, dan tidak ada bumi, dan allah (dewa/ilah) tidak
menemukan tempat untuk berdiri diatasnya; sebagai fakta, tidak ada
sesuatu pun kecuali sang dewa/ilah.
Dia berkata, “Aku hanya sendirian.” Dia pertama-tama menciptakan
dirinya sendiri dengan mengucapkan namanya sendiri sebagai perkataan
yang berkuasa, dan pada saat ini diucapkannya, maka wujudnya yang
kelihatan pun muncullah.
Dia kemudian mengucapkan satu kata yang berkuasa lainnya, dan sebagai
akibatnya dari itu, jiwanya (‘ba’) menjadi berwujud/terjadi, dan ini
bekerja dengan berhubungan dengan hati atau pikirannya (‘ab’).
Sebelum setiap tindakan penciptaan Nebertcher, atau wujudnya yang
tampak yaitu Kephera, memikirkan bentuk benda yang akan diciptakannya,
dan waktu dia mengucapkan nama benda itu maka benda itu muncul dengan
sendirinya di langit atau di bumi.
Untuk mengisi langit, atau tempat dimana dia tinggal, ilah/dewa itu
kemudian menciptakan dari tubuhnya dan bayangannya kedua dewa lainnya
yaitu Shu dan Tefnet.
Keduanya ini bersama dengan Nebertcher, atau Khepera, membentuk tiga
ilah-ilah (dewa-dewa) yang pertama, sebagaimana harus kita katakan, dewa
satu itu mempunyai tiga aspek, masing-masingnya berbeda dari yang
lainnya.
Tradisi (legenda) tentang terlahirnya Shu dan Tefnet itu sama tuanya
dengan piramida-piramida karena itu ada disebutkan dalam teks dari Pepi
I, alina 466.]
Mau baca kisah-kisah lain tentang penciptaan dan ilah-ilah dari
bangsa-bangsa lain sebagai perbandingan dengan Allah kita Tiga Oknum
yang setara, sederajad, kekal, maha kuasa, maha bijaksana dan maha
kasih. Harmonis, bersatu, dan Raja Damai, baca dibawah sekali tentang
ilah-ilah bangsa Sumeria dan Tiongkok. Dan bagaimana dengan dewa-dewa
cerita tradisi Mahabaratha bangsa Indonesia atau Jawa? Bukankah itu
juga serupa berbicara mengenai dewa-dewa yang berlain-lainan sifat, dan
selalu berperang?
Hmmm… dapatkah anda menerka kira-kira dari manakah orang-orang Mesir
kuno itu mendapat ide dasar mengenai penciptaan alam atau langit dan
bumi yang begitu banyak kemiripannya dengan kisah dalam buku Kejadian
yang sudah melenceng sedikit? Tentu anda dapat menebaknya. Mereka
pasti pada mula pertamanya dengar dari mulut ke mulut kisah kejadian
yang asli diteruskan mulai dari Nuh sampai ketika bangsa-bangsa
berpencar di menara Babil. Tetapi kemudian kisah kejadian yang orisinil
dari mulut Nuh dan anak-anaknya itu, dikorup oleh Bapak Pembohong yang
sangat lihay itu untuk merusakkan sejarah atau kisah kejadian yang asli
yang diketahui oleh Nuh dan anak-anaknya. Itulah sebabnya kita lihat
ada banyak kemiripannya dengan kisah kejadian aslinya, seperti yang
dicatat Musa dengan ilham Roh Kudus dalam Kejadian pasal 1 dan 2.
Sekarang kita kembali kepada ayat-ayat berikutnya yang dikisahkan dalam Alkitab.
|
Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” |
(Yohanes 20:27,28)
Pada waktu rasul Tomas memanggil Yesus dalam ayat diatas ucapan
“Tuhanku dan Allahku” Yesus tidak menegur atau mengoreksinya, tapi
menerima ucapan murid itu, sekali lagi membuktikan bahwa Yesus Kristus
adalah memang juga Allah dan Tuhan!
Semua ayat-ayat diatas membuktikan dengan sangat tegas dan terang,
bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar juga Allah dan Tuhan, sebagai
Oknum Ilahi yang kedua dalam Ketritunggalan Ilahi itu.
4. Roh Kudus itu Sendiri juga adalah Allah dan Tuhan sepenuhnya
Sekarang kita akan membuktikan dari Alkitab dan melengkapkan doktrin
Trinitas ini dengan menampilkan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah
Roh Kudus, Oknum ketiga dari Keallahan itu, adalah juga Allah dan Tuhan
sudah ada sebagai Kepribadian yang kekal sejak dari zaman kekekalan,
co-exist, co-equal dan sempurna dalam keharmonisan, kesucian dan
kuasanya.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. “Now the
Lord is the Spirit; and where the Spirit of the Lord is, there is liberty.” (2 Corinthians 3:17)
Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?… Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai
Allah.”But Peter said, “Ananias, why has Satan filled your heart to
lie to the Holy Spirit and keep back part of the price of the land for yourself? …
You have not lied to men but to God.” (Kisah 5:3-4)
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi
Roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari
hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit,
Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun
Engkau.” “Where can I go from
Your Spirit? Or where can I flee from
Your presence? If I ascend into heaven,
You are there; if I make my bed in hell, behold,
You are there.” (Mazmur 139:7,8)
“betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh
Roh yang kekal
telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada
Allah yang hidup. “… how much more shall the blood of Christ, who
through the
eternal Spirit offered Himself without spot to God …” (Hebrews 9:14)
“Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di
dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pulalah
tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.” “… no one know the things of God except the Spirit of God.” (1 Korintus 2:11)
Dari ayat-ayat diatas mulai dari ayat pertama kita sudah
diberitahukan bahwa Roh Kudus itu adalah Tuhan juga Sendirinya. Dan
Petrus ketika menegur Ananias menegaskan bahwa yang mereka tipu itu
adalah Allah sendiri, yaitu Oknum Ketiga, Allah Roh Kudus.
Kedua ayat itu kalau kita rendengkan menunjukkan betapa Roh Kudus itu
adalah juga Allah dan Tuhan, sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak,
Yesus Kristus. Jadi ketiga Oknum Ilahi itulah yang merupakan apa yang
disebut Allah dalam Alkitab, Satu Allah tapi dalam Tiga Kepribadian yang
berdiri masing-masing dan sudah ada bersama-sama sejak zaman
kekakalan.
Ayat yang berikutnya diatas menunjukkan bahwa Allah Roh Kudus itu
bisa hadir dimana-mana, sifat ini hanya ada pada Tuhan Allah. Ini
membuktikan Roh Kudus itu, Oknum Ilahi yang ketiga, adalah juga Tuhan
Allah, sama dengan kedua Kepribadian atau Persona yang lainnya.
Dalam Ibrani 9:14 ditegaskan bahwa Allah Roh Kudus itu adalah kekal,
yang artinya sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak Mereka bertiga itu
sudah dan akan selalu ada sejak zaman kekekalan. Bukannya nanti baru
muncul atau dimunculkan Allah dikeluarkan dari tubuhNya ketika terjadi
dosa dan rencana keselamatan harus dilaksanakan. Roh Kudus dan Anak
Allah sudah ada bersama-sama tidak diciptakan dan malah ketiganya
bekerja sama dalam menciptakan semuanya.
Pada ayat terakhir diatas dikatakan bahwa hanya Roh Allah yang
mengetahui perkara-perkara Allah dan dapat memberitahukan kepada kita.
Jadi kalau Roh Kudus itu bukan sudah ada sejak masa kekekalan dan adalah
Tuhan dan Allah juga, Dia tidak akan mempunyai kesanggupan untuk
mengetahui semuanya mengenai Allah dan mengajarkan kepada kita SEGALA
SESUATU mengenai rahasia Allah, Rahasia keselamatan dan Rahasia Dosa.
Tidak ada manusia ataupun malaikat yang bisa mengetahui segala sesuatu
tentang Allah hanya Oknum Ilahi yang setaraf dan sama, equal with God,
yang dapat mempunyai kesanggupan ini.
Tidak ada anjing atau monyet yang sanggup mengadakan seminar
menceritakan segala sesuatu tentang manusia, kecuali dia adalah juga
manusia. Begitu juga mustahil satu makhluk yang hanya diciptakan
memberitahukan kepada kita segala sesuatu mengenai rahasias tentang
Allah, kecuali Dia adalah equal, setaraf dan sudah berada bersama Allah
sejak kekekalan.
Konklusi
Penulis-penulis Alkitab berkata bahwa seluruh isi Alkitab itu adalah
datangnya dari Allah Bapa melalui gerakan Roh Kudus, yang berarti bahwa
Alkitab itu adalah sama dengan Firman Allah Bapa, Firman Yesus dan
Firman Roh Kudus itu sendiri. Jadi kalau kita percaya seluruh Alkitab
itu datang kepada kita dari Allah Bapa, berisi tema sentralnya Penebusan
dalam Allah Anak yaitu Yesus Kristus, dan melalui gerakan ilham Allah
Roh Kudus dan bisa diterima juga seperti kata Yesus dengan penerangan
dan bimbingan Allah Roh Kudus yang sama, maka kita akan melihat bahwa
ayat-ayat diatas itu dalam tiga kelompok yang berlainan semuanya
menunjukkan kepada kita bahwa Kealahan itu, the Godhead, adalah Satu
Allah dalam Tiga Personalita atau Kepribadian—terdiri dari Allah Bapa,
AnakNya Yesus Kristus, dan Roh Kudus, yang ketiganya merupakan tiga
Kepribadian (Persons) yang distinct, terpisah tapi bersama-sama sudah
ada sejak kekekalan merupakan kesatuan, Triune Godhead, masing-masingnya
co-equal dan co-eternal, Yesus Anak itu juga disebut the Almighty God,
Allah yang Mahakuasa, seperti halnya Allah Bapa, dan juga disebut Bapak
kekekalan, dan Raja Damai (Yesaya 9:6). Begitu juga dengan Roh Kudus
itu adalah co-equal dan co-exist serta co-eternal sehingga Dia layak
disebut Guru, Pembimbing, Penghibur dan Wali pengganti Yesus didunia
ini, sehingga kita tidak menjadi yatim piatu setelah kepergian Yesus
dari dunia ini. Kalau Roh Kudus itu hanya satu kuasa, pengaruh, atau
pikiran yang dikeluarkan seperti seorang sufi yang mengirimkan rohnya
untuk berperang sedangkan dia tubuhnya ada bersemedi ditempat lain, maka
salahlah ucapan Yesus itu bahwa Dia akan mengirimkan Satu Penghibur dan
Pengajar dan yang akan menyebabkan kita tidak menjadi yatim piatu
lagi. Seorang anak yatim piatu tidak lagi menjadi yatim piatu hanya
kalau orang tuanya bangkit kembali atau kalau dia mendapat pengganti
orang tua yang sama segala sifat dan keadaannya seperti orang tuanya
yang telah meninggalkan dia. Kalau Roh Kudus itu hanya bayangan, atau
hembusan angin, atau kuasa yang abstrak tidak mungkin Yesus katakan
murid-muridNya yang ditinggalkan termasuk kita tidak akan menjadi yatim
piatu lagi setelah ada Roh Kudus, Oknum Ketiga Kealahan itu datang
menggantikan Dia.
Dan kebenaran ini tentu saja dibenci dan dilawan oleh Lucifer
sehingga dia berusaha mengajarkan ajaran-ajaran yang berbeda yang
bertentangan atau berlawanan dengan ajaran Alkitab tentang Trinity yang
sebenarnya. Karena Dia berusaha menjadi Raja Diraja dan Tuhan diatas
segala tuan, dan dia ingin memerintah dan disembah seluruh alam karena
kehebatan otaknya, sempurna dan tak bercacat cela dalam rupa, dan akal
budinya dan multi talented, tapi tidak Maha Suci, Maha Kasih, Maha Kekal
dan Maha Kuasa dan tidak Tanpa bernoda dan bercela sedikitpun. Ini
juga adalah ajaran-ajaran agama kafir semuanya yang berlawanan dengan
ajaran Alkitab, yakni menurut semua mereka ada ilah-ilah atau dewa-dewa
yang berbeda-beda berperang satu sama lain dan yang menang adalah yang
paling kuat dan paling berkuasa. Sebagai tengadahnya diajarkanlah
ajaran bahwa hanya ada satu Allah saja, dan Yesus itu bukan Allah tapi
hanya ciptaan yang pertama yang didelegasikan kuasa istimewa kepadanya,
seperti menurut ajaran Saksi Yehuwa dan ada aliran lainnya.
(sumber: http://mesatiba.wordpress.com/2010/12/08/tritunggal-secara-ringkas-dan-sederhana/)