Semakin sedikit rasanya orang yang mengerti betul bagaimana pentingnya menjadi orang yang tepat waktu. Kebanyakan orang telah mengesampingkan efek yang bisa ditimbulkan dengan ketidak tepatan waktu seorang saja dalam suatu pertemuan. dan penundaan terlaksananya suatu kegiatan di negara ini sudah menjadi hal yang lumrah.

Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Mengapa orang tidak lagi mau menghargai waktu.
Tidak kah ada perasaan tidak enak saat kita terlambat menghadiri suatu pertemuan sehingga memaksa yang sudah hadir tepat waktu untuk menunggu? sepertinya budaya malu pun mulai bergeser esensinya di negeri ini. seolah tidak ada beban saat keterlambatan kita merugikan orang lain.

Mungkin hal ini terlihat sepele, namun ini akan sangat merugikan banyak pihak. mengapa hanya sedikit saja orang yang menyadari kan hal ini.

Kemacetan jalan raja seyogianya akan menjadi senjata yang ampuh bagi mereka-mereka yang terlambat untuk menyamarkan kesalahan mereka. akan tetapi semua alasan itu semestinya bisa dicegah.

yang menjadi perenungan saya, hal mendasar yang membuat ketidaktepatan waktu semakin merajalela bahkan hampir mendarah daging ini adalah sudah bergeser esensi dari kata Malu. Malu menjadi hal yang sudah tidak begitu diindahkan lagi. cuek adalah senjata yang selalu digunakan untuk mengantisipasi rasa ini.

dan tidak sedikit orang yang berpikiran seperti ini. semakin banyak orang yang menganggap keterlambatan adalah hal yang biasa terjadi, maka semakin sulitlah budaya tepat waktu yang kaya akan nilai baik ini untuk dilaksanakan.

namun tidak ada hal yang salah tidak dapat diperbaiki sepanjang keinginan untuk memperbaiki itu ada di sanubari.

coba kita bercermin dari negara-negara maju seperti Jepang dan Negara-negara Eropa yang menjunjung tinggi budaya tepat waktu.tak heran negara-negara ini maju.  ketika segala sesuatunya terlaksana sesuai dengan jadwal dan kesepakatan maka pekerjaan juga akan lebih cepat selesai, target yang diharapkan pasti juga akan tercapai. ini dimulai dari hal kecil yang diabaikan kebanyakan masyrakat di negeri ini "tepat waktu"

tidak perlu muluk-muluk meminta orang disekitar berubah untuk bisa menghargai waktu. perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. mari kita mulai membiasakan diri untuk tepat waktu datang atau menghadiri kegiatan apapun juga. negara kita juga bisa maju, negara kita juga bisa menghargai waktu. hal kecil ini akan sangat bisa menaikan prestige bangsa di mata dunia.

lalu apa yang harus kita lakukan. simple saja, berubah dan terpkan. jika niat yang besar sudah ada dalam diri, maka kita juga harus punya niat besar untuk menerapkannya.

pastinya diri kita masing-masing yang mengetahui secara pasti kendala yang kerap kita dapati untuk bisa tepat waktu. bagi para pelajar, pastinya dikarenakan jam bangun tidur yang mepet dengan jam masuknya bel sekolah. bangun lebih awal dan berangkat lebih awal akan membawa kita sampai lebih awal pula ke sekolah.

demikian pula para pekerja. hal yang serupa adalah langkah awal yang perlu diterapkan.

kemudian ada hal penting yang harus ditanamkan dalam diri untuk membuat kita bisa tepat waktu. berpikir lah bahwa akan banyak orang yang rugi bahkan jengkel melihat keterlambatanmu. jangan sampai mereka membencimu dan menjauhimu karena karena keterlambatanmu. tanamkan dalam diri bahwa keterlambatan adalah kebiasaan buruk yang harus dimusnakan.

hargai kepentingan orang lain, hal itu akan membuat kita mengerti untuk menghargai waktu. hal yang besar bisa terjadi jika dimulai dari hal yang kecil, perubahan besar bukan hal yang mustahil ketika kita bisa menerapkannya lebih dulu. ayo malu untuk terlambat.


GBU
REGENNY

Related Post :