Pagi ini, dia yang saya kasihi share mengenai hal yang membuatnya tak semangat menyambut pagi. Pergumulan itu benar-benar mengganggu tidurnya. Pergumulan yang membuat proses kelulusannya terhambat hingga kini. Tahun ini dia yang saya kasihi tengah diburu waktu mengejar jadwal wisuda di kampusnya. Sebenarnya Tak ada kendala mengenai skripsi, tapi persoalan administrasi lah yang mengulur waktu kelulusannya. Jika saja tiada hambatan mengenai masalah administrasi, pastilah gelar itu sudah ada di belakang namanya. Saya, mengerti betul bagaimana perjuangannya menjalani status kemahasiswaannya hingga saat ini. Latar belakang keluarga yang menjadikannya mau tidak mau harus menjalani hari ke hari tidak semulus apa yang teman-temannya alami, termasuk juga saya, kekasihnya.

Menyerah dan meninggalkan pendidikan yang tengah dijalani saat ini memang bukan sesuatu yang benar untuk dilakukan, mengingat hanya tinggal beberapa tahap lagi untuk meraihnya. Saya juga berharap opsi itu tidak pernah terpikir oleh benaknya. Saya berharap keoptimisan itu tetap ada dalam semangatnya.

Andai saja saya adalah seorang karyawati yang memiliki penghasilan lebih banyak sedikit saja dari yang saya terima setiap bulannya, saya sudahlah tentu bahu membahu memikul beban belahan jiwa ku itu. Namun kenyataannya, saya bukanlah seorang karyawati yang penghasilannya di atas UMR. Saya adalah karyawati dengan pendapatan cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari ku setiap bulannya. Kenyataan ini lah yang membuatku merasa sedih dua kali lipatnya. Aku melihat dia belahan jiwa tengah terbeban, namun aku yang mengetahuinya tak dapat berbuat apa-apa. Bisa saja ku sisihkan sedikit pendapatan bulan ini, tapi tak akan mencukupi tertebusnya sebuah gelar STI.

Di tengah keresahan ku dalam perjalananku ke tempat pencaharianku pagi ini, aku seperti mendapatkan energi baru dari lagu yang ku dengar dari stasiun radio rohani di kota ku. Penggalan liriknya seperti ini, "selama tangaku masih terangkat, dan nama Yesus masih ku serukan, Dia akan buka jalan, untuk setiap persoalan hidup ku. Yesus buka jalan,  Ysesus lah Jawaban".

Tertegun ku seketika, mendenagar lantunan lagu ini. Hampir air mata mengalir, namun ku tahan, karena aku masih di angkutan umum, aku tak ingin terlihat konyol di hadapan penumpang lain yang tak ku kenal. Ya, aku punya Allah, Allah yang luar biasa. Bagaimana aku tidak mengingatNya???
Burung di udara saja dicukupkanNYA. Terlebih lagi aku, yang sangat dikasihiNYA. Tuhan ampunkan lah aku dengan kesombonganku. Ampun kan lah aku yang sejenak merasa kuat menjalani sesuatu tanpa ku tahu Engkaulah dibalik kekuatanku. Saat ini juga Bapa, tanganku terangkat bagiMU, namaMU ku serukan dalam doa ku, berikan jalan untuk pergumulan kami Bapa, berikan jawabanMU. Amien.

Seperti baru meneguk air segar, aku merasa kelegaan, terbebas akan persoalan ini, aku yakin tak lama setelah ini, aku akan menuliskan postingan Bagaimana Yesusku memberikan JawabanNYA.

Dia selalu punya cara untuk menolongku.

Sayangku, jangan resah, kita punya Allah yang ajaib.
Kita hanya perlu memberiNya ruang untuk berkarya dalam hidup kita. Percaya DIa.



GOD BLESS
REGENNY

Related Post :