Postingan sebelumnya saya menyoroti daerah paling selatan Indonesia Rote Ndao dengan beragam keindahannya. Saat ini giliran Suku Karo. Karo sendiri adalah suku yang mayoritas bermukim di Sumatera Utara tepatnya di Daerah Kabanjahe (Kampung asal suku ini). Karo juga sub dari suku Batak, tapi entah mengapa masyarakat Karo kebanyakan menolak jika mereka dikategorikan suku batak. Makna yang mereka pahami kalau menyebutkan batak adalah suku Batak TOba, yang merupakan Sub Suku Batak juga. Padahal masih banyak sub batak lainnya, tapi entah berawal darimana dan historinya seperti apa, mereka (suku karo) enggan dikatakan orang batak, masih menjadi misteri bagi saya.

Hal yang menjadi sorotan bagi saya mengenai suku Karo ini, adalah Nama-nama orang suku karo. yah nama-nama kebanyakan masyarakat Karo sangat lah unik. Berikut adalah nama-nama saudara abang ipar saya yang notabene suku karo asli.
- Sejahtera Ginting
- Makmur Ginting (abang ipar)
- Sentosa Ginting

Ginting adalah marganya. Perhatikan ketiga nama tersebut, semuanya melambangkan kesuksesan. Yah, begitulah orang-orang tua Karo memberikan nama untuk anak-anaknya. Rasa penasaran saya ini pun langsung saya tanyakan kepada abang ipar saya mengenai pemberian nama itu. Abang saya menjelaskan, "memang seperti itu tradisi di sana, apa yang terpikirkan oleh orang tua saat anaknya lahir, maka seperti itu lah namanya. Seperti abang dan saudara-saudara abang lainnya, masing-masing memiliki makna yang sama kan namanya. Artinya, orang tua abang mengharapan hal yang sama terjadi pada semua anaknya. Semua sukses, semua berhasil, seperti nama yang diberikan kepada kami. Ada pula nama orang Karo yang namanya mencerminkan bagaimana dia lahir. Contohnya nama teman abang Berjuang Tarigan. Katanya sich, saat dia dilahirkan prosesnya tidak secepat kakak abangnya. Si Ibu harus berjuang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkanya, makanya dia diberi nama Berjuang." Unik memang, tapi itu lah tradisi kami, meski sekarang ini ada juga nama orang-orang Karo yang sudah modern, seperti nama artis atau nama pahlawan, tapi pasti ada saja unsur karonya di nama panjangnya, jelas abangku.

Ada pula cerita unik masih seputar nama orang Karo ini. Saat itu aku sedang berada di ruangan besar, dimana saat itu sedang berkumpul wisudawan dan wisudawati dari beberapa fakultas di kampusku. Masing-masing nama wisudawan/ti yang dipanggil maju ke depan untuk diberikan Ijasah oleh Rektor di dampingi petinggi kampus lainnya. Sampailah pada saat nama "Berganti Parangin-Angin". Spontan seisi ruangan dipenuhi gelak tawa orang yang ada di ruangan itu. Namanya yang tak biasa ini menjadi hal yang lucu bagi mereka yang pertama sekali mendengarnya. Parangin-Angin adalah marganya, dan namanya Berganti. Entah apa yang dirasakan pemilik nama pada saat itu, aku tidak ingin membayangkan. Dan tidak sampai di situ, ternyata masih ada nama lain yang disebutkan yang juga memicu sorakan dan gelak tawa saat nama "ANgkasa Raya Pinem", dipanggil oleh protokol. waakakkakakkakakkkkkkkk.....tawa riuh pun mengiringinya sampai ke podium. Tapi pemilik nama dengan percaya dirinya berjalan ke podium sambil melambaikan tangan bak seorang miss universe. Dia tak malu, tak minder saat orang-orang menertawakan namanya. Dia bangga akan namanya. dan memang seperti itu la harusnya. Apapun nama kita, pastinya orang tua mengharapkan segala yang baik atas nama itu.

Jadi, jangan herannya kalau berkunjung ke Sumatera Utara dan mendengar nama-nama seperti di atas. Keunikan nama ini, termasuk tradisi suku Karo yang harus kita hargai.
Manjuah-juah (salam khas karo)


GBU
REGENNY

Related Post :