Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Indonesia. Bahasa ini juga
merupakan bahasa pengantar. Meski demikian masih saja banyak kesalahan
pengucapan dan penulisan yang kerap dilakukan banyak orang.
Berikut kesalahan-kesalahan Bahasa yang sering saya dapati:
1. Kata Informal pada Tulisan Ilmiah/Situasi Formal.
Bahasa Indonesia dalam penggunaannya dapat dikategorikan ke dalam Formal dan Informal.
Kata-kata
Formal, tentunya kata-kata yang terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Sedangkan bahasa informal adalah bahasa yang digunakan
keseharian, yang tidak digunakan dalam jurnal ilmiah dan situasi
formal. Bahasa informal ini sendiri ada yang lahir dari bahasa indonesia
baku, namun dipengaruhi oleh bahasa ibu masing-masing daerah dan ada
pula dari serapan-serapan bahasa asing. Namun celakanya semakin banyak
orang yang tidak menyadari telah melakukan kesalahan dengan
mencampur-adukan bahasa informal ke dalam pembicaraan yang formal.
Penggunaan
kata informal ini saya temukan saat saya membaca buku dengan judul
"Breakthrough", yang pada salah satu kalimat pembukanya saya menemukan
kata "Kenapa" yang seharusnya adalah "Mengapa".
Kata lainnya adalah pengucapan kata "cabai" yang diucapkan menjadi "cabe"
2. Kata-kata yang Mubajir
Mubajir yang saya maksudkan di sini adalah pengunaan kata yang bukan merupakan kategori pleonasme pada satu kalimat.
Kesalahan pengucapan yang sering sekali saya dengar adalah penggunaan kata "Agar dan Supaya".
Banyak
sekali orang menggabungkan pengucapan dua kata ini, yang pada dasarnya
kedua kata ini adalah sinonim. Jadi sinonim kata Agar adalah Supaya.
Cukup ucapkan " Agar" saja, atau "Supaya" saja. Kata-kata mubajir
lainnya adalah "Alternatif lain", "Warga Masyarakat", "Bisa Dapat",
"Yakin dan Percaya", "Naik Ke atas", "Turun Ke Bawah", "Masuk Ke Dalam".
3. Peluruhan kata saat dibubuhkan Imbuhan,Sisipan, atau Akhiran.
Kesalahan
ini sering terdengar dan terbaca saya. Misalnya, penggunaan Kata
"Mensukseskan", mestinya "Menyukseskan" karena kata "Sukses" jika
dibubuhkan awalan me- kata "s" luruh menjadi "-ny".
Menyapu bukan Mensapu
Menyontek Bukan Mencontek
Mengubah bukan Merubah
Namun
peluruhan itu tidak berlaku untuk semua kata dasar yang jika
ditambahkan imbuhan meluruh. contohnya, Kata "Cuci + me- = Mencuci". ya,
tetap mencuci bukan menyuci.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca Buku mengenai Infiksasi atau Afiksasi dalam Bahasa Indonesia.
4. Penggunaan Kata Depan
Kesalahan
ini teramat sering saya dapati pada bahasa iklan. "DI JUAL". semestinya
penulisan kata tersebut disatukan menjadi 'DIJUAL".
"Di bawah bukan Dibawah
"Dibawa bukan Di bawa"
"Ke atas bukan Keatas"
Jangan
menganggap remeh hal seperti ini. Karena jika terus dibiasakan
pengaruhnya akan buruk ke depannya. Generasi bisa-bisa tidak mengenali
lagi bahasa baku itu apa.
Ayo kemballi ke kamus.
Pergunakanlah bahasa sesuai pada tempat dan situasinya.