Bukan berniat untuk menghujat negara sendiri, tetapi saya hanya
menyimpulkan dari serangkaian kejadian yang terjadi di Indonesia
akhir-akhir ini merujuk kepada suatu kesimpulan bahwa Indonesia sedang
kacau atau bahkan akan semakin kacau jika tidak segera dibenahi.
saya memang bukan seorang politikus, atau seorang yang paham
mengenai HI, Hukum, atau sesuatu yang menjurus ke pemerintahan. Saya
hanya berlatarbelakangkan sarjana sastra yang saya akui juga tidak
begitu paham mengenai kesusastraan.
Mungkin saya tidak berkompeten untuk mengeluarkan suatu opini
yang mana saya tidak seorang yang mengerti betul akan hal-hal yang
menyangkut itu semua.
hanya saja,saya sebagai penonton pasif ingin juga menyeruakkan
kekecewaan kepada mereka yang terpilih di sana tapi tidak menjalankan
tugas sebagaimana mestinya.
Adakah orang-orang yang duduk di kursi terhormat itu adalah
orang-orang yang tulus rindu berkontribusi untuk memajukan bangsa
ini????
Apakah mereka mengerti betul tugas/ beban yang harus mereka emban sesaat setelah terpilih???
Beragam latar pendidikan ditemui di sana. Profesor, Dr, Ir, Msc,
dan titel lainnya memiliki sebuah singgasana yang empuk di sana. bahkan
pejabat yang berkecimpung di dunia entertaiment pun bisa kita temui di
dalamnya.
Mengapa tidak diberlakukan orang-orang yang benar-benar memahami situasi kepemerintahan saja yang duduk di sana?
Pemikiran saya sich...seandainya yang duduk di sana punya bekal yang
pasti..akan sangat menguntungkan dalam sisi waktu. Pejabat yang baru
dilantik tidak perlu beropini masih adaptasi atau masih mempelajari
jobdes yang diberikan.
Dengan bekal teori yang sudah ada,,,mereka hanya perlu berlatih penerapannya.
Boleh-Boleh saja memberikan kans kepada mereka yang tidak
dilatarbelakangi pendidikan terkait asal ada penyeleksian khusus untuk
itu. bisa saja seseorang paham betul mengenai keperintahan meskipun dia
seorang yang berkecimpung di dunia sains misalnya.
Setelah terpilih dan duduk di singgahsananya hendaknya di tiga
bulan pertama diadakan review sejauh apa kontribusi yang sudah
dikerjakan selama tiga bulan. kalaulah diketemukan tidak ada kontribusi
yang relevan sejauh waktu tersebut, mengapa harus tetap
dipertahankan?????
Karena rakyat mengharapkan wakil-wakil yang telah terpilih benar-benar bisa membawa suatu perubahan yang signifikan.
Satu hal lagi yang menggangu benak saya ialah mengenai sistem
yang tlah berlangsung sekian lama dalam pemerintahan. salah satu contoh
sistem untuk mendapatkan satu kursi di pemerintahan. calon-calon
terpilih harus berkampanye yang singkat kata membutuhkan banyak biaya
yang harus ditanggung si calon dan kemungkinan juga partai dia bernaung.
Hali ini akan memicu suatu tindak korupsi di kemudian hari. Bagaimana
tidak.....,,,,pasti niatan untuk mengembalikan modal yang telah
dikeluarkan slama kampanye akan terus merongrongnya dan mau tidak
mau,,,demi kepentingannya bahkan kepentingan partainya terjebaklah dia
ke suatu tindakan yang mungkin saja belum tentu diinginkan, namun hanya
karena keharusan lah korupsi terjadi.
Tidak hanya itu..untuk menjadi anggota kepolisian atau pun
aparat kepemerintahan lainnya juga sama halnya. Banyak yang harus
mengeluarkan sejumlah uang di muka untuk bisa bergabung di dalamnya.
Ini lah cikal awal yang memicu tindakan korupsi tersebut. Dan
seharusnya tidak seperti ini mekanismenya. Untuk mencari pekerjaan saja
harus membayar,,,,
Mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk merubah sistem yang
sudah melekat di bangsa ini..tapi bukan tidak mungkin untuk dibenahi..
Ya...ulasan diatas hanyalah sebuah hasil pemikiran di kala
sedang break bekerja. n my time is over,,,,saatnya kembali ke prioritas
hari ini. Let say "Anti Makan Gaji Buta"...,,, 'Mari Bekerja"