Ilmu atau pengetahuan bisa didapat dari mana saja dan kapan saja. Segala sesuatu bisa dijadikan sumber pembelajaran termasuk apa yang dilakukan oleh hewan. Hewan memang derjatnya di bawah manusia, tapi jangan salah cara hidup hewan juga bisa dijadikan pembelajaran okeh manusia. Hewan-Hewan apakah itu???

1. Anjing
Anjing memang hewan yang paling bersahabat dengan manusia. Anjing disukai karena sifatnya yang setia. Anjing juga mengenal siapa tuannya. Seperti kisah dari Negeri Matahari yang sangat terkenal Hachiko. Anjing yang sangat setia. Meski sang tuan sudah tiada tapi si anjing tetap menunjukkan kesetiaannya. Kesetiaan sendiri menjadi hal yang sangat sulit untuk diterapkan oleh manusia. Buktinya, banyak perselingkuhan terjadi, tingkat perceraian meningkat dikarenakan adanya pihak ketiga dikehidupan rumah tangga. Bahkan ketidaksetiaan kita dapati dalam hal agamawi. Dengan gampangnya seseorang mempertaruhkan keyakinannya hanya karena mengikuti keyakinan calon pendamping hidupnya. Tuhan saja yang hakiki bisa ditinggalkan apalagi pasangannya. Mari belajar setia setulus kesetiaannya yang bisa kita lihat dari sosok hewan peliharaan favorit manusia ini - anjing.

2. Semut
Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut "superorganisme" karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.( http://id.wikipedia.org/wiki/Semut )

Apa yang bisa dipelajari dari semut???
TELADANNYA.

Yah, teladan serangga kecil ini. Baik dalam etos kerjanya maupun dalam ketaatan kepada pemimpin, ketekunannya dalam menghadapi rintangan, kepekaan terhadap sekitarnya serta kebersamaan hidup dalam koloninya.Ini adalah hal yang baik bukan saja bagi pengentasan kemiskinan, tetapi juga dalam relasi dan budaya gotong royong yang mulai lenyap ditelan sikap individualis yang pesat merambah.
Bahkan semut dijadikan cerminan bagi umat kristiani untuk menghentak kemalasan pada diri. Seperti yang tertulis dalam Amsal 6:6-11,"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makananannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang tak bersenjata."
( http://id.wikipedia.org/wiki/Semut )

3. Nyamuk dan Tikus
Sering saya bertanya-tanya mengapa Tuhan menciptakan Nyamuk dan Tikus? Sepertinya tidak ada keuntungan yang didatangkan oleh kehadiran nyamuk atau pun tikus. Manusia hanya mendapatkan kerugian bahkan wabah penyakit jika ada mereka di lingkungan tempat tinggal. Binatang pengerat ini kotor dan sangat menjijikan. Tapi mengapa mereka mesti diciptakan?

Semakin direnungkan saya pun menemukan jawaban atas pertanyaan saya sendiri. Memang secara nyata kehadiran mereka tidak secara langsung memberikan keuntungan bagi manusia. Tapi dengan adanya mereka manusia akan perdulu terhadap kebersihan. Dua hewan tersebut tinggak di tempat-tempat yang kotor dan lembab. Jadi untuk mencegah kehadiran mereka di rumah, maka manusia akan mawas diri untuk menjaga kebersihan sehingga rumah mereka tak menjadi tempat kunjungan rutin hewan tersebut.

Masih banyak lagi sebenarnya hal yang bisa kita pelajari dari hewan bahkan tumbuhan. Karena Tuhan menciptakan segala yang ada di bumi untuk kebaikan bukan untuk mencelakakan. Maka semua yang kita temui sebenarnya mempunyai maksud yang baik bila kita juga berpikir baik.

GBU
REGENNY



Related Post :